Peta sudah setua peradaban itu sendiri. Mereka muncul segera setelah manusia memiliki kebutuhan untuk melakukan perjalanan melalui wilayah yang tidak diketahui atau jarang, baik sebagai bagian dari eksplorasi, perdagangan atau inisiatif penaklukan.

Peta paling awal yang tercatat berasal dari Mesopotamia kuno, dibuat di tablet 5.000 tahun yang lalu. Tetapi yang pertama menjadi bagian dari prakarsa kartografi formal, yaitu, peta ilmiah pertama, berasal dari zaman kuno Yunani-Romawi klasik.

Thales of Miletus dikreditkan dengan peta dunia pertama, yang memahami wilayah yang pada saat itu dikenal sebagai cakram yang mengapung di atas air. Dan untuk Ptolemeus, berabad-abad kemudian, peta pertama yang menyertakan meridian dan paralel, berguna untuk navigasi dan eksplorasi.

Kartografi dan peta mengalami ledakan nyata pada akhir Abad Pertengahan dan awal Era Modern, ketika petualang dan penjelajah Eropa yang hebat seperti Vasco Da Gama atau Christopher Columbus berangkat untuk menjelajahi lautan.

Hal ini meletakkan dasar bagi perluasan kerajaan kolonial, seperti Spanyol, Inggris Raya, Perancis dan Jerman yang melakukan inisiatif kartografi penting untuk dapat mengetahui, mengatur dan mendistribusikan wilayah jajahan di Amerika, Afrika dan Asia. Inilah alasan mengapa di Afrika ada negara-negara dengan perbatasan yang sepenuhnya lurus, yaitu ditarik secara artifisial.

Saat ini, ada peta interaktif yang disediakan oleh layanan satelit, berkat itu kita dapat menemukan diri kita sendiri secara real time di kota mana pun di dunia. Dilihat dengan cara ini, garis batas berikutnya yang akan digambar untuk kartografi dan peta terletak di luar planet, pada batas-batas Tata Surya yang luas.

Syarat-syarat Pembuatan Peta yang baik

Peta adalah secara universal merupakan representasi dua dimensi dari sepotong ruang tiga dimensi. Hanya dengan munculnya grafis komputer modern, peta tiga dimensi dimungkinkan. Peta melayani dua fungsi peta; mereka adalah basis data spasial…

Read more