Bagaimana cara Anda melindungi diri saat menggunakan media sosial?

5 tips ini akan membantu Anda melindungi diri sendiri di media sosial….Tetap Aman di Media Sosial Dengan Kata Sandi yang Kuat dan Akun yang Aman

  1. Gunakan campuran unik dari huruf, angka, dan tanda.
  2. Memiliki minimal 10 karakter.
  3. Ubah kata sandi Anda setiap 6 bulan.

Tinjau pengaturan privasi untuk situs apa pun yang Anda gunakan. Hanya terhubung ke orang yang terhubung dengan teman. Hindari media sosial kecuali di jaringan pribadi. Gunakan kata sandi pribadi seperti nama depan Anda.

Bagaimana menjaga informasi pribadi Anda tetap aman di media sosial

  1. Perlakukan bidang “tentang saya” sebagai opsional.
  2. Menjadi master pengaturan privasi.
  3. Kenali orang-orang yang Anda temani.
  4. Buat dan gunakan daftar “terlarang”.
  5. Selalu logout setelah selesai.
  6. Buat kata sandi pribadi yang kuat.

Ketika informasi itu diposkan secara online, itu tidak lagi bersifat pribadi, dan mungkin akhirnya jatuh ke tangan yang salah. Bahkan jika Anda telah menerapkan langkah-langkah keamanan setinggi mungkin, beberapa teman, kolega, dan perusahaan yang berinteraksi dengan Anda di media sosial, pada akhirnya dapat membocorkan informasi pribadi Anda.

Menurut Nick Zagorski (2017), seorang penulis untuk Psychiatric News, penelitian terbaru menunjukkan bahwa penggunaan media sosial terkait dengan perasaan isolasi sosial, depresi, rasa tidak aman, kecemburuan, dan harga diri yang buruk.

Hindari menjadi pengguna pasif situs jejaring sosial. Jangan menghabiskan waktu berjam-jam untuk melihat postingan orang lain tanpa membagikan apa pun tentang diri Anda. Manfaatkan dukungan sosial ekstra yang mungkin Anda terima dari teman-teman Anda di situs jejaring sosial.

Apa yang harus dilakukan

  1. Ingatlah bahwa posting media sosial Anda hanyalah salah satu dari banyak. Beberapa aspek komunikasi berbeda secara online, dan ini dapat meningkatkan kecemasan sosial.
  2. Alihkan fokus perhatian Anda.
  3. Jangan bandingkan dirimu dengan orang lain.
  4. Berpartisipasilah lebih banyak, tanpa berpikir berlebihan.

Menurut Pew Research Center, 69% orang dewasa dan 81% remaja di AS menggunakan media sosial. Ini menempatkan sejumlah besar populasi pada peningkatan risiko merasa cemas, depresi, atau sakit atas penggunaan media sosial mereka.

Kecemasan Sosial terkait dengan penggunaan internet yang bermasalah Orang dengan kecemasan sosial lebih cenderung menjadi cemas ketika akses internet mereka terputus. Mereka juga lebih cenderung mengembangkan pemikiran yang tidak produktif, seperti “Saya hanya dihormati secara online”, yang sebenarnya dapat memperburuk kecemasan sosial.

Tetapi beberapa akademisi khawatir bahwa akses yang lebih besar ke teknologi dapat memperburuk kecemasan sosial di kalangan remaja, terutama karena smartphone, tablet, dan komputer menjadi ada di mana-mana di dalam dan di luar kelas.

Pendidikan online memberikan cara bagi siswa untuk mempelajari informasi yang penting dan dibutuhkan tanpa dipaksa untuk dikelilingi oleh orang lain. Ini akan mengurangi tingkat kecemasan sosial mereka dan membantu mereka menjalani kualitas hidup yang lebih baik.

Penelitian menunjukkan hubungan antara penggunaan media sosial yang berlebihan dan peningkatan risiko depresi dan kecemasan. Ini juga menunjukkan bahwa orang yang mengalami perasaan depresi dan kecemasan seringkali dapat menggunakan media sosial sebagai pelarian – dan begitulah siklusnya terus berlanjut.

Related Posts