Pengertian Awan stratus, Bagaimana terbentuknya

Stratus adalah sejenis awan rendah yang dasarnya berada pada ketinggian di bawah beberapa ratus meter. Ketika bagian bawah awan ini menyentuh tanah, biasanya di pegunungan, awan stratus disebut kabut.

Awan stratus biasanya memiliki penampilan yang cukup seragam (stratus nebulosus) tetapi kadang-kadang terdiri dari elemen yang terpisah dengan penampilan yang bergerigi (stratus fraktus). Awan stratus sering disertai dengan suasana berkabut, dan memiliki warna keabu-abuan yang khas. Awan stratus

Awan stratus (dengan kabut) kemungkinan akan membentuk gerimis (pengendapan tetesan air yang sangat halus, juga disebut gerimis), atau ketika suhu di bawah 0 derajat Celcius, butiran salju (partikel es yang sangat halus) dengan diameter kurang dari satu milimeter).

Awan stratus muncul ketika lapisan atmosfer yang sangat rendah sangat basah. Penyebab pembentukan stratus adalah sama seperti dalam kasus pembentukan kabut (pendinginan malam, asupan udara lembab dari danau, laut atau lautan, penguapan hamparan air atau setelah hujan lebat).

Awan stratus juga dapat dihasilkan dari evolusi kabut (yang bagian bawahnya naik karena pemanasan tanah setelah matahari terbit), atau lebih jarang dari evolusi stratokumulus (dengan menurunkan atau menyeragamkan bagian bawahnya). Ketika mereka tidak tebal, stratus yang terbentuk pada malam hari menjadi stratus fraktus dan menghilang dengan cepat pada pagi hari.

Tetapi ketika mereka lebih tebal, misalnya dalam kondisi antiklonik di musim dingin, Matahari mungkin tidak dapat menerobos, dan awan rendah, kadang-kadang bahkan kabut, bertahan sepanjang hari. Sekalipun cuacanya tetap redup, sedikit pemanasan tanah pada siang hari kadang cukup untuk menghangatkan, dan karenanya mengeringkan lapisan bawah atmosfer. Awan stratus kemudian secara progresif berubah menjadi stratokumulus.

Related Posts