Jelaskan pembagian masa pra-aksara di Indonesia berdasarkan benda-benda peninggalannya?

Pembagian masa pra-aksara di Indonesia didasarkan pada benda-benda peninggalan arkeologis yang ditemukan dan dapat memberikan informasi tentang perkembangan budaya manusia pada waktu itu. Pembagian tersebut umumnya mencakup tiga periode, yaitu Paleolitikum (Zaman Batu Tua), Mesolitikum (Zaman Batu Pertengahan), dan Neolitikum (Zaman Batu Baru). Berikut adalah penjelasan singkat tentang masing-masing periode:

  1. Paleolitikum (Zaman Batu Tua):
    • Periode Paleolitikum mencakup rentang waktu sekitar 2,5 juta tahun yang lalu hingga sekitar 10.000 tahun yang lalu.
    • Benda-benda peninggalan Paleolitikum umumnya terdiri dari alat-alat batu kasar yang digunakan untuk keperluan sehari-hari, seperti memotong, menghancurkan, atau membuat senjata. Alat ini biasanya dibuat dengan teknik pecking dan grinding.
    • Sumber daya alam yang dimanfaatkan pada periode ini melibatkan kehidupan sebagai pemburu-pengumpul dengan mengandalkan alam sebagai sumber makanan dan bahan baku untuk perkakas.
  2. Mesolitikum (Zaman Batu Pertengahan):
    • Mesolitikum mencakup rentang waktu sekitar 10.000 hingga 2.500 tahun yang lalu.
    • Pada periode ini, alat-alat batu menjadi lebih halus dan lebih maju. Selain itu, manusia mulai mengembangkan teknik memancing dan mengumpulkan makanan secara lebih efisien.
    • Benda-benda peninggalan Mesolitikum juga mencakup senjata dan perkakas yang lebih kecil, serta mungkin pertama kali ditemukannya lukisan atau ukiran pada dinding gua.
  3. Neolitikum (Zaman Batu Baru):
    • Neolitikum mencakup rentang waktu sekitar 2.500 hingga 2.000 tahun yang lalu.
    • Pada periode ini, manusia mulai beralih dari gaya hidup pemburu-pengumpul ke pola hidup agraris, dengan ditemukannya pertanian dan peternakan. Hal ini tercermin dalam perubahan alat-alat batu menjadi lebih halus dan penemuan benda-benda seperti gerabah, alat-alat pertanian, dan senjata yang lebih canggih.
    • Peningkatan teknologi dan perubahan pola hidup ini mengindikasikan perkembangan masyarakat menuju kehidupan permukiman yang lebih tetap dan lebih kompleks.

Penting untuk dicatat bahwa pembagian ini bersifat umum dan dapat bervariasi di berbagai wilayah. Benda-benda peninggalan arkeologis seperti alat batu, senjata, lukisan gua, dan artefak lainnya membantu arkeolog untuk memahami perubahan budaya dan kehidupan manusia pada masa pra-aksara di Indonesia.

 

Post terkait

Apakah yang dimaksud dengan hache courte

Mengapa masyarakat awal pra-aksara memilih hidup berpindah-pindah?

Related Posts