Populasi fiksi burung yang tinggal di tebing bisa berwarna merah atau hitam. Warna bulu dikendalikan oleh satu gen, dengan warna hitam dominan terhadap warna merah. Gesekan batu terjadi, membunuh sebagian populasi. Titik-titik pada gambar menunjukkan distribusi burung di permukaan tebing, dan burung-burung di dalam lingkaran terbunuh di luncuran batu. Bagaimana populasi akhir dibandingkan dengan populasi awal, dan apa penjelasan evolusioner untuk perubahan itu?

Penurunan frekuensi alel dominan akibat longsoran batuan disebut sebagai pergeseran genetik. Ini terjadi pada populasi kecil di mana frekuensi alel berubah secara drastis karena bencana alam

Jadi, jawaban yang benar adalah ‘Frekuensi alel dominan lebih rendah pada populasi akhir karena pergeseran genetik’

Pertanyaan: Populasi fiksi burung penghuni tebing bisa berwarna merah atau hitam. Warna bulu dikendalikan oleh satu gen, dengan warna hitam dominan terhadap merah. Sebuah slide batu terjadi, membunuh sebagian dari populasi. Titik-titik pada gambar menunjukkan sebaran burung di permukaan tebing, dan burung-burung di dalam lingkaran terbunuh di luncuran batu. Bagaimana populasi akhir dibandingkan dengan populasi awal, dan apa penjelasan evolusioner untuk perubahan tersebut?

  • Frekuensi alel dominan lebih tinggi pada populasi akhir karena mutasi.
  • Frekuensi alel dominan lebih tinggi pada populasi akhir karena seleksi seksual.
  • Frekuensi alel dominan lebih rendah pada populasi akhir karena pergeseran genetik.
  • Frekuensi alel dominan lebih rendah pada populasi akhir karena seleksi alam.

Related Posts