Pengertian Fertilisasi, jenis dan tahapan

Fertilisasi adalah proses peleburan sel kelamin jantan dan betina untuk pembuahan sel telur yang berpotensi untuk mengembangkan makhluk baru.

Fertilisasi sangat penting untuk reproduksi seksual, karena, agar bisa terjadi, ia membutuhkan gamet jantan dan betina.

Tahapan fertilisasi

Tiga tahap dalam fertilisasi dibedakan menurut tingkat penetrasi gamet jantan ke dalam membran gamet betina untuk pembuahan sel telur:

  • Fase pertama: penetrasi mahkota yang terpancar.
  • Fase ke-2: penetrasi zona pelusida.
  • Fase ke-3: penetrasi membran plasma oosit.

Fertilisasi manusia

Fertilisasi manusia terjadi di dalam saluran tuba wanita. Jika gamet jantan (sperma) dan betina (oosit) berhasil bersatu, sel telur yang telah dibuahi diperoleh. Penyatuan ini akan mengembangkan zigot yang akan mengandung campuran kromosom dari kedua gamet dengan genom baru. Proses ini membutuhkan waktu sekitar satu hari.

Telur yang telah dibuahi akan membutuhkan waktu antara dua hingga lima hari untuk turun ke rahim, tempat embrio akan berkembang. Setelah mencapai rongga rahim, embrio akan membutuhkan waktu antara enam hingga tujuh hari untuk bersarang dan mulai berkembang sebagai makhluk baru.

Jenis Fertilisasi

Fertilisasi dibedakan menjadi dua jenis: internal atau eksternal. Fertilisasi manusia adalah contoh pembuahan internal dan pembuahan eksternal adalah karakteristik hewan air.

Fertilisasi internal

Fertilisasi internal terjadi dalam sistem reproduksi betina. Gamet bersatu di dalam hewan atau tumbuhan, membuahi bakal biji untuk perkembangan selanjutnya dari makhluk baru. Jenis pembuahan ini merupakan ciri khas mamalia dan burung, seperti manusia, kucing, lumba-lumba atau bangau.

Fertilisasi eksternal

Fertilisasi eksternal adalah penyatuan sel kelamin betina dan jantan di luar tubuh hewan. Itu adalah ciri khas hewan air dan amfibi, seperti kodok, bintang laut, dan ikan pada umumnya.

Fertilisasi in vitro

Fertilisasi in vitro adalah teknik reproduksi berbantuan yang terdiri dari pembuahan sel telur di luar lingkungan alaminya, yaitu di dalam sistem reproduksi wanita atau wanita.

Dalam fertilisasi in vitro, sel telur dikeluarkan melalui tusukan folikel untuk membuahinya dengan sperma di laboratorium. Setelah dua hingga lima hari, saat embrio diproduksi, ia akan dipindahkan ke rahim ibu untuk melanjutkan evolusi alaminya.

Related Posts