Olahraga individu – pengertian, contoh, tujuan

Kami menjelaskan apa itu olahraga individu dan beberapa contoh praktik ini. Juga, apa itu olahraga tim?

Pengertian

Olahraga individu adalah sebagai praktik atau disiplin olahraga yang tidak memerlukan pendampingan untuk dilakukan, yaitu dapat dilakukan sendiri.

Di dalamnya, pesaing tidak bersaing dengan atlet atau praktisi lain, tetapi dengan dirinya sendiri: dengan waktu yang tercatat, dengan lintasan total atau dengan waktu ketahanannya, atau dengan kemampuan pribadi lain yang menjadi sandaran olahraga tersebut.

Dengan cara ini, tujuan atlet dalam olahraga individu ditetapkan sebelumnya dan berkaitan dengan pengembangan keterampilan tertentu.

Lawan dan rekan atlet adalah dirinya sendiri. Demikian pula, penilaian diri dan disiplin diri adalah bagian dari olahraga individu, karena tidak akan ada yang bisa disalahkan jika tidak ada kemajuan.

Mayoritas olahraga individu dengan demikian terdiri dari catatan upaya yang dilakukan sehingga setiap kali seseorang dapat melangkah lebih jauh. Untuk ini, kronometer, pengukur panjang, pengukur kedalaman, target, di antara metode lain digunakan untuk memberi tahu atlet seberapa dekat mereka untuk mencapai tujuan individu dan pribadi mereka.

Contoh olahraga individu

Beberapa olahraga individu yang diakui adalah:

  • Seni bela diri.
  • Atletik.
  • Bilyar.
  • Bersepeda.
  • Main ski.
  • Panjat tali.
  • Olahraga senam.
  • Senam ritmik.
  • Golf.
  • Angkat Berat.
  • Pengangkatan daya.
  • Tolak peluru.
  • Lempar lembing.
  • Sepeda motor.
  • Panahan

Olahraga kolektif (kelompok)

Tidak seperti olahraga individu, di mana atletnya sendirian, olahraga kolektif adalah olahraga yang mengintegrasikan atlet ke dalam kelompok yang kurang lebih teratur, baik kolaborator atau lawan, atau kedua jenis sekaligus.

Olahraga seperti sepak bola atau atletik terdiri dari kompetisi untuk mencetak poin terbanyak kepada lawan atau mencapai tujuan di hadapannya, baik melalui usaha bersama atau sendiri.

Olahraga tim tidak hanya melatih tubuh atlet, tetapi juga pemikiran sosial mereka: kerja tim, integrasi sehubungan dengan suatu tujuan, kepercayaan, timbal balik, perencanaan, dll.

Related Posts