Cara Menoleransi Amukan Bayi Anda dengan Cara yang Damai

Cara Menoleransi Amukan Bayi Anda dengan Cara yang Damai

Bayi pada dasarnya sangat ingin tahu dan mereka membutuhkan perhatian. Mereka suka menjelajahi lingkungan mereka dan melakukan hal-hal nakal. Mereka adalah makhluk yang tidak bersalah dan surgawi. Karena berkat Tuhan, kita memiliki bayi dan merupakan tugas kita untuk menanamkan cinta, rasa hormat, kebaikan, dan sopan santun pada mereka. Mereka tidak belajar sesuatu jika Anda mengajari mereka dan mengomel. Pada dasarnya, mereka mengamati dan belajar dari apa yang Anda lakukan. Jadi terserah Anda untuk menjadi manusia yang baik dan panutan bagi anak-anak Anda. Sebagai ibu, wanita yang bekerja, atau ibu rumah tangga, tugas utama Anda adalah merawat si kecil. Jadi, investasikan waktu di dalamnya dan pelajari dari apa yang mereka lakukan. Perhatikan perilaku mereka. Jika Anda memiliki lebih dari satu bayi, jangan memihak satu saudara, misalnya, si kecil. Anda harus mengajarkan keadilan kepada anak-anak Anda. Lihat siapa yang salah. Misalnya, jika si kecil merobek buku catatan kakak laki-lakinya dan Anda melihat si sulung mengeluh, jelaskan padanya untuk tidak menyimpan bukunya dalam jangkauan adik laki-lakinya. Biarkan dia tahu bahwa dia harus berhati-hati. Dengan cara ini si sulung akan belajar menjaga barang-barangnya serta Anda dapat menghindari pertengkaran antara saudara kandung.

Biasanya, anak di bawah usia 2 tahun lebih cenderung membuat tantrum karena belum memiliki tingkat toleransi. Mereka tidak dapat mengomunikasikan apa yang mereka inginkan, sehingga mereka membuat ulah. Mereka mungkin kesal dan berteriak. Perilaku anak Anda ini mungkin membuat Anda frustrasi. Tapi tahan dan tarik napas dalam-dalam. Beri tahu si kecil dengan sopan bahwa jika dia berteriak, Anda tidak akan mendengarkannya. Dia kadang-kadang akan berteriak tetapi pada akhirnya akan mengerti bahwa metode ini tidak akan berhasil, dan dia akan mengubah perilakunya sesuai dengan itu. Setelah dia tenang, tanyakan apa yang membuatnya kesal dan beri tahu dia bahwa itu bukan cara untuk berkomunikasi. Dia akan memahaminya ketika dia akan berada dalam suasana hati yang baik dan ini akan membantunya menjadi orang yang baik di masa depan.

Penafian: Pandangan, pendapat, dan posisi (termasuk konten dalam bentuk apa pun) yang diungkapkan dalam posting ini adalah milik penulis sendiri. Keakuratan, kelengkapan, dan validitas pernyataan apa pun yang dibuat dalam artikel ini tidak dijamin. Kita tidak bertanggung jawab atas kesalahan, kelalaian, atau representasi apa pun. Tanggung jawab atas hak kekayaan intelektual dari konten ini ada pada penulis dan kewajiban apa pun sehubungan dengan pelanggaran hak kekayaan intelektual tetap berada di pundaknya.

Related Posts