Donasi telur: altruisme dan solidaritas dari wanita ke wanita

Setiap tahun di Catalonia, Spanyol dan dunia banyak anak yang lahir berkat solidaritas dan altruisme dari banyak wanita yang mendonorkan sel telurnya. Tanpa para donatur tidak akan mungkin. Faktanya, satu dari tiga perawatan Reproduksi Terbantu diproduksi berkat donasi telur .

Saat ini ada banyak program untuk mempublikasikan donasi telur tetapi juga untuk memberikan pengakuan kepada para wanita yang tanpa pamrih menyumbangkan telur mereka.

Donasi telur, sumber daya untuk pasangan yang sulit hamil

Situasi saat ini adalah banyak wanita dan pasangan yang tidak dapat memiliki anak secara alami, dan hanya orang lain yang dapat menutupi kekurangan ini. Meskipun ada banyak kemajuan dalam ilmu pengetahuan dan kedokteran, kehidupan tidak akan ada tanpa donor, dan di sinilah letak pentingnya donor sel telur wanita, karena donor memungkinkan wanita lain mewujudkan apa yang paling mereka inginkan: menjadi ibu.

Sangat penting untuk menyadari pentingnya langkah pertama donasi telur ini. Oleh karena itu pentingnya kepedulian terhadap para pendonor dari segala aspek (medis dan emosional) agar tidak mengalami resiko apapun.

Peran unit reproduksi berbantuan dalam donor telur

Unit Reproduksi Berbantuan menjadi fasilitator dan perantara dalam proses donor telur, yang akhirnya akan menutup lingkaran dengan kelahiran anak laki-laki atau perempuan.

Namun, prosesnya menyiratkan persyaratan tertentu yang harus dipenuhi, dan tidak semua donor akhirnya cocok untuk donor telur. Ada faktor-faktor tertentu yang dapat mencegah proses berjalan:

  • Kegagalan untuk memenuhi persyaratan medis atau psikologis
  • Kurangnya minat yang memadai (karena unit reproduksi binaan ingin menghindari meninggalkan proses di tengah)
  • Keamanan medis atau psikologis pendonor

Aspek-aspek di atas sangat penting untuk memastikan keamanan maksimum dan mengutamakan pemilihan, alokasi antara donor dan penerima, serta pengawasan medis yang tinggi, penting selama proses berlangsung.

Siapa saja yang boleh mendonorkan telur dan bagaimana prosesnya

Pada prinsipnya, wanita antara 18 dan 35 tahun dari kebangsaan apa pun dapat menjadi donor, selama mereka tidak menderita penyakit apa pun. Sebelum pengobatan, seperti yang telah disebutkan, akan dilakukan studi medis terhadap wanita tersebut yang selain untuk menentukan layak tidaknya dia untuk menjalani proses tersebut, juga berfungsi untuk mengetahui kondisi kesehatan wanita pendonor tersebut.

Prosesnya memakan waktu sekitar 12 hari, dengan kebutuhan hari istirahat. Perlu dicatat bahwa sumbangan tersebut bersifat anonim dan bahwa undang-undang menetapkan kompensasi ekonomi yang setara di seluruh negara bagian.

Related Posts