Pengaruh Peradaban Mesopotamia pada Masyarakat Indonesia

Mesopotamia berasal dari kata mesos = tengah dan potamas = sungai. Mesopotamia artinya daerah yang terletak di antara dua sungai, yakni Euprat dan Tigris. Sumber air kedua sungai itu dari Pegunungan Armenia (Turki), mengalir ke arah tenggara menuju Teluk Persia. Daerah-daerah yang terletak di sepanjang Sungai Eufrat dan Tigris, merupakan daerah yang subur. Karena bentuknya seperti bulan sabit, maka daerahnya disebut Fertille Crescent Moon.

Penduduk Mesopotamia termasuk bangsa Semit. Kehidupannya bersifat seminomadik. Mereka hidup dari beternak dan berdagang. Namun setelah mendapat tanah-tanah yang subur, mereka mulai hidup dari pertanian. Kirakira tahun 3000 SM, daerah Mesopotamia didiami oleh bangsa Semit.

Ilmu pengetahuan bidang arsitektur ziggurat, bangunan perkotaan Peradaban lembah Sungai Eufrat dan Tigris

Bangsa Sumeria telah membangun kota dengan tata kota yang rapi dan tiap bangunan menggunakan model Zigurat. Selain itu, bangsa Sumeria sangat terampil dalam pengolahan logam untuk dibuat peralatan pembuatan senjata. Bangsa Sumeria telah mengenal ilmu hitung, lingkaran 360 derajat, dan bangunan dari tanah liat yang dikeringkan dengan panas matahari. Bangsa Assyria pada masa Ashru Bhanifal telah membuat perpustakaan tertua di dunia. Dibangunnya perpustakaan merupakan suatu ciri kepedulian seorang pemimpin akan pentingnya ilmu pengetahuan. Begitu juga Bangsa Khaldea pada masa kerajaan Babylonia Baru berhasil membangun taman Gantung yang merupakan salah satu keajaiban dunia.

Sumber tulisan Peradaban lembah Sungai Eufrat dan Tigris

Huruf yang digunakan yaitu berupa Cuneiform writing/Pytograph 250 jenis (tulisan huruf paku).

Sistem kalender Peradaban lembah Sungai Eufrat dan Tigris

Orang-orang Sumeria sudah mengenal sistem penanggalan dan pembagian waktu. Pengetahuan tentang waktu sangat mereka butuhkan untuk kepentingan perdagangan dan pertanian, sehingga mereka akan mengetahui kapan waktu yang tepat untuk menanam dan berdagang. Pembagian waktu yang telah mereka lakukan adalah membagi satu hari menjadi 24 jam, satu bulan terdiri atas 30 hari, dan satu tahun terdiri dari 12 bulan sama dengan 354 hari.

Perekonomian Peradaban lembah Sungai Eufrat dan Tigris

Daerah ini juga merupakan lalu lintas perdagangan yang strategis antara Laut Tengah dan Sungai Shindu. Dengan demikian aktivitas perdagangan di Mesopotamia sangat ramai. Begitu pula sistem pertanian dijalankan dengan baik dan sudah terdapat irigasi yang teratur, hasil utamanya yaitu gandum dan kapas.

Pemerintahan Peradaban lembah Sungai Eufrat dan Tigris

Pemerintahan di Mesopotamia berbentuk negara kota. Raja merangkap sebagai kepala negara. Kronologis bangsa-bangsa yang mendiami Mesopotamia sampai dengan tahun 323 SM yaitu sebagai berikut:

  1. Bangsa Ubaidian 5000 – 4500 SM
  2. Bangsa Sumeria I 3800 – 3200 SM
  3. Bangsa Jamdet Nasr 3200 – 3000 SM
  4. Bangsa Akkadia 2900 – 2250 SM
  5. Bangsa Sumeria II 2250 – 2200 SM
  6. Bangsa Guti 2200 – 2100 SM
  7. Bangsa Amolia (Babilonia I) 1850 – 1600 SM
  8. Bangsa Hittit 1600 – 1300 SM
  9. Bangsa Asyria 1300 – 612 SM
  10. Bangsa Khaldea (Babilonia II) 612 – 500 SM
  11. Bangsa Persia 500 – 326 SM
  12. Bangsa Yunani (Alexander the Great) 326 – 323 SM

Hukum Peradaban lembah Sungai Eufrat dan Tigris

Pada masa ini diberlakukan undang-undang yang dikenal dengan sebutan Undang-Undang Hammurabi (Codex Hammurabi). Peradaban Mesopotamia pada akhirnya beralih kepada Islam setelah jatuhnya Persia ke tangan kaum muslim Arab. Menurut Lothrop Stoddard, akan terbentuk dunia baru yaitu dunia Islam. Ada tiga faktor yang mendukung terciptanya dunia baru Islam, di antaranya sebagai berikut. 1. Situasi umum di kawasan Asia Barat Daya ada dua negara besar yang bertikai, yaitu Kekaisaran Byzantium (Romawi Timur) dan Kesultanan Persia (Dinasti Sasanid). Kedua negara besar tersebut memperebutkan wilayah Levannt dan Bulan Sabit. Karena pertikaian tersebut dua rakyat menjadi korban politik sehingga menyebabkan kerajaan masing-masing menjadi lemah. 2. Dekadensi (kemunduran) dalam masalah keagamaan. Banyak agama yang menyimpang dan muncul kembali pemujaan terhadap berhala. Di Ka’bah banyak disimpan patung-patung berhala. Hal tersebut menyebabkan masyarakat pada umumnya kehilangan pegangan. 3. Hakikat dari agama Islam itu sendiri.

Pengaruh Peradaban Mesopotamia pada Masyarakat Indonesia

Pengaruh peradaban Mesopotamia terhadap kebudayaan dan seluruh aspek kehidupan bangsa Indonesia antara lain sebagai berikut.

  1. Upacara baptis dan menyalakan lilin masuk ke dalam ajaran Nasrani dan digunakan oleh umat Kristen Indonesia.
  2. Kepercayaan pada singa jadi-jadian dan serigala jadi-jadian berasal dari kepercayaan bangsa Assyria.
  3. Kepercayaan pada angka 17 dan 13 berasal dari ajaran agama Phunisia sebagai angka keburuntungan dan angka sial.
  4. Islam yang datang ke Indonesia diperkirakan dipengaruhi oleh budaya Persia. Teori ini disampaikan oleh Oemar Amin Husein dan Husen Joyodiningrat yang menyodorkan bukti: 1) di Persia terdapat suku yang bernama Leran, dan di Gresik terdapat suatu kampung yang bernama Leran, maka diperkirakan suku Leran pernah datang dan menyebarkan Islam di Indonesia; 2) di Persia terdapat suku Jawi, suku Jawi datang ke Indonesia dan mengajarkan huruf Pegon yang banyak terdapat di Jawa; 3) adanya istilah jabar dan jeer dari bahasa Iran; 4) adanya upacara Tabut di Minangkabau untuk memperingati wafatnya Hasan dan Husein. Istilah Tabut digunakan di Iran untuk menyebut bulan Muharam. Di Indonesia pun berkembang paham Islam Syiah yang merupakan pengaruh dari Persia atau Iran dan Irak sekarang.

Related Posts