Cara Membedakan Valensi dan Keadaan Oksidasi

Perbedaan Utama – Valensi vs Keadaan Oksidasi

Semua senyawa tersusun dari atom -atom dari unsur yang berbeda. Atom-atom ini digabungkan dalam rasio yang berbeda sesuai dengan jumlah orbital bebas yang tersedia atau jumlah elektron yang dapat dilepaskan oleh atom tertentu. Valensi dan keadaan oksidasi adalah dua istilah yang digunakan untuk menjelaskan alasan kombinasi atom yang berbeda ini. Perbedaan yang menonjol antara valensi dan keadaan oksidasi adalah valensi adalah jumlah elektron yang ada di kulit terluar atom unsur tertentu sedangkan keadaan oksidasi adalah jumlah elektron yang hilang atau diperoleh suatu unsur dalam senyawa tertentu.

Topik bahasan kami tentang:

  1. Apa itu Valensi? – Pengertian, Indikasi, Contoh 2. Apa itu Keadaan Oksidasi – Pengertian, Indikasi, Aturan untuk Menentukan Keadaan Oksidasi, Contoh 3. Apa Perbedaan Antara Valensi dan Keadaan Oksidasi       – Perbandingan Perbedaan Kunci

Istilah Kunci: Atom, Senyawa, Unsur, Kulit, Keadaan Oksidasi, Valensi

Yang perlu anda ketahui tentang Valensi?

Valensi dapat didefinisikan sebagai jumlah elektron yang ada di kulit terluar suatu unsur tertentu. Valensi menentukan jumlah maksimum ikatan yang dapat dimiliki atom tertentu. Unsur-unsur dalam tabel periodik dikelompokkan menurut jumlah elektron valensi (elektron di orbital terluar) yang dapat dimiliki atom ketika dalam keadaan netral dan gas. Tabel berikut akan menjelaskan hal tersebut.

Unsur

Nomor atom

Konfigurasi elektron

Valensi

Natrium (Na)

11

1s 2 2s 2 2p 6 3s 1

1

Magnesium (Mg)

12

1s 2 2s 2 2p 6 3s 2

2

Boron (B)

5

1s 2 2s 2 2p 1

3

Karbon (C)

6

1s 2 2s 2 2p 2

4

Belerang (S)

16

1s 2 2s 2 2p 6 3s 2 3p 4

6

Unsur-unsur dari golongan yang sama dalam tabel periodik memiliki valensi yang sama karena unsur-unsur dikelompokkan menurut nomor atom dan jumlah elektron yang ada di kulit terluar adalah sama ketika mempertimbangkan konfigurasi elektronnya.

Gambar 1: Valensi Kalium adalah 1

Yang perlu anda ketahui tentang Keadaan Oksidasi

Keadaan oksidasi dapat didefinisikan sebagai jumlah elektron yang dapat dilepaskan, diperoleh, atau dibagikan oleh atom tertentu dengan atom lain. Kehilangan atau perolehan elektron menyebabkan muatan atom berubah karena elektron bermuatan negatif, dan setiap muatan negatif dinetralkan oleh muatan positif proton di dalam nukleus . Ketika sebuah atom kehilangan atau mendapatkan elektron, akan terjadi ketidakseimbangan muatan listrik. Maka dari itu, keadaan oksidasi atom itu adalah muatan atom itu. Keadaan oksidasi dapat digunakan untuk menggambarkan muatan atom yang ada dalam suatu senyawa.

Bilangan oksidasi diberikan dengan menggunakan simbol positif (+) atau negatif (-) bersama dengan angka. Simbol menggambarkan muatan atom itu dan nomor menggambarkan jumlah elektron yang telah dipertukarkan.

Gambar 2: 0 dan +2 adalah satu-satunya keadaan oksidasi Seng

Cara Menentukan Keadaan Oksidasi

Keadaan oksidasi atom dihitung berdasarkan tujuh aturan. Aturan tersebut dan beberapa contoh untuk keadaan oksidasi diberikan di bawah ini.

Aturan 1

Bilangan oksidasi suatu unsur selalu nol. Unsur dalam bentuk unsurnya juga berada dalam keadaan oksidasi nol.

Contoh: Keadaan Oksidasi Natrium (Na) adalah 0 dan Hidrogen (H 2 ) adalah 0

Aturan 2

Muatan total molekul atau ion harus merupakan jumlah muatan setiap atom dalam senyawa.

Contoh: total muatan KCl adalah 0

Muatan (keadaan oksidasi) K adalah +1

Muatan (keadaan oksidasi) Cl adalah -1

Aturan 3

Bilangan oksidasi unsur golongan 1 selalu +1.

Aturan 4

Bilangan oksidasi unsur golongan 2 selalu +2.

Aturan 5

Muatan negatif diberikan kepada atom yang paling elektronegatif dibandingkan dengan atom lain yang terikat padanya.

Contoh: Fluor adalah unsur yang paling elektronegatif. Maka dari itu, setiap kali dalam ikatan dengan unsur lain, Fluor diberikan -1 keadaan oksidasi.

Aturan 6

Bilangan oksidasi hidrogen (H) adalah +1.

Tetapi ketika dengan logam golongan 1, keadaan oksidasi hidrogen adalah -1.

Aturan 7

Bilangan oksidasi oksigen (O) adalah -2.

Tetapi dalam peroksida, bilangan oksidasi O adalah -1.

Menggabungkan

Unsur X

Keadaan Oksidasi X

NH3 _

X = N

-3

KMnO4 _

X = Mn

+7

Cr 2 O 7 2-

X = Cr

+6

Perbedaan Antara Valensi dan Keadaan Oksidasi

Definisi

Valensi: Valensi dapat didefinisikan sebagai jumlah elektron yang ada di kulit terluar suatu unsur tertentu.

Oksidasi: Keadaan oksidasi dapat didefinisikan sebagai jumlah elektron yang dapat dilepaskan, diperoleh, atau dibagikan oleh atom tertentu dengan atom lain.

Muatan Listrik

Valensi: Valensi tidak menunjukkan muatan listrik atom dalam suatu senyawa.

Oksidasi: Keadaan oksidasi menunjukkan muatan listrik atom dalam suatu senyawa.

Ikatan

Valensi: Valensi menentukan jumlah maksimum ikatan yang dapat dimiliki atom.

Oksidasi: Keadaan oksidasi tidak menunjukkan jumlah ikatan yang dapat dimiliki atom tertentu.

Unsur Murni

Valensi: Valensi unsur murni tergantung pada jumlah elektron yang dimilikinya di kulit terluar atom (atom dalam fase gas).

Oksidasi: Keadaan oksidasi unsur murni selalu nol.

Kata terakhir

Valensi dan keadaan oksidasi mungkin memiliki nilai yang sama atau nilai yang berbeda. Valensi adalah jumlah elektron yang ada di kulit terluar suatu unsur tertentu sedangkan keadaan oksidasi adalah jumlah elektron yang hilang atau diperoleh suatu unsur dalam senyawa tertentu. Ini adalah Perbedaan yang menonjol antara valensi dan keadaan oksidasi.

Sumber bacaan:
  1. “Keadaan oksidasi (bilangan oksidasi).” Keadaan oksidasi (bilangan oksidasi) Np, nd Web. Tersedia di sini . 06 Juli 2017. 2..”Aturan Penetapan Bilangan Oksidasi pada Unsur.” boneka. Np, dan Web. Tersedia di sini . 06 Juli 2017.
Sumber gambar:
  1. “Cangkang elektron 019 Kalium” Oleh Pumbaa (karya asli oleh Greg Robson) – File: Cangkang elektron 019 potassium.png (CC BY-SA 2.0 uk) melalui Commons Wikimedia 2. “Cangkang elektron 030 seng” (CC BY-SA 2.0 uk) melalui Commons Wikimedia

Related Posts