Sebagai bagian dari upaya berkelanjutan Donald Trump untuk mencegah pekerja imigran menetap secara permanen di AS, pemerintah federal negara itu sekarang ingin secara resmi membalikkan aturan era Obama yang disebut ‘H4EAD’ yang mengizinkan pasangan pemegang visa H-1B yang sudah menunggu kartu hijau untuk mengajukan izin kerja di negara tersebut.
Ribuan orang India bekerja di AS dengan visa H-1B, dengan mayoritas bekerja di sektor teknologi.
Departemen Keamanan Dalam Negeri AS mengumumkan Desember lalu bahwa mereka berencana untuk menghapus aturan tersebut sebagai bagian dari implementasi berkelanjutan dari perintah eksekutif ‘Beli Amerika, Pekerjakan Orang Amerika’ yang ditandatangani oleh Presiden Trump pada April 2017.
Pembalikan kebijakan tersebut akan memukul keras pemegang visa H4, dan dikritik habis-habisan oleh para aktivis yang mengklaim bahwa perubahan tersebut tidak hanya akan melucuti banyak keluarga imigran dari pendapatan kedua yang diperlukan, tetapi juga membatasi pasangan imigran, kebanyakan wanita, di rumah.
Menurut The Guardian, Layanan Kewarganegaraan dan Imigrasi AS (USCIS), yang bertugas mengawasi peninjauan program visa berbasis pekerjaan, belum mencapai keputusan akhir tentang izin kerja H4, tetapi perkembangan terakhir menunjukkan bahwa penarikan H4EAD mungkin hanya soal waktu.
Dalam pernyataan pers, juru bicara agensi Michael Bars, menegaskan bahwa peninjauan kebijakan saat ini memang sedang berlangsung, dan mengisyaratkan bahwa keputusan akhir akan menguntungkan warga Amerika.
“Badan sedang mempertimbangkan sejumlah perubahan kebijakan dan peraturan untuk melaksanakan Perintah Eksekutif Beli Amerika, Pekerjakan Amerika dari Presiden. USCIS berfokus untuk menjaga integritas sistem imigrasi kami dan memastikan pelaksanaannya yang setia sehingga upah dan kondisi kerja pekerja AS terlindungi”
Ribuan keluarga imigran, termasuk banyak dari India, telah bersatu di bawah panji ‘SaveH4EAD’, dengan harapan bahwa pemerintah akan berubah pikiran di saat-saat terakhir. Namun, pengamat percaya bahwa itu tidak mungkin terjadi, mengingat agenda imigrasi Trump yang membatasi dan kritiknya yang terus-menerus terhadap program visa H-1B.
