Memang Benar Ketika Mereka Mengatakan “Cinta Itu Buta Tapi Pernikahan Memulihkan Penglihatannya”

Memang Benar Saat Mereka Berkata

Gambar Editor

Tujuan dalam pernikahan bukanlah untuk berpikir sama tetapi untuk berpikir bersama. Untuk bersama satu sama lain di semua saat-saat baik dan buruk adalah tujuan dari pasangan yang bahagia. Pasang surut kehidupan membangun kepercayaan di antara pasangan dan membuat mereka tak terpisahkan. Akhirnya, waktunya telah tiba ketika Anda akan menikah. Cinta pernikahan atau perjodohan? Yah apa pun itu, kehidupan setelah pernikahan serupa dengan semua. Pemuda masa kini sedang melarikan diri dari institusi pernikahan, mungkin mereka takut dibebani dengan begitu banyak tanggung jawab dalam pikiran atau lebih tepatnya mereka takut kebebasan mereka terhalang. Nah, pada artikel kali ini saya hanya akan membahas tentang hubungan suami-istri dalam sebuah pernikahan, mengesampingkan mertua dan hubungan lainnya. Menurut Anda, apa sebenarnya dasar dari pernikahan? Jika Anda berpikir itu cinta, maka Anda salah. Saya telah melihat banyak pasangan yang jatuh cinta jatuh terpisah setelah menikah satu sama lain. Landasan dasar pernikahan adalah kepercayaan dan pengertian yang berkembang secara bertahap seiring berjalannya waktu dan cinta semakin akrab seperti dinding rumah dan atap keserasian kemudian tercipta.

1. Kompromi

Mereka mengatakan Anda harus membuat banyak kompromi setelah menikah, terutama ketika Anda berada dalam perjodohan. Sebutkan tempat di mana Anda tidak membuat kompromi? Kantor, orang tua, saudara atau dengan teman, untuk setiap hubungan Anda harus berkompromi, Anda harus melakukan upaya untuk menyesuaikan dan toleran untuk bertahan. Jadi mengapa takut untuk berkompromi dalam pernikahan?

2. Kesabaran

Kesabaran adalah kunci dari setiap pernikahan. Hidup bersama setelah menikah mengungkapkan banyak hal tentang orang tersebut. Begitu banyak kebiasaan yang tidak Anda kenal, dan begitu banyak pemikiran di mana Anda mungkin saling berbenturan. Bersabarlah, saling mendengarkan, berbicara satu sama lain, mengetahui suka dan tidak suka mereka dan belajar menyesuaikan diri dengan kebiasaan yang tidak dapat diubah.

3. Jangan Memaksakan tapi Meyakinkan

Jangan pernah memaksakan pikiran Anda pada pasangan Anda. Kalian berdua adalah manusia yang berbeda dan mungkin memiliki pilihan yang berbeda dalam hidup. Bicarakan tentang pemikiran Anda tentang suatu masalah dan berikan waktu kepada pasangan Anda untuk memikirkannya. Meyakinkan di mana pun dan kapan pun diperlukan, tetapi jangan memaksakan hal ini dapat menyebabkan argumen yang buruk. Selalu ada jalan tengah untuk setiap masalah.

4. Minta maaf

Belajarlah untuk membungkuk dalam suatu hubungan. Bahkan pasangan yang paling cocok pun terlibat dalam pertengkaran karena masalah. Tapi ingat, argumen bukanlah solusi untuk suatu masalah. Minta maaf, bahkan jika itu bukan salah Anda, sebelum masalah menjadi lebih buruk. Saya yakin Anda berdua dapat berdiskusi bersama dan menemukan solusi untuk masalah apa pun.

5. Pentingnya

Buat satu sama lain menyadari betapa pentingnya Anda bagi satu sama lain dari waktu ke waktu. Seiring berlalunya waktu, percikan di antara kalian berdua mungkin meredup dan itu adalah tanggung jawab Anda sendiri untuk membuat hubungan Anda hidup sebelum jatuh ke dalam lubang kebosanan.

6. Saling Menghormati Orang Tua

Setiap anak menggemaskan bagi orang tuanya. Karena Anda sudah begitu dekat dengan orang tua Anda selama ini, masuknya orang ketiga sebagai pasangan Anda mungkin membuat mereka iri pada pasangan Anda. Jadi cintai mereka juga dan ciptakan ikatan kepercayaan dengan masing-masing dari mereka, dengan mertua Anda dan juga orang tua Anda. Jangan pernah mengolok-olok mertua Anda di depan kerabat atau teman Anda.

7. Jangan Menyinggung

Jangan pernah mengomel pasangan Anda untuk kegiatan masa lalu. Ini hanya akan mengurangi lem ikatan di antara kalian berdua.

8. Buat Keputusan Bersama

Jangan pernah hanya membuat keputusan apa pun setelah menikah. Ungkapkan rencana Anda, betapapun kecilnya, kepada dunia hanya setelah Anda mendiskusikannya dengan pasangan Anda. Ini akan mengembangkan ikatan kepercayaan yang kuat di antara Anda berdua.

9. Kesenjangan Komunikasi

Saya sering melihat orang membicarakan kekurangan pasangannya kepada teman atau kerabatnya. Pemisahan fisik sering menimbulkan kesenjangan komunikasi. Mitra yang bekerja di dua kota yang berbeda tidak akan pernah bisa menyatukan pikiran mereka. Cobalah untuk hidup bersama dan jangan biarkan kesenjangan komunikasi memisahkan kalian berdua.

10. Menjadi tua bersama

Ketika Anda masih muda, Anda mungkin memiliki teman untuk berbagi pemikiran dan ide, tetapi selama usia paruh baya, pasangan Anda akan menjadi satu-satunya sahabat dan pendamping Anda. Jadi hiduplah dengan cinta dan pikirkan tentang kakek-nenek yang tumbuh bersama. Tidak ada perpisahan tapi hanya kebersamaan. Setia dan peduli satu sama lain. Tuhan memberkati semua pasangan menikah di dunia dengan kebahagiaan abadi, kecocokan dan kebersamaan.

Penafian: Pandangan, pendapat, dan posisi (termasuk konten dalam bentuk apa pun) yang diungkapkan dalam posting ini adalah milik penulis sendiri. Keakuratan, kelengkapan, dan validitas pernyataan apa pun yang dibuat dalam artikel ini tidak dijamin. Kita tidak bertanggung jawab atas kesalahan, kelalaian, atau representasi apa pun. Tanggung jawab atas hak kekayaan intelektual dari konten ini ada pada penulis dan kewajiban apa pun sehubungan dengan pelanggaran hak kekayaan intelektual tetap berada di pundaknya.

Related Posts