3 Hal yang Dapat Anda Lakukan Saat Anak Anda Meltdown (Dan 7 Hal yang Harus Dilakukan Setelahnya)

ayah gugup dengan kehancuran anaknya

Kata terbaik yang menggambarkan perasaan saya ketika salah satu anak saya mengalami kehancuran adalah ‘Panik’. Kecemasan saya bahkan lebih tinggi ketika kehancuran terjadi di depan umum. Tapi sekarang semuanya terlihat berbeda. Meskipun saya tidak benar-benar menantikan kehancuran, mereka tidak memiliki pegangan yang sama pada saya seperti dulu.

Saya telah belajar bahwa emosi, semua emosi, tidak baik atau buruk. Mereka hanya menyampaikan pesan. Dan ketika saya belajar untuk mulai mendengarkan pesan di balik kehancuran, saat itulah segalanya berubah bagi saya sebagai seorang ibu. Jika Anda siap menghadapi kehancuran dengan ketenangan, cinta, dan kemudahan, teruslah membaca.

Berikut adalah tiga hal yang dapat Anda lakukan untuk membantu Anda tetap tenang saat si kecil mengalami kehancuran:

  1. Jeda – Sebelum Anda merespons, jeda. Perhatikan apa pun yang muncul untuk Anda – Bagian tubuh yang tegang, perasaan apa pun, dll. Cukup perhatikan.
  2. Bernapas – Ini adalah waktu yang tepat untuk mengambil beberapa napas dalam-dalam. Mengambil napas dalam-dalam yang lambat dapat membantu Anda menenangkan diri, sehingga Anda dapat mendekati situasi dengan kehadiran dan empati.
  3. Tahan Ruang – Saat anak Anda kesal, mereka hanya memiliki kebutuhan yang tidak terpenuhi. Emosi mereka yang besar merupakan tanda bahwa mereka berusaha memenuhi kebutuhannya agar bisa menemukan keseimbangan kembali.

Biarkan diri Anda bergerak keluar dari kepala Anda dan masuk ke dalam hati Anda sehingga Anda dapat memberikan ruang bagi emosi anak Anda untuk didengar dan diungkapkan.

Setelah semua orang tenang, berikut adalah tujuh hal yang dapat Anda lakukan untuk berhubungan kembali dengan anak Anda dan merawat diri sendiri sehingga Anda dapat menghadapi gangguan emosional di masa depan dengan perhatian yang tenang dan penuh kasih:

  1. Terhubung dengan Empati – Masuki sepatu anak Anda. Pertimbangkan bagaimana perasaan mereka atau bagaimana perasaan Anda ketika Anda marah. Bahkan ketika Anda tidak sepenuhnya mengerti mengapa anak Anda kesal, tunjukkan bahwa Anda peduli.
  2. Terhubung Kembali Secara Teratur – Berlatihlah menjalin hubungan secara teratur dengan anak-anak Anda. Sisihkan 10-20 menit setiap hari untuk waktu berkualitas bersama setiap anak Anda. Singkirkan semua gangguan dan biarkan anak Anda memandu waktu khusus ini bersama.
  3. Pergeseran Energi – Setelah anak Anda siap, Anda dapat mulai mengubah suasana hati. Tersenyumlah, tertawa bersama, atau putar musik dan adakan pesta dansa.
  4. Praktek Perawatan Diri – Isi cangkir Anda secara teratur, sehingga Anda dapat mencurahkan kasih sayang kepada anak-anak Anda. Ketika Anda meluangkan waktu untuk merawat diri sendiri dan mengisi cangkir Anda, Anda lebih mampu memegang ruang yang penuh kasih ketika anak Anda memiliki emosi yang besar.
  5. Latihan Syukur – Syukur adalah latihan yang sangat kuat dan penting. Mengingat semua hal yang Anda syukuri membantu Anda mengisi cangkir dan menemukan hadiah, bahkan di saat-saat paling menantang sebagai orang tua.
  6. Berlatih Meditasi – Meluangkan waktu dalam keheningan dapat membantu Anda menenangkan pikiran. Pikiran kita sering kali menjadi tempat yang sibuk. Luangkan waktu untuk membiarkan diri Anda keluar dari hiruk pikuk kehidupan sehari-hari dan kesibukan pikiran Anda dan melangkah ke saat ini sehingga Anda dapat hadir dan muncul sebagai orang tua yang Anda inginkan untuk anak-anak Anda.
  7. Buat Mantra – Anda juga dapat membuat mantra untuk mendukung Anda dan memberi Anda fokus yang menenangkan/membumi pada saat anak Anda memiliki emosi yang besar. Beberapa ide untuk mantra adalah:
  • Bernapaslah
  • Saya Cukup
  • Hadir Lebih Sempurna
  • Aku Memilih Cinta

Menjadi orang tua adalah perjalanan yang luar biasa, tetapi tidak selalu mudah. Pastikan untuk memberi diri Anda rahmat & tetap menjaga Anda!

Penafian: Pandangan, pendapat, dan posisi (termasuk konten dalam bentuk apa pun) yang diungkapkan dalam posting ini adalah milik penulis sendiri. Keakuratan, kelengkapan, dan validitas pernyataan apa pun yang dibuat dalam artikel ini tidak dijamin. Kita tidak bertanggung jawab atas kesalahan, kelalaian, atau representasi apa pun. Tanggung jawab atas hak kekayaan intelektual dari konten ini ada pada penulis dan kewajiban apa pun sehubungan dengan pelanggaran hak kekayaan intelektual tetap berada di pundaknya.

Related Posts