Pluralisme adalah sebuah konsep yang memiliki aplikasi di berbagai bidang dan terkait dengan pluralitas dan koeksistensi dari hal-hal yang sangat berbeda.
Dalam ranah politik, pluralisme menyiratkan partisipasi berbagai kelompok sosial dalam kehidupan demokrasi. Artinya, pluralisme menghargai dan bahkan mempromosikan bahwa sektor-sektor dengan ideologi yang berbeda menjadi bagian dari proses pemilu atau pengambilan keputusan suatu pemerintahan, misalnya.
Heterogenitas sosial, budaya, ideologi, agama dan etnis dilindungi oleh pluralisme. Pemerintah pluralis, dalam pengertian ini, tidak menjalankan perwakilan monopoli dari satu sektor sosial, tetapi membangun kekuatannya dari dialog dan debat. Oleh karena itu, ini adalah masalah memperluas basis kekuatan.
Menurut Muhammd Yuasri beliau mengatakan bahwa pluralisme merupakan konsep yang mengandalkan lebih dari satu. Sedangkan menurut Ahmad Suedy mendefinisikan Pluralisme sebagai bentuk hubungan antar manusia yang dipengaruhi oleh tempat dan waktu.
Apa itu Pluralisme?
Pluralisme merupakan keragaman doktrin, posisi, pemikiran, kecenderungan atau kepercayaan dalam suatu masyarakat diterima, ditoleransi, dan diakui. Kata tersebut, dengan demikian, terdiri dari kata “plura”, yang berarti “banyak”, dan akhiran “-isme”, yang mengacu pada “doktrin” atau “tren”.
Pluralisme, dalam pengertian ini, adalah salah satu karakteristik paling penting dari demokrasi modern di dunia, karena ia mengandaikan pengakuan keragaman dan promosi dialog, serta inklusi, rasa hormat dan toleransi terhadap yang lain dan terhadap hak Anda tidak hanya untuk menjadi berbeda, tetapi juga untuk mengekspresikan perbedaan Anda.
Dengan demikian, pluralisme adalah sebuah konsep yang mendasari prinsip hidup berdampingan secara damai dalam masyarakat dari kelompok-kelompok yang berbeda kepentingan, sudut pandang, gaya hidup, asal usul, dan kepercayaan.
Oleh karena itu, pluralisme identik dengan toleransi dan inklusi, dengan menghormati dan mengakui kemajemukan, dari yang heterogen.
Dengan demikian, pluralisme berlaku untuk semua bidang aktivitas manusia dan semua tatanan kehidupan: seseorang dapat berbicara tentang pluralisme politik, sosial, budaya, agama, etnis, ras, dll.
Sikap yang Mencerminkan Pluralisme
Adapun sikap yang mencerminkan seseorang bersikap pluralisme adalah mampu hidup dalam perbedaan, yaitu seseorang yang memiliki sikap toleransi yang tinggi, memiliki kemampuan batin untuk menerima seseorang dengan berbedaan. Sikap saling menghargai mendudukkan semua orang dalam satu kesetaraan dan tidak membedakan sama sekali, sikap pluralisme juga ditujukan dengan cara menghargai dan saling percaya pada relasi antar manusia tanpa membedakan. Selain itu pluralisme bisa ditunjukkan dengan sikap saling membutuhkan.
Dampak Positif Pluralisme
Adapun dampak positif pluralisme yang ada dinegara kita adalah mampu menghagai walaupun memiliki perbedaan ras, suku, bahasa, agam, budaya dan lainnya, stabilitas politik juga lebih stabil, suasana masyarakat juga lebih kondusif, rasa kesatuan akan lebih terasa, stabilitas ekonomi, pendidikan, sosial dan budaya. Selain itu akan terwujudnya rasa aman dan nyaman serta tentram di masyarakat. Sehigga mencontohkan hal yang baik untuk generasi selanjutnya.

Pluralisme merupakan keberagaman, sedangkan pluralitas adalah paham atas dasar keberagaman, dan juga ada yang mendefinisikan sebagai ketersediaan untuk menerima keberagaman, bisa juga dikatakan mau hidup secara toleransi pada tatanan masyarakat yang memiliki berbedaan pada suku, ras, budaya, bahasa dan juga agama.
Pluralisme terbagi menjadi beberapa hal, yaitu pluralism sosial, pluralisme agama dan pluralism ilmu pengetahuan. Ada banyak kejadian yang menyangkut kejadian pluralisme di Indonesia, contohnya adalah konflik etnis Indonesia, kelompok etnik Jawa Timur ketika era otonomi daerah, Pluralisme dalam media, pluralism dari pendidikan Indonesia, dan masih banyak lagi lainnya.
Pluralisme politik
Dalam politik, pluralisme mengacu pada sistem di mana partisipasi multiplisitas kelompok dan sektor sosial dalam kehidupan politik suatu bangsa diterima, ditoleransi dan diakui.
Dalam pengertian ini, pluralisme politik menghargai, memajukan, dan membela hak atas keberadaan dan partisipasi aktor-aktor politik yang berbeda ideologi, posisi dan kecenderungan, serta pengorganisasiannya dalam masyarakat demokratis.
Pluralisme dalam Filsafat
Dalam filsafat, pluralisme adalah posisi metafisika yang memandang dunia sebagai suatu entitas yang terdiri dari banyak realitas, independen, dan saling terkait satu sama lain.
Dengan demikian, pluralisme adalah konsep yang berlawanan dengan monisme, yang menurutnya makhluk dan fenomena alam semesta berasal dari satu ide atau kenyataan.
Pluralisme dalam agama
Dalam teologi, pluralisme disebut posisi yang menurutnya semua agama adalah cara yang sah untuk mengakses Tuhan, keselamatan atau pencerahan.
Dalam pengertian ini, ini adalah posisi yang nyata, terutama dalam gerakan-gerakan keagamaan tertentu di Timur, bertentangan, tentu saja, dengan agama-agama fundamentalis, yang menurutnya satu-satunya jalan yang mungkin dan satu-satunya doktrin yang benar adalah yang mereka praktikkan.
Contoh
Pluralisme didefinisikan sebagai masyarakat di mana banyak orang, kelompok atau entitas berbagi kekuatan politik. Contoh dari pluralisme adalah masyarakat di mana orang-orang dengan latar belakang budaya yang berbeda menjaga tradisi mereka sendiri. Contoh lain pluralisme adalah di mana serikat pekerja dan pengusaha berbagi dalam memenuhi kebutuhan karyawan.