Hari Emas Bersama Ayahku

Hari Emas Bersama Ayahku

Saya akan berbagi beberapa momen paling berkesan dalam hidup saya dengan Tuhan saya yang penuh kasih dan pahlawan favorit saya sepanjang masa, AYAH saya. Pada tanggal 15 Maret 1998, seorang putri kecil seorang ayah datang pagi-pagi sekali. Dengan mata penuh air mata dan senyum di wajahnya, ayahku memelukku. Ya, itu aku. Lengan ayah saya adalah tempat aman dan nyaman pertama saya di dunia ini. Saya dibesarkan sebagai putri kecil ayah dan saya adalah favoritnya.

Dia akan membuat saya duduk di sepedanya dan menunjukkan dunia luar. Dia adalah satu-satunya orang yang berpikir bahwa anak saya harus melihat dan mempelajari hal-hal yang tidak dia lihat dan pelajari. Dia memastikan bahwa saya mendapatkan pendidikan di sekolah standar tinggi.

Ketika saya di kelas empat, ayah saya mendapat kesempatan kerja di India utara dan ingin pergi. Saat itu, saya berada di pertengahan tahun saya, jadi kita tetap di tempat asal kita sendiri. Ayah saya menulis nama saya di setiap halaman produk susu. Ketika saya melihatnya, saya berlinang air mata, dan cinta saya padanya meningkat. Enam bulan kemudian, saya bergabung dengan pahlawan saya di India Utara. Ayah saya membawa kita ke banyak tempat di Delhi. Hari-hari itu tetap menjadi hari-hari bahagia favorit saya dan tak terlupakan bersama ayah saya. Setelah dua tahun, kita kembali ke tempat asal kita. Tahun-tahun berlalu dan saya menyelesaikan UG dan PG saya di Sastra Inggris.

Pada tanggal 10 Februari 1998, ayah saya membuat saya bertemu dengan orang yang akan menjadi pasangan hidup saya. Itu adalah hari yang bahagia dan sedih bagi saya, karena saya tahu saya akan sangat merindukan ayah saya. Kita berdua banyak menangis dan saya tidak bisa menahan air mata saya. Tahun berikutnya, pada tanggal 24 Februari putra saya lahir, dan ayah saya sangat senang karena dia adalah seorang kakek sekarang, dan dia pikir itu adalah berkah besar baginya. Dia dengan senang hati menikmati karantina bersama cucunya. Hidup saya sangat bahagia dengan ayah saya, pasangan saya dan pangeran saya. Saya senang bahwa saya mendapatkan kesempatan lagi untuk membuat lebih banyak kenangan dengan ayah saya, saya hidup dengan Tuhan saya, ayah saya!

Penafian: Pandangan, pendapat, dan posisi (termasuk konten dalam bentuk apa pun) yang diungkapkan dalam posting ini adalah milik penulis sendiri. Keakuratan, kelengkapan, dan validitas pernyataan apa pun yang dibuat dalam artikel ini tidak dijamin. Kita tidak bertanggung jawab atas kesalahan, kelalaian, atau representasi apa pun. Tanggung jawab atas hak kekayaan intelektual dari konten ini ada pada penulis dan kewajiban apa pun sehubungan dengan pelanggaran hak kekayaan intelektual tetap berada di pundaknya.

Related Posts