Mengapa Moh. Hatta berpendapat bahwa demokrasi merupakan perubahan dari kedaulatan raja menjadi kedaulatan rakyat?
Jawab:
Mohammad Hatta, yang dikenal sebagai Bapak Proklamator dan Wakil Presiden pertama Indonesia, berpendapat bahwa demokrasi merupakan perubahan dari kedaulatan raja menjadi kedaulatan rakyat. Pandangan ini didasarkan pada pemahaman Hatta tentang perkembangan politik dan perubahan sosial yang terjadi pada saat itu, terutama dalam konteks perjuangan kemerdekaan Indonesia.
Berikut adalah beberapa alasan mengapa Hatta berpendapat demikian:
- Konteks Kolonialisme: Pada masa itu, Indonesia masih berada di bawah penjajahan kolonial Belanda. Sistem politik yang diterapkan oleh pemerintah kolonial adalah monarki konstitusional di mana kekuasaan terpusat pada raja atau penguasa kolonial. Hatta melihat bahwa untuk mencapai kemerdekaan dan keadilan, diperlukan perubahan sistem politik yang memberikan kekuasaan kepada rakyat.
- Prinsip Kedaulatan Rakyat: Hatta mengadopsi prinsip kedaulatan rakyat yang berasal dari pemikiran iluminisme dan demokrasi liberal. Ia percaya bahwa kekuasaan politik seharusnya berada di tangan rakyat sebagai pemilik sejati negara. Demokrasi, menurut pandangannya, adalah sistem politik di mana rakyat memiliki hak untuk berpartisipasi dalam pengambilan keputusan politik dan memiliki kontrol atas pemerintahan mereka.
- Partisipasi Rakyat: Hatta percaya bahwa demokrasi memberikan kesempatan yang lebih besar bagi rakyat untuk berpartisipasi dalam pembuatan kebijakan dan pengambilan keputusan politik. Dalam sistem demokrasi, rakyat memiliki hak untuk memilih pemimpin mereka dan terlibat dalam proses politik, baik melalui pemilihan umum, partisipasi dalam organisasi politik, atau melalui mekanisme partisipasi publik lainnya.
- Keadilan dan Kesejahteraan: Hatta meyakini bahwa demokrasi, dengan memberikan kekuasaan kepada rakyat, dapat mendorong terciptanya keadilan sosial dan kesejahteraan bagi seluruh rakyat. Dalam pandangannya, demokrasi memberikan kesempatan untuk mengatasi ketidaksetaraan dan penindasan yang terjadi dalam sistem politik yang otoriter atau monarki.
Pendapat Hatta ini selaras dengan semangat perjuangan kemerdekaan Indonesia yang mengedepankan prinsip-prinsip demokrasi, keadilan sosial, dan partisipasi rakyat.
Post terkait
Deskripsikan pentingnya civil society dalam negara demokrasi.