Merawat Anak Selama COVID-19

Merawat Anak Selama COVID-19

Anak-anak dan remaja telah berada di rumah dengan sekolah ditutup selama lebih dari satu tahun. Jadwal reguler mereka telah terganggu tanpa gagasan yang jelas kapan mereka akan memulai kembali. Oleh karena itu, orang tua harus selalu mengawasi anak-anaknya. Berikut beberapa tipsnya:

  1. Anak-anak mungkin didorong untuk mengunjungi situs web terkemuka seperti Organisasi Kesehatan Dunia, Pusat Pengendalian Penyakit, atau Kementerian Kesehatan dan Kesejahteraan Keluarga India.
  2. Cobalah menjawab pertanyaan anak-anak tetapi temukan cara untuk mencapai keseimbangan.
  3. Batasi paparan media, terutama jika ada konten yang menakutkan atau mengkhawatirkan, yang terpapar informasi terkait pandemi.
  4. Ciptakan pola rumah tangga baru yang mencakup pekerjaan akademis, tugas, bermain, telepon atau jenis keterlibatan teknologi lainnya dengan teman sekelas dan kerabat, dan waktu keluarga.
  5. Makan dan waktu tidur harus dijadwalkan.
  6. Akan luar biasa untuk melakukan beberapa latihan dalam ruangan juga.
  7. Waktu keluarga dapat mencakup permainan yang mungkin belum sempat dimainkan oleh orang tua selama ini. Ini adalah kesempatan bagus untuk terhubung dengan keluarga dengan bermain permainan papan, carrom, antakshari, dll.
  8. Cobalah untuk tidak mentransfer kecemasan kepada anak-anak.
  9. Jika ada tekanan yang signifikan, pertimbangkan evaluasi oleh profesional kesehatan mental.
  10. Guru sekolah dapat mengajarkan latihan sederhana, termasuk pernapasan dalam, teknik relaksasi otot, distraksi, dan self-talk yang positif.
  11. Anak-anak juga dapat diajari tentang pentingnya perilaku prososial dan kebajikan manusia seperti empati dan kesabaran, antara lain. Ini dapat membantu mereka memahami peran mereka dalam masyarakat dan bagaimana jarak sosial tidak setara dengan jarak emosional.
  12. Guru perlu berinteraksi dengan orang tua mengenai umpan balik tentang kesehatan mental mereka.
  13. Habiskan waktu bersama anak, tunjukkan minat dan bermainlah dengan mereka. Berikan banyak kasih sayang dan kontak tubuh.
  14. Selalu dorong anak untuk bermain dengan orang lain, dan anak tidak boleh dipisahkan dari saudara kandung.
  15. Anak-anak harus diberikan makanan pelindung seperti buah-buahan musiman, sayuran berdaun hijau tua, jeruk, dan buah-buahan kuning lainnya dan warna oranye. Vitamin A, E, dan C dan mineral seperti seng, tembaga, besi, dan selenium telah terbukti mengubah respons imunologis.
  16. Anjurkan anak untuk minum 8-10 gelas air dan jaga agar mereka tetap terhidrasi. Air membantu membuang racun.
  17. Beri mereka makanan rumahan. Gunakan minyak rendah kolesterol untuk memasak makanan dan sertakan rempah-rempah seperti jahe, bawang putih dan kunyit dalam makanan, yang merupakan penguat kekebalan alami.
  18. Jangan berikan makanan yang terbuat dari maida, gorengan dan junk food kepada anak.
  19. Hindari jus manis atau kemasan dan minuman berkarbonasi karena ini sangat rendah nutrisi.
  20. Hindari pemberian keju, kelapa dan minyak sawit, mentega, serta lemak tak jenuh yang tidak sehat.
  21. Sertakan biji-bijian seperti beras merah, tepung gandum utuh, gandum dan millet dalam makanan anak-anak. Sertakan kacang-kacangan, lentil dan kacang-kacangan karena merupakan sumber protein yang baik.
  22. Buah jeruk seperti lemon dan jeruk harus dimasukkan dalam makanan anak-anak karena merupakan sumber vitamin C yang baik, yang sangat membantu dalam meningkatkan tingkat kekebalan dan melawan infeksi.
  23. Antioksidan dapat ditemukan dalam almond, kenari, dan biji rami, dan mereka harus dimasukkan dalam diet harian Anda.

Penafian: Pandangan, pendapat, dan posisi (termasuk konten dalam bentuk apa pun) yang diungkapkan dalam posting ini adalah milik penulis sendiri. Keakuratan, kelengkapan, dan validitas pernyataan apa pun yang dibuat dalam artikel ini tidak dijamin. Kita tidak bertanggung jawab atas kesalahan, kelalaian, atau representasi apa pun. Tanggung jawab atas hak kekayaan intelektual dari konten ini ada pada penulis dan kewajiban apa pun sehubungan dengan pelanggaran hak kekayaan intelektual tetap berada di pundaknya.

Related Posts