Berteriak Pada Anak-Anak – Benarkah Berbahaya?

Berteriak Pada Anak - Is It Really Berbahaya?

Orang tua sangat mencintai dan peduli dengan anak-anak mereka dan menginginkan yang terbaik untuk anak-anak mereka. Mereka juga memiliki tanggung jawab untuk mendisiplinkan, mengajar dan mengembangkan anak-anak menjadi manusia yang baik dan unggul dalam hidupnya. Terkadang untuk membuat anak belajar disiplin atau berperilaku baik atau untuk belajar, orang tua membentak anak. Beberapa kali anak-anak nakal dan tidak mendengarkan orang tua, sehingga orang tua yang frustrasi akhirnya meneriaki mereka. Tetapi teriakan ini dapat mempengaruhi (tidak baik) perkembangan, kepribadian, dan kesehatan anak. Jadi orang tua harus memperhatikan teriakan mereka untuk memastikan anak mendapatkan lingkungan tumbuh yang terbaik.

Video: Meneriaki Anak: Benarkah Berbahaya?

Mengapa Orang Tua Meneriaki Anaknya?

Orang tua terkadang merasa frustrasi dengan anak-anak mereka jika anak-anak tidak mendengarkan mereka, berperilaku tidak baik, tidak belajar, atau membolos. Anak-anak yang sedang tumbuh berpikir mereka tahu segalanya dan tidak mengikuti instruksi orang tua mereka. Hal ini menyebabkan orang tua meneriaki seorang anak yang berusaha membuat mereka memahami pentingnya belajar, disiplin, aturan, dll.

Ada beberapa alasan umum orang tua meneriaki anak-anak mereka. Mereka:

1. Perlindungan

Orang tua ingin melindungi anak-anak mereka dari segala bahaya dan ancaman. Jadi mereka meneriaki mereka ketika anak-anak nakal atau tidak memahami bahaya sesuatu atau situasi seperti bermain di jalan, bermain dengan benda tajam atau berlari di jalan.

2. Ketidakcukupan

Terkadang orang tua merasa mereka tidak cukup untuk anak-anak. Jadi untuk menunjukkan kepercayaan diri mereka, orang tua meneriaki anak-anak agar mereka mengikuti perintah mereka.

3. Tidak memahami anak-anak

Beberapa orang tua menganggap anak-anak mereka sederajat. Mereka tidak mengerti bahwa anak-anak memiliki pikiran yang masih berkembang dan anak-anak masih belajar perilaku sosial. Jadi orang tua menjadi marah dan meneriaki anak itu karena tidak mematuhi mereka.

4. Mereka diteriaki

Beberapa orang tua dimarahi oleh orang tua mereka di masa kecil mereka, sehingga mereka percaya bahwa membentak anak adalah cara yang tepat untuk mendisiplinkan anak. Mereka menganggap berteriak sebagai pengasuhan normal dan karenanya mengikuti metode yang sama dengan anak-anak mereka.

Bagaimana Berteriak pada Anak Dapat Mempengaruhi Kesehatan Emosional dan Fisiknya

Anak-anak tidak bersalah dan belum dewasa. Mereka tidak memahami frustrasi atau kejengkelan orang tua mereka ketika mereka tidak mendengarkan mereka. Tapi mereka takut ketika orang tua mereka meneriaki mereka. Berteriak tidak hanya berdampak pada perilaku jangka pendek mereka tetapi juga memiliki efek jangka panjang pada perkembangan mental dan kepribadian.

Beberapa dampak membentak terhadap kesehatan emosional dan fisik anak adalah:

1. Berteriak memperburuk masalah perilaku mereka

Beberapa anak memiliki masalah perilaku dan teriakan orang tua dapat menyebabkan anak berperilaku baik pada saat itu. Namun dalam jangka panjang, masalah perilaku akan meningkat dengan terus-menerus berteriak. Anak-anak akan terbiasa berteriak dan seiring berjalannya waktu dia mungkin mengembangkan lebih banyak masalah bersama dengan yang sekarang.

2. Berteriak mengubah perkembangan otak mereka

Otak anak masih berkembang, jadi setiap kejadian atau peristiwa negatif mengubah perkembangan otak mereka. Berteriak membuat mereka takut dan itu mengubah perkembangan otak mereka.

3. Berteriak menyebabkan depresi atau kecemasan pada anak-anak

Anak-anak pada dasarnya nakal dan cenderung melakukan banyak hal yang membuat orang tua frustrasi. Sehingga membentak seorang balita membuat mereka sakit hati dan takut pada orang tuanya. Hal ini menyebabkan depresi atau kecemasan.

4. Berteriak mempengaruhi kesehatan fisik anak

Peristiwa masa kanak-kanak membentuk seluruh hidup kita, sehingga teriakan yang tidak menyenangkan menyebabkan stres pada anak-anak. Stres berdampak pada kesehatan fisik anak dan dapat mengakibatkan masalah kesehatan fisik.

5. Berteriak menyebabkan rasa sakit kronis pada anak-anak

Peristiwa atau pengalaman masa kanak-kanak yang negatif menghasilkan perkembangan rasa sakit kronis pada anak. Anak itu mungkin mengalami sakit kronis seperti sakit punggung atau leher, radang sendi, dan sakit kepala.

6. Berteriak menyebabkan rendahnya rasa percaya diri pada anak

Teriakan oleh orang tua bahkan hal terkecil membuat anak percaya bahwa mereka tidak cukup baik. Diteriakkan berulang-ulang oleh orang tua menyebabkan rasa percaya diri mereka turun dan dalam jangka panjang dapat mengakibatkan mereka merasa tidak cukup atau tidak cukup baik.

7. Berteriak menyebabkan agresi pada anak-anak

Beberapa anak berperilaku memberontak karena terus-menerus diteriaki oleh orang tua mereka. Setelah beberapa waktu, kebutuhan untuk menentang orang tua ini berubah menjadi agresi dan menjadi bagian dari kepribadian mereka.

Apa Yang Dapat Anda Lakukan Jika Anda Berteriak?

Orang tua terkadang tidak menyadari efek samping dari teriakan mereka. Mereka berteriak sebelum memikirkan dampaknya. Tetapi mereka tidak ingin anak mereka terpengaruh secara negatif oleh teriakan mereka. Pada kesempatan seperti itu, orang tua harus bertanya pada diri sendiri apa cara untuk berhenti membentak anak mereka. Jadi pertama-tama yang terbaik bagi orang tua adalah meluangkan waktu dan menenangkan diri untuk berbicara secara rasional kepada anak. Kemudian mereka harus pergi dan meminta maaf kepada anak mereka untuk membuat mereka belajar pelajaran penting bahwa orang melakukan kesalahan tetapi orang yang memperbaiki dan meminta maaf atas kesalahan mereka adalah orang yang baik.

Anak-anak perlu memahami bahwa berteriak atau membentak tidak dapat diterima atau bermanfaat untuk hubungan yang sehat. Rasa hormat dan batasan diperlukan dalam setiap hubungan. Ini akan membuat mereka menyerap kebiasaan menghargai dan mengakui kesalahan. Mereka juga akan belajar bagaimana mengelola konflik dalam keluarga. Buat anak merasa bahwa rumah adalah lingkungannya yang aman di mana semua orang saling menghormati dan ada komunikasi terbuka tanpa menghakimi atau menyalahkan. Dan tidak apa-apa untuk membuat kesalahan, asalkan kita memperbaikinya dan meminta maaf untuk mereka.

Tips untuk Melatih Disiplin Positif Daripada Berteriak

Beberapa orang tua sering berbicara tentang perasaan bersalah karena membentak anak mereka dan mencari cara untuk mempraktikkan disiplin positif. Beberapa tips bagi orang tua untuk melatih disiplin positif tanpa membentak adalah:

1. Luangkan waktu

Akan ada saat-saat ketika anak-anak membuat orang tua frustrasi tetapi orang tua perlu mengambil waktu istirahat untuk menenangkan mereka. Kemudian mereka bisa pergi dan berbicara dengan anak itu tentang masalah itu dan menjelaskannya kepada mereka. Ini akan mengajari anak tentang batasan dan mengelola frustrasi/kemarahan.

2. Bicara tentang emosi

Ketika orang tua tidak senang dengan sesuatu yang telah dilakukan anak, orang tua harus berbagi perasaan dengan mereka. Ini akan membuat anak memahami emosi dan belajar mengelolanya. Mereka juga akan belajar bahwa kemarahan dan frustrasi bersama dengan kebahagiaan adalah bagian dari emosi manusia dan tidak apa-apa untuk kadang-kadang merasakannya.

3. Beri tahu mereka tentang konsekuensinya

Ketika anak melakukan kesalahan, orang tua harus memberi tahu mereka tentang konsekuensinya tanpa menggunakan ancaman apa pun. Memberitahu mereka tentang konsekuensi mengatasi perilaku mereka dan membantu mereka membuat pilihan yang lebih baik di masa depan.

Orang tua bukanlah manusia super, jadi wajar jika mereka terkadang frustrasi atau marah.
Tetapi mereka harus ingat bahwa berteriak bukanlah cara untuk membuat anak-anak disiplin dan melakukan hal yang benar. Orang tua perlu berbicara dengan anak-anak dan membuat mereka memahami kesalahan mereka dengan cara yang tegas tanpa membentak. Ini akan membantu perkembangan mental dan fisik anak yang baik. Anak-anak yang kuat secara emosional tumbuh menjadi manusia yang baik dan orang tua masa depan.

Baca juga:

Ide Hukuman Insentif untuk Anak Tips Penting Mendisiplinkan Anak agar Tidak Mengumpat Perilaku Mencari Perhatian pada Anak

Related Posts