Nama raja Kerajaan Mesir Pertengahan yang terkenal

1) Sesotris III

Raja Sesotris III berhasil mempersatukan Mesir kembali dari perpecahan yang dialami pada masa Raja Pepi II. Selain berhasil mempersatukan Mesir, Raja Sesotris III juga berhasil memperluas wilayah kekuasaan Mesir sampai ke Sudan, Palestina, dan ke daerah Sichem.

Perekonomian rakyat Mesir semakin berkembang dan ramai disebabkan kemampuan raja itu untuk berhubungan dengan negara-negara sekitar Laut Tengah dan Laut Merah. Perdagangan yang ramai itu berdampak pada meningkatnya taraf kesejahteraan penduduk. Kestabilan di bidang ekonomi akan berdampak pada kestabilan di bidang politik, apalagi dengan berhasilnya Sesotris mempersatukan kerajaannya yang pecah. Kita dapat memberikan kesimpulan bahwa firaun ini memiliki kekuatan politik dan tentara yang kuat sehingga mampu menstabilkan negara. Pada masa Sesotris III, raja-raja tidak dimakamkan di piramida, tetapi firaun-firaun dimakamkan di Gua Karang karena dirasakan tidak aman. Di dalam piramida, selain terdapat mayat-mayat para Firaun, juga disimpan kekayaan dari raja itu sebagai simbol kebesaran dan keagungan raja itu.

2) Amenemhet III

Pada masa Raja Amenemhet III, perekonomian Mesir mengalami kemajuan yang pesat terutama dalam bidang pertanian. Bangsa Mesir mengandalkan Sungai Nil selain sebagai sarana transportasi, perdagangan, juga digunakan dan dimanfaatkan untuk pertanian. Sungai Nil yang selalu meluap sekali dalam setahun dimanfaatkan oleh para petani untuk menyuburkan lahan pertaniannya.

Banjir Sungai Nil selalu membasahi padang pasir berkilo-kilo panjangnya. Para petani dengan dibantu para pendeta, selalu mempersiapkan tempat untuk menampung banjir dari Sungai Nil tersebut, sehingga ketika banjir telah surut, maka petani menggunakannya untuk ditanami dengan tanaman. Kemajuan dan kesuburan Mesir ternyata mengundang petaka, karena pada tahun 1750 SM, bangsa Hykos menyerang Mesir. Hal tersebut menyebabkan Kerajaan Mesir mengalami kemunduran.

Bangsa Hykos berkuasa di Mesir, dan menjadikan Kota Awiris sebagai ibu kotanya. Dari Awiris ini Bangsa Hykos melancarkan serangan lagi ke beberapa daerah di Mesir, Palestina dan Syria. Bangsa Hykos adalah bangsa yang berasal dari Jazirah Arab, mereka adalah bangsa nonmaden yang terus berkelana untuk mencari daerah subur. Kedatangan bangsa Hykos ke Mesir menyebabkan terjadinya tukar-menukar kebudayaan.

Hykos seperti bangsa-bangsa yang lain menyerap kebudayaan Mesir, sementara bangsa Mesir berhasil juga menyerap kebudayaan bangsa Hykos yaitu keterampilam untuk membuat alat-alat pertanian dan senjata yang terbuat dari perunggu. Peralatan tersebut menyebabkan Mesir pada zaman Mesir baru menjadi kerajaan yang semakin kuat dan pertanian mereka menjadi semakin maju dengan teknologi yang baru tersebut.

Related Posts