Mengapa Melibatkan Anak di Dapur Itu Penting

Aktivitas Dapur untuk Anak

Membesarkan anak adalah pengalaman yang menantang. Setiap orang memiliki gaya unik dalam membesarkan anak.

Salah satu cara yang paling berhasil adalah ‘keterlibatan’.

Melibatkan anak-anak dalam tugas sehari-hari Anda baik dengan menjelaskan apa yang Anda lakukan atau dengan membuat mereka membantu Anda, adalah cara yang sangat efisien untuk membesarkan anak-anak yang menanamkan banyak kualitas di dalamnya.

Ketika anak-anak melihat orang tua mereka membuat makanan untuk mereka dan menikmati lingkungan dapur, mereka mengembangkan keinginan untuk bekerja di dapur.

Kegiatan yang dipandu di dapur mengembangkan banyak sisi kepribadian mereka; beberapa kegiatan tersebut adalah:

  1. Pengamatan – Pada usia yang lebih muda (8 bulan hingga 2 tahun) ketika orang tua menunjukkan kepada mereka kegiatan seperti memotong, memasak, mencampur, dan menguleni, itu menarik bagi mereka, dan mereka cenderung ‘Mengamati’. Anak-anak adalah pembelajar yang tajam, dan konsentrasi mereka meningkat. Keterampilan observasi yang baik adalah awal untuk pembelajaran dan pengembangan.
  1. Kerja tim – Anak – anak yang bekerja dalam tim adalah kualitas yang baik untuk dipelajari di usia muda. Misalnya, jika ibu meminta anak untuk mengupas kentang atau mengatur sayuran di nampan sayuran, anak akan mengajukan pertanyaan kepada ibu di setiap langkah, dan keduanya akan berkoordinasi untuk menyelesaikan tugas.
  1. Pengetahuan – Pengetahuan anak tentang bahan meningkat ketika mereka belajar secara praktis. Mereka juga melihat cara mudah melakukan sesuatu di dapur.
  1. Keterampilan Motorik Halus – Memegang sesuatu, mengoper sesuatu di dapur, merobek daun atau bahan makanan lainnya, dan mengupas biji-bijian adalah kegiatan yang mengembangkan keterampilan motorik halus dan meningkatkan koordinasi tangan-mata
  1. Kemampuan Bertanya – Anak – anak belajar bertanya ‘mengapa’ saat mereka bekerja di dapur bersama orang tua mereka, dan ini mengembangkan keterampilan penalaran mereka.
  1. Keterampilan Kepemimpinan – Dengan meniru orang tua mereka di dapur, mereka belajar untuk mengambil alih dan memiliki makanan yang mereka buat. Ini mengembangkan gagasan kepemilikan dan keterampilan kepemimpinan yang baik.
  1. Manajemen Waktu – Ketika makanan perlu disiapkan dalam jangka waktu tertentu, misalnya saat makan siang, anak-anak mungkin melihat Anda mempercepat prosesnya dan tetap berpegang pada tenggat waktu. Ini mengajarkan mereka pentingnya manajemen waktu.
  1. Ikatan Khusus – Bekerja bersama di dapur dapat mengembangkan ikatan seumur hidup antara anak dan orang tua. Kenangan ini tinggal di pikiran muda selamanya!

Mulai dari mengajukan pertanyaan hingga pengembangan keterampilan motorik, kegiatan ini dapat menanamkan banyak nilai pada anak Anda. Bagaimana Anda bisa membuat anak Anda asyik dengan kegiatan dapur? Berikut adalah daftar kemungkinan kegiatan yang dapat Anda lakukan bersama anak Anda di dapur:

USIA 8-18 BULAN :

  1. Mengenal buah-buahan dan sayuran dan menumpuknya di tempatnya masing-masing di dapur.
  2. Mengupas kentang dan ubi jalar.
  3. Kupas kacang polong dan bersihkan sayuran berdaun hijau.
  4. Penamaan buah-buahan, sayuran, tepung, mentega, gula dan bahan-bahan lain yang ada di dapur.
  5. Mencampur dan mengaduk tepung atau salad.
  6. Mengamati langkah demi langkah metode menyiapkan makanan.
  7. Mengetahui jenis peralatan yang digunakan di dapur seperti kulkas, microwave, kompor gas, induksi, blender, penjernih air, dll.

USIA 18 BULAN SAMPAI 5 TAHUN

  1. Memecahkan telur.
  2. Memotong makanan lunak.
  3. Menyiapkan meja.
  4. Memasak makanan yang tidak melibatkan penggunaan panas. Makanan seperti salad, pasta yang dimasak dengan saus, sandwich, chaat jagung, dll. Bisa dibuat oleh anak-anak.
  5. Pengawasan Waktu – Meminta anak-anak untuk menelepon orang tua ketika ada sejumlah peluit di kompor.
  6. Menggunakan berbagai jenis peralatan dapur seperti pengupas, hidung belang, blender di bawah pengawasan orang dewasa.

Selain menyalurkan energi anak, aktivitas dapur membuat mereka tertarik dan mengembangkan pendekatan rasa ingin tahu. Anak-anak bahkan mungkin menikmati kegiatan ini dan bisa menjadi koki. Ini adalah salah satu cara Anda dapat menggali bakat terpendam anak-anak Anda.

Satu-satunya hal yang harus diperhatikan adalah keselamatan. Tindakan harus diambil untuk memastikan bahwa anak-anak aman dan tidak membahayakan diri mereka sendiri atau orang lain.

Penafian: Pandangan, pendapat, dan posisi (termasuk konten dalam bentuk apa pun) yang diungkapkan dalam posting ini adalah milik penulis sendiri. Keakuratan, kelengkapan, dan validitas pernyataan apa pun yang dibuat dalam artikel ini tidak dijamin. Kita tidak bertanggung jawab atas kesalahan, kelalaian, atau representasi apa pun. Tanggung jawab atas hak kekayaan intelektual dari konten ini ada pada penulis dan kewajiban apa pun sehubungan dengan pelanggaran hak kekayaan intelektual tetap berada di pundaknya.

Related Posts