Perjalanan Dari Keibuan ke Mentalhood

ibu stress dengan tuntutan anak

Dari kehidupan yang riang menjadi ibu yang bertanggung jawab, hidup tidak pernah mudah sejak saat itu. Juggling antara kantor, anak, keluarga, saya selalu merasa perlu untuk beberapa “me time”. Tapi, ketika saya melihat rumah yang berantakan, mainan yang berserakan, dan wajah bayi saya yang tidak bersih, saya asyik lagi. Untungnya, ibuku selalu ada. Saya menemukan Tuhan dalam dirinya. Dia selalu ada untuk membantu saya ketika langit akan runtuh di atas saya.

Tanpa suami dan ibu saya, hidup tidak akan mudah. Meskipun saya tidak pernah merasa perlu untuk berterima kasih kepada mereka secara pribadi, dengan asumsi itu pekerjaan mereka juga, jauh di lubuk hati, saya selalu berterima kasih kepada mereka. Dan sekarang, sini telah memberi saya kesempatan luar biasa ini untuk menuliskan pemikiran saya. Tidak ada cara yang lebih baik untuk mengungkapkan rasa terima kasih saya.

Seiring waktu, saya menyadari bahwa “Perawatan Bayi” itu penting. Perawatan bayi tidak hanya datang dengan krim atau mainan mahal; itu juga datang dengan banyak perhatian, cinta, dan yang paling penting, banyak perhatian. Saya telah melihat anak saya menuntut banyak perhatian karena dia tidak pernah menemukan kita ketika dia membutuhkan kita. Kita pulang ke rumah di malam hari dengan kelelahan, dan anak itu kemudian ingin bermain. Sangat penting pada setiap tahap pertumbuhan bayi bahwa kita merawat bayi. Peduli ketika mereka jatuh, peduli ketika mereka ingin berbicara, peduli ketika mereka membutuhkan waktu kita, peduli ketika mereka membagikan rahasia mereka, peduli ketika mereka berhasil dan peduli ketika mereka gagal.

Inaaya, “karunia Tuhan” – itulah nama putri saya. Dia berusia tiga tahun Januari ini. Dia adalah hidupku; duniaku berputar di sekelilingnya. Saya juga melihat banyak diri saya dalam dirinya; kicau seperti burung, bebas seperti angin, indah seperti alam. Saya bangga dengan si kecil saya. Memang menjadi ibu adalah perjalanan yang tidak kurang dari Mentalhood, tetapi di suatu tempat jauh di lubuk hati, saya tahu saya telah menemukan pelipur lara saya.

Dari Ibu yang Bangga. smita

Penafian: Pandangan, pendapat, dan posisi (termasuk konten dalam bentuk apa pun) yang diungkapkan dalam posting ini adalah milik penulis sendiri. Keakuratan, kelengkapan, dan validitas pernyataan apa pun yang dibuat dalam artikel ini tidak dijamin. Kita tidak bertanggung jawab atas kesalahan, kelalaian, atau representasi apa pun. Tanggung jawab atas hak kekayaan intelektual dari konten ini ada pada penulis dan kewajiban apa pun sehubungan dengan pelanggaran hak kekayaan intelektual tetap berada di pundaknya.

Related Posts