Berdasarkan lokasinya, gempa bumi dapat dibagi menjadi dua jenis utama, yaitu gempa tektonik dan gempa vulkanik.
- Gempa Tektonik:
- Lokasi Terjadinya: Gempa tektonik terjadi di zona-zona tektonik di permukaan bumi, di mana lempeng-lempeng tektonik saling berinteraksi. Ini dapat terjadi di perbatasan lempeng tektonik, seperti lempeng tektonik yang bertemu, saling menjauh, atau bergesekan.
- Penyebab Utama: Gempa tektonik disebabkan oleh pelepasan energi yang terakumulasi selama proses pergeseran lempeng tektonik. Gempa ini dapat memiliki magnitudo yang bervariasi, mulai dari yang kecil hingga yang sangat besar.
- Gempa Vulkanik:
- Lokasi Terjadinya: Gempa vulkanik terkait erat dengan aktivitas vulkanik dan terjadi di sekitar gunung berapi. Mereka sering terjadi di daerah-daerah cincin api, yaitu daerah di sepanjang samudra Pasifik yang dikenal dengan aktivitas vulkanik dan seismik yang tinggi.
- Penyebab Utama: Gempa vulkanik disebabkan oleh pergerakan magma di bawah permukaan bumi yang dapat menyebabkan pergeseran atau retakan di batuan di sekitarnya. Selain itu, letusan gunung berapi juga dapat memicu gempa vulkanik.
Keduanya, gempa tektonik dan gempa vulkanik, merupakan hasil dari tekanan dan energi yang terakumulasi di dalam bumi. Meskipun penyebab dan lokasi terjadinya berbeda, keduanya dapat memiliki dampak serius terhadap kehidupan dan infrastruktur di wilayah yang terkena dampak. Pemahaman tentang jenis gempa ini penting untuk mitigasi risiko dan pengembangan strategi kesiapsiagaan gempa bumi.