Jenis-Jenis Sejarah

Sebagaimana telah diungkapkan sebelumnya bahwa studi sejarah merupakan studi terhadap kehidupan manusia. Kehidupan manusia memiliki aspek budaya, ekonomi, sosial, politik, dan lain-lain. Selain itu, ruang lingkup kehidupan manusia bisa dalam bentuk ruang lingkup yang kecil hingga ruang lingkup yang besar. Ruang lingkup yang kecil misalnya keluarga, sedangkan ruang lingkup yang besar misalnya masyarakat.

1.   Sejarah keluarga

Sejarah keluarga menarik untuk ditulis menjadi suatu karya sejarah. Dalam penulisannya sudah barang tentu harus menjadi suatu karya ilmiah. Bukanlah suatu cerita yang bersifat narasi belaka. Agar tulisan itu menarik, maka seorang penulis sejarah terlebih dahulu memahami batasan keluarga. Secara sosilogis keluarga merupakan ikatan terkecil dari bentuk masyarakat. Dalam keluarga terdapat sekumpulan individu-individu. Individu-individu yang ada dalam keluarga minimal ayah, ibu, dan anak.

2.    Sejarah politik

Salah satu bagian dari perilaku manusia adalah kekuasaan. Kajian tentang kekuasaan merupakan fokus utama dalam sejarah politik. Dalam pendekatan yang konvensional, sejarah politik biasanya dikaitkan dengan sejarah “orang-orang besar”. Orang-orang ini biasanya berkuasa dalam sebuah kerajaan atau negara. Orang-orang tersebut misalnya raja atau penguasa. Kalau kita menulis sejarah Perang Dunia II sebagai sejarah politik, maka kita akan menampilkan tokoh-tokoh yang dianggap sebagai “orang-orang besar”. Tokoh-tokoh tersebut misalnya Hitler, Kaisar Hirohito, dan Musolini.

3.    Sejarah militer

Dalam banyak catatan sejarah dunia, perang merupakan bagian yang tak terpisahkan dari perilaku manusia. Kajian tentang perang merupakan bagian penting dari sejarah militer. Dalam sejarah militer, bisa dikaji strategi yang digunakan, kekuatan pasukan yang berperang, dan senjata yang digunakan. Penulisan sejarah militer sesungguhnya tidak hanya melihat aspek politik dari militer itu sendiri. Perang dapat pula menjadi budaya pada suatu masyarakat tertentu. Dengan pemahaman seperti ini, maka dalam menulis sejarah militer bisa dilihat dari aspek budaya.

4.    Sejarah ekonomi

Secara sederhana ekonomi dapat didefinisikan sebagai kegiatan manusia yang dilakukan dalam rangka memenuhi kebutuhan hidup. Untuk memenuhi kebutuhan hidup, maka manusia melakukan berbagai aktivitas. Aktivitas manusia tersebut misalnya produksi, penjualan, pembelian, penawaran, dan permintaan barang-barang, penggunaan sumber-sumber ekonomi, dan lain-lain. Aktivitas-aktivitas tersebut akan menyebabkan adanya hubungan di antara sesama individu, baik dalam ruang lingkup yang kecil maupun yang besar. Aktivitas ekonomi manusia menjadi kajian penting dalam penulisan sejarah ekonomi.

5.    Sejarah sosial

Sebagaimana telah dibahas bahwa masyarakat pada dasarnya merupakan kumpulan individu-individu yang membangun suatu struktur. Struktur secara sosiologis dapat berubah. Ada yang berubah karena interaksi dari dalam dan ada pula yang berubah karena adanya interaksi dari luar. Perubahan struktur inilah yang merupakan kajian penting dalam sejarah sosial. Sehingga sejarah sosial dapat pula disebut sebagai sejarah masyarakat atau sejarah struktur. Pada mulanya, sejarah sosial lahir sebagai respon terhadap penulisan sejarah yang konvensional. Sejarah konvensional yang dimaksud adalah sejarah yang hanya menekankan orang-orang besar saja seperti para raja atau penguasa.

6.    Sejarah intelektual

Fokus utama sejarah intelektual adalah bagaimana lahirnya pemikiran-pemikiran manusia. Pemikiran-pemikiran yang dikaji dalam sejarah intelektual adalah pemikiran yang memberikan pengaruh terhadap kehidupan manusia, baik dalam ruang lingkup yang kecil maupun ruang lingkup yang besar. Hasil pemikiran manusia dapat berupa filsafat atau ilmu pengetahuan. Apabila filsafat yang dikaji, maka akan melahirkan sejarah filsafat, misalnya aliran-aliran filsafat yang berkembang di Yunani. Hal ini menjadi kajian sejarah yang menarik karena pemikiran filsafat Yunani memberikan pengaruh yang cukup besar terhadap perubahan dunia. Sejarah intelektual bisa dikaji dalam konteks perkembangan ilmu pengetahuan. Misalnya perkembangan ilmu pengetahuan di Barat. Untuk melihat bagaimana perkembangan ilmu pengetahuan di Barat, maka harus dilacak ke belakang, yaitu perkembangan ilmu pengetahuan pada masa Islam. Orang-orang Barat pada masa itu banyak mempelajari pemikiran-pemikiran dari para cendikiawan muslim, seperti ilmu kedokteran dari Ibnu Sina, sehingga di Barat nama Ibnu Sina dikenal dengan sebutan Avicena. Kajian tentang perkembangan ilmu pengetahuan di Barat dapat merupakan tema dalam sejarah intelektual.

Related Posts