Balita Bermain dan Berbicara Sendiri di 15 Bulan

Balita Bermain dan Berbicara Sendiri di 15 Bulan

Ditinjau secara medis oleh

Dr Gunjan Baweja (Dokter Anak)

Lihat lebih banyak Dokter Anak Panel Pakar Kita

Balita Bermain dan Berbicara Sendiri di 15 Bulan

Di sini, tujuan kita adalah memberi Anda informasi yang paling relevan, akurat, dan terkini. Setiap artikel yang kita terbitkan, menegaskan pedoman yang ketat & melibatkan beberapa tingkat ulasan, baik dari tim Editorial & Pakar kita. Kita menyambut saran Anda dalam membuat platform ini lebih bermanfaat bagi semua pengguna kita. Hubungi kita di

Balita Bermain dan Berbicara Sendiri di 15 Bulan

Anak-anak belajar banyak hal selama waktu bermain mereka, baik ketika mereka memiliki teman maupun ketika mereka terlibat dalam permainan soliter. Tidak tahu apa itu permainan soliter? Cari tahu bagaimana bermain sendiri sebenarnya bisa sangat baik untuk balita Anda.

Apakah Anda sering meninggalkan anak Anda sendirian untuk bermain? Merasa canggung dan merasa sedikit bersalah juga ketika Anda melihat si kecil berbicara sendiri? Yah, jelas tidak ada alasan untuk merasa bersalah atau aneh. Sangat normal bagi balita untuk terlibat dalam permainan soliter. Para ahli percaya bahwa ini sebenarnya dapat memiliki efek positif pada perkembangan balita.

Apa Itu Permainan Soliter?

Ketika seorang balita bermain sendirian tanpa memperhatikan hal-hal di sekitarnya, itu dikenal sebagai permainan soliter. Dalam skenario seperti itu, balita bermain dan berbicara sendiri yang menurut para ahli anak membuka jalan bagi perkembangan anak dan sangat normal.

Usia Bermain Soliter pada Anak

Menurut para ahli, anak-anak dari segala usia terlibat dalam permainan soliter jika mereka tidak memiliki siapa pun untuk ditemani. Bayi yang terlalu kecil dan tidak tahu bagaimana menangani tubuh atau mainan mereka lebih suka mengamati kejadian di sekitar mereka. Balita berusia 1 tahun lebih cenderung terlibat dalam permainan soliter, karena mereka lebih suka ditemani. Pada usia 2 atau 3 tahun, balita beralih ke “permainan paralel”. Ini adalah saat dua atau lebih anak duduk bersama tetapi masih bermain sendiri. Meskipun mereka sangat menyadari aktivitas orang lain dan bahkan mungkin meniru satu sama lain, mereka lebih suka bermain sendiri. Namun, seiring berjalannya waktu, sebagian besar anak mulai bermain dengan anak-anak lain dan beralih ke “permainan sosial”.

Berbagai Jenis Permainan Soliter

Jika Anda berpikir bahwa anak Anda yang berusia 15 bulan bermain dan berbicara sendirian adalah satu-satunya jenis permainan yang menyendiri, pikirkan lagi. Aktivitas apa pun yang membuat balita asyik, sendirian, adalah permainan soliter. Misalnya, seorang anak yang duduk dengan tenang dan mewarnai buku bergambarnya juga merupakan bentuk permainan soliter. Demikian pula, menghitung balok sendirian atau melihat ke luar jendela juga merupakan jenis permainan soliter untuk balita. Di lain waktu, balita lebih suka hanya duduk dan mengamati anak-anak lain bermain. Ini juga merupakan bentuk permainan menyendiri dan sama sekali tidak menunjukkan bahwa anak itu tidak ramah.

Permainan Soliter

Bagaimana Bermain Sendiri Membantu Perkembangan Anak

Berkali-kali para ahli telah menekankan pentingnya bermain sendiri dan manfaatnya bagi perkembangan anak. Simak beberapa manfaat berikut ini:

  • Meningkatkan keterampilan kreatif dan imajinatif balita
  • Meningkatkan keterampilan dan perkembangan fisik dan mental mereka
  • Latih mereka dalam menetapkan aturan bermain mereka sendiri
  • Meningkatkan peluang mereka untuk menjelajahi berbagai hal sendiri yang bermanfaat bagi keterampilan belajar mereka
  • Meningkatkan kemampuan fokus mereka

Jadi, lain kali Anda melihat anak Anda bermain sendiri, tidak perlu khawatir. Ini adalah fenomena alam yang sebenarnya membantu anak Anda untuk berkembang dan belajar. Jika Anda mengetahui manfaat lain dari bermain sendiri, jangan ragu untuk berbagi pemikiran Anda dengan ibu lain yang mungkin membesarkan balita.

Related Posts