
Histidin adalah asam amino fundamental untuk pertumbuhan dan perkembangan, untuk produksi sel darah dan untuk pemeliharaan sel dalam sistem saraf.
Selain itu, histidin juga memiliki aksi anti inflamasi, antioksidan dan anti sekresi, membantu menjaga kesehatan lambung, mencegah penyakit jantung dan mencegah penuaan dini.
Sebagai asam amino esensial, histidin harus diperoleh dengan mengonsumsi makanan kaya protein seperti daging sapi, ayam, kedelai, dan kacang-kacangan. Selanjutnya, histidin juga dapat ditemukan, dalam bentuk L-histidin, dalam suplemen makanan.
untuk apa ini
Fungsi utama histidin dalam tubuh adalah:
1. Menjaga kesehatan lambung
Histidin membantu menjaga kesehatan lambung, karena metabolisme asam amino ini menghasilkan histamin, yaitu senyawa kimia yang berperan penting dalam sekresi dan pengaturan asam lambung di lambung.
2. Hindari anemia
Karena penting untuk produksi hemoglobin, yaitu komponen sel darah merah yang berfungsi mengangkut oksigen ke jaringan, histidin mencegah anemia.
3. Mencegah penuaan dini
Metabolisme histidin menghasilkan asam urocanic, yang merupakan komponen yang mencegah masuknya sinar ultraviolet ke dalam kulit, mencegah flek, keriput, kendur, dan penuaan dini.
4. Menjaga kesehatan otak
Histidin menjaga kesehatan otak, karena sangat penting untuk pemeliharaan selubung mielin, yang merupakan struktur yang bertanggung jawab untuk perlindungan dan komunikasi neuron.
5. Terhindar dari penyakit jantung
Sebagai antioksidan kuat yang melindungi sel lemak dari oksidasi, histidin membantu mengatur kadar kolesterol dan trigliserida dalam darah, mencegah penyakit jantung seperti serangan jantung, stroke, dan aterosklerosis.
Selain itu, histamin yang merupakan komponen yang dihasilkan dari histidin memiliki aksi vasodilator, meningkatkan sirkulasi darah dan membantu mencegah tekanan darah tinggi.
6. Melawan infeksi
Histidin memunculkan histamin, suatu zat yang meningkatkan pelebaran pembuluh darah, mendukung kedatangan sel sistem kekebalan di tempat cedera, melawan infeksi.
Makanan kaya histidin
Tabel berikut menunjukkan jumlah histidin dalam 100g setiap makanan:
Makanan |
Jumlah histidin dalam 100g makanan |
keju mozzarella |
0,8g |
keju hidangan |
0,8g |
Telur rebus |
0,3g |
yogurt utuh alami |
0,1g |
susu |
0,1g |
Ayam panggang |
0,8g |
daging sapi yang dimasak |
0,3g |
hati sapi panggang |
0,9g |
kacang almond |
0,5g |
Kacang mete |
0,4g |
Kacang brazil |
0,4g |
Haver |
0,4g |
kacang hitam yang dimasak |
0,2g |
Histidin juga dapat ditemukan dalam jumlah yang lebih sedikit pada sayuran seperti wortel, bit, terong, lobak, singkong, kentang.
jumlah harian yang direkomendasikan
Jumlah histidin harian yang direkomendasikan bervariasi menurut usia:
- Anak-anak hingga 6 bulan: 22 mg/kg berat badan;
- Anak-anak dari 1 sampai 2 tahun: 12 mg/kg berat badan;
- Anak-anak dari 3 sampai 14 tahun: 12 mg/kg berat badan;
- Anak-anak berusia 15 hingga 18 tahun: 11 mg/kg berat badan
Rekomendasi histidin untuk orang dewasa adalah 10 mg/kg berat badan per hari. Seseorang dengan berat 70 kg perlu mengonsumsi 700 mg histidin per hari, misalnya.
Kapan harus mengonsumsi suplemen histidin
Penggunaan suplemen histidin, berupa L-histidin, dapat diindikasikan oleh dokter, atau ahli gizi, untuk membantu pengobatan dermatitis atopik, asam lambung atau artritis reumatoid, misalnya.
Dosis umum L-histidin yang direkomendasikan adalah antara 0,8 mg dan 4,5 g per hari hingga 7 bulan. Namun, dosis suplemen bervariasi sesuai dengan usia dan tujuan pengobatan, oleh karena itu hanya boleh digunakan di bawah bimbingan dokter atau ahli gizi.
kemungkinan efek samping
Asupan hingga 4,5g suplemen L-histidin per hari tampaknya tidak menimbulkan efek samping. Dosis di atas 4,5 g per hari suplemen ini dapat menyebabkan berkurangnya rasa dan bau, sakit kepala, tidur, mual, sakit mata, lemas, perubahan penglihatan dan ingatan, serta depresi.
yang tidak bisa menggunakan
Suplementasi L-histidin tidak diindikasikan untuk orang dengan histidinemia, gangguan metabolisme di mana kurangnya enzim histidase dalam tubuh menyebabkan tingginya kadar histidin dalam darah dan urin, yang dapat menyebabkan perubahan neurologis dan keterlambatan bicara.
Selain itu, suplemen L-histidin juga tidak dianjurkan untuk anak-anak, ibu hamil atau mereka yang sedang menyusui, karena masih belum ada penelitian yang membuktikan keamanan penggunaan suplemen ini pada fase-fase tersebut.