Apa itu Sindrom Alkohol Janin?

Fetal Alcohol Syndrome (FAS) adalah sekumpulan malformasi fisik dan gangguan perkembangan saraf yang dialami oleh anak-anak yang lahir dari ibu yang mengonsumsi alkohol selama kehamilan. Ini adalah malformasi kongenital yang paling umum di negara-negara industri dan salah satu penyebab paling sering keterbelakangan mental.

Alkohol menginduksi kematian neuron selama perkembangan otak janin. Kerusakan ini terjadi terutama selama periode di mana koneksi antar neuron terbentuk, yang akan memungkinkan perkembangan intelektual selanjutnya. Alkohol juga mengubah fungsi plasenta, mengurangi transfer oksigen dan berbagai nutrisi penting, mempengaruhi metabolisme energi sel, sintesis protein, dan migrasi sel. Singkatnya, alkohol mengubah perkembangan yang benar dari semua sel organisme janin.

Fitur klinis

Dari anak-anak yang lahir dengan gangguan terkait alkohol, 25% memiliki FAS “lengkap”, yaitu, ditandai dengan keterbelakangan pertumbuhan prenatal dan/atau postnatal, gangguan perkembangan sistem saraf pusat, dan pola karakteristik fitur kraniofasial dismorfik. Banyak dari mereka juga memiliki kelainan bawaan pada organ lain. 75% sisanya lahir dengan perubahan fisik dan/atau perkembangan saraf minor, yang termasuk dalam FAS “sebagian”.

Diagnosis dan pengobatan

Mendiagnosis APS tidaklah mudah, karena tidak ada pemeriksaan penunjang dan laboratorium yang dapat memastikannya. Diagnosis didasarkan pada adanya riwayat konsumsi alkohol ibu selama kehamilan dan adanya karakteristik klinis pada anak. Tidak ada pengobatan kuratif atau khusus. Perubahan tersebut bersifat permanen dan tidak dapat diubah. Anak-anak ini mungkin memiliki cacat ganda, sehingga mereka harus menerima intervensi dini dengan keluarga, kesehatan sosial dan perawatan pendidikan khusus.

Adopsi internasional dan SAF

Anak-anak yang ditempatkan untuk adopsi internasional, terutama yang berasal dari negara-negara Eropa Timur, berada pada peningkatan risiko FAS. Ketika informasi sosial-kesehatan dan laporan medis pra-adopsi mengarah pada kecurigaan gangguan ini, disarankan untuk melakukan evaluasi telemedicine dari karakteristik klinis anak, dengan tujuan agar orang tua masa depan, setelah disarankan, dapat membuat keputusan. dengan pengetahuan tentang fakta.

Related Posts