Bagaimana Hukum Ampere dan Hukum Ohm terkait dengan pengukuran arus listrik?

Hukum Ampere dan Hukum Ohm adalah dua konsep penting dalam fisika yang terkait dengan pengukuran arus listrik.

1. Hukum Ampere:
Hukum Ampere menyatakan bahwa medan magnet yang dihasilkan oleh arus listrik sejajar dengan arah arus tersebut. Secara matematis, hukum ini dapat dirumuskan dalam bentuk integral sebagai berikut:
∮ B · dl = μ₀I,
di mana ∮ B · dl adalah integral lintasan melingkar dari medan magnet B sepanjang jalur tertutup, μ₀ adalah permeabilitas vakum, dan I adalah arus listrik yang melalui lintasan tersebut.

Hukum Ampere digunakan dalam pengukuran arus listrik dengan menggunakan perangkat pengukur seperti ammeter yang berbasis prinsip elektromagnetik. Dengan memanfaatkan hukum ini, arus listrik yang melalui suatu jalur dapat diukur dengan mengukur medan magnet yang dihasilkan oleh arus tersebut.

2. Hukum Ohm:
Hukum Ohm menyatakan hubungan antara arus listrik, tegangan, dan resistansi dalam rangkaian listrik. Hukum ini dapat dirumuskan sebagai berikut:
V = I · R,
di mana V adalah tegangan (volt), I adalah arus listrik (ampere), dan R adalah resistansi (ohm).

Hukum Ohm digunakan dalam pengukuran arus listrik dengan menggunakan perangkat pengukur seperti ammeter. Berdasarkan hukum ini, jika resistansi dalam rangkaian diketahui, maka arus listrik dapat diukur dengan mengukur tegangan yang jatuh pada rangkaian tersebut.

Dalam pengukuran arus listrik, hukum Ampere dan hukum Ohm merupakan prinsip dasar yang digunakan untuk memahami dan mengukur arus listrik dengan menggunakan perangkat pengukur yang sesuai.

Post terkait

Apa perbedaan antara hukum Ampere dan hukum Ohm dalam pengukuran arus listrik?

Pengertian Ampere: Sejarah dan contoh

Related Posts