Apa itu Foto Jurnalistik?

Wartawan foto sering dikirim untuk mengambil gambar di zona perang.

Foto jurnalistik adalah cabang jurnalisme yang dicirikan oleh penggunaan gambar untuk menceritakan sebuah cerita. Gambar-gambar dalam sebuah karya dapat disertai dengan teks penjelasan atau ditampilkan secara terpisah, dengan gambar-gambar itu sendiri menceritakan peristiwa yang mereka gambarkan. Jurnalis foto dapat ditemukan bekerja di seluruh dunia, dari aula Gedung Putih hingga stepa Asia, dan mereka menangani berbagai macam situasi setiap hari. Banyak surat kabar besar memiliki staf jurnalis foto, dan yang lainnya mengandalkan foto-foto yang dimasukkan dalam kumpulan pers oleh jurnalis foto lepas.

Jurnalis foto mungkin memiliki gelar sarjana atau otodidak.

Orang-orang telah menggunakan gambar untuk menggambarkan peristiwa selama berabad-abad, dari lukisan batu hingga ukiran di surat kabar utama. Peristiwa besar pertama yang diabadikan dalam fotografi adalah Perang Krimea, yang menjadi landasan bagi bidang profesional. Awalnya, foto sering digunakan untuk mengiringi cerita teks untuk memberikan beberapa variasi dan minat visual, tetapi seiring waktu, gambar mulai digunakan secara lebih eksklusif untuk menceritakan cerita di media.

Jurnalis foto meliput acara olahraga lokal untuk surat kabar.

Bidang ini berbeda dari fotografi dokumenter. Meskipun keduanya melibatkan pengambilan foto yang objektif, jujur, dan informatif, foto jurnalistik melibatkan pemotretan peristiwa tertentu, sedangkan fotografi dokumenter berfokus pada situasi yang sedang berlangsung. Seorang fotografer yang mengikuti petani tradisional di pedesaan Inggris adalah seorang fotografer dokumenter, tetapi orang yang mengambil gambar setelah bom bunuh diri untuk dipublikasikan dalam berita adalah seorang jurnalis foto.

Jurnalis foto mungkin mencoba menangkap gambar kerusuhan sipil.

Baik kamera film maupun kamera digital, bersama dengan kamera video, dapat digunakan. Peralatannya cenderung canggih, dengan banyak jurnalis foto mencari peralatan yang ringan dan kokoh sehingga tidak terhalang oleh peralatan perdagangan mereka. Mendapatkan gambar yang sempurna juga dapat melibatkan cukup banyak bahaya, karena melibatkan kehadiran di garis depan suatu peristiwa. Di pesta kebun Ratu Inggris, ini mungkin tidak terlalu berisiko, tetapi fotografer yang bekerja di zona perang dan dalam periode kerusuhan sipil menghadapi risiko yang signifikan.

Jurnalis foto bekerja di Gedung Putih, mendokumentasikan kegiatan presiden, keluarganya, dan stafnya.

Beberapa orang mengejar karir di bidang foto jurnalistik dengan keterampilan otodidak, biasanya dikombinasikan dengan serangkaian magang di surat kabar dan organisasi pers. Dimungkinkan juga untuk menerima pendidikan di bidang ini di perguruan tinggi atau universitas. Gelar dapat meningkatkan peluang jurnalis muda untuk diterima magang dan pelatihan lebih lanjut, tetapi itu tidak wajib. Karier ini paling cocok untuk orang aktif yang senang berada di dunia luar dan bersedia mengambil risiko.

Related Posts