Pengertian Sampel statistik

Sampel statistik adalah bagian yang diambil dari suatu populasi statistik untuk suatu penelitian tertentu, guna merepresentasikan, mengetahui dan menentukan aspek-aspek populasi tersebut.

Metode ini digunakan jika sensus tidak dapat diterapkan pada populasi tertentu, karena melalui pengambilan sampel sebagian dari realitas yang akan dipelajari dapat ditetapkan.

Jenis sampel statistik

Sampel statistik dapat berupa probabilistik dan non-probabilistik.

Sampel probabilistik.

Probabilitas sampling adalah jenis yang paling banyak digunakan selama investigasi. Dalam hal ini, semua elemen populasi atau alam semesta memiliki kemungkinan menjadi bagian dari sampel.

Dalam sampel probabilitas, kita dapat menemukan jenis pengambilan sampel berikut:

  • Pengambilan sampel acak sederhana: metode pemilihan paling dasar, di mana setiap subjek memiliki nomor identifikasi dan, melalui gambar acak, beberapa dipilih sebagai sampel. Untuk melaksanakannya, jumlah individu yang diperlukan untuk melengkapi seluruh sampel harus diketahui.
  • Pengambilan sampel secara sistematis: dengan metode ini populasi yang akan bekerja dicacah dan peneliti bertugas mendata setiap individu dalam kelompok yang terdiri dari 10 orang, secara acak. Kemudian salah satu dari kelompok pertama dipilih secara acak, sehingga membentuk sampel.
  • Stratified sampling: membagi populasi menjadi strata atau kelompok yang memiliki karakteristik yang sama. Kemudian beberapa individu dari setiap kelompok dipilih secara proporsional.
    Pengambilan sampel cluster: terjadi ketika populasi sudah secara alami dibagi menjadi beberapa kelompok, sehingga individu dipilih secara acak dari setiap cluster untuk dijadikan sampel.

Sampel non-probabilitas.

Dalam sampel non-probabilistik, elemen dipilih melalui proses yang tidak menawarkan semua individu dalam populasi kemungkinan yang sama untuk dipilih sebagai sampel.

Pada gilirannya, ini mengarah ke jenis pengambilan sampel berikut:

  • Quota sampling: peneliti membentuk sampel berdasarkan karakteristik tertentu, dengan tujuan untuk mencapai distribusi karakteristik yang sama dalam sampel seperti dalam populasi. Misalnya, jika ada 70% laki-laki dan 30% perempuan dalam suatu populasi, maka individu-individu dalam sampel harus didistribusikan dengan cara yang sama.
  • Convenience sampling: disini peneliti biasanya memilih individu dalam sampelnya hanya karena kedekatannya. Umumnya, peneliti tidak mengenali sampel ini sebagai representasi dari keseluruhan populasi, tetapi menganggapnya untuk mendapatkan opini, data dan informasi dengan cepat.
  • Snowball sampling: digunakan ketika peneliti membutuhkan subjek dalam sampelnya untuk membantu mengidentifikasi orang lain dengan karakteristik yang sama dan, pada gilirannya, orang lain ini, untuk membentuk sampel yang diinginkan.
  • Sampel diskresioner: juga dikenal sebagai pengambilan sampel penilaian atau kriteria, ini terjadi ketika peneliti memilih individu dalam sampelnya berdasarkan pengetahuan tertentu dari populasi. Misalnya, jika Anda ingin melakukan penelitian tentang orang-orang dengan masalah psikologis dalam kehamilan, Anda akan memilih wanita yang pernah mengalami kehamilan.

Contoh sampel statistik

Misalkan seorang peneliti harus mempelajari jumlah orang yang, dari satu juta penduduk kota, memiliki gelar sarjana. Untuk ini, akan mengambil contoh situasi dari 1000 orang yang dipilih secara acak dari berbagai wilayah kota.

Dari 1000 orang yang terpilih sebagai sampel, peneliti akan memperkirakan rata-rata dan berdasarkan hal tersebut akan diperoleh kesimpulan akhir.

Related Posts