Lima Pendekatan Pembelajaran untuk Balita antara 2 – 3 tahun

lima pendekatan belajar untuk balita antara 2 3 tahun2

Saat balita Anda tumbuh, pendekatan pembelajaran apa yang harus Anda adopsi untuknya? Baca artikel ini untuk membantu Anda mengembangkan keingintahuan alami dan keterampilan belajar anak Anda.

Pada usia dua tahun, balita cukup mandiri untuk mengetahui pikiran mereka. Mereka juga ingin tahu, dan menunjukkan minat pada lingkungan mereka, bertemu orang-orang dan mempelajari hal-hal baru. Anda dapat lebih meningkatkan keingintahuan alami mereka dengan bermain bersama mereka, dan membuat mereka tetap terlibat dengan kegiatan yang mendorong pembelajaran.

Beberapa Pendekatan yang Dapat Anda Adopsi untuk Membantu Balita Anda Belajar

1. Pengamatan

Pada usia dua tahun, balita mengembangkan rasa pengamatan yang tajam. Ketika mereka menjadi semakin sadar akan lingkungan mereka, mereka mulai memperhatikan dan memperhatikan hal-hal di sekitar mereka. Sekarang adalah saat yang tepat untuk membawa balita Anda ke taman, kebun binatang, pantai, akuarium, dll. Dia tidak hanya akan dapat menghargai hal-hal yang dilihatnya, dia juga akan menunjukkan rasa ingin tahu untuk mengetahui dan mempelajarinya. Di rumah, buat dia terbiasa dengan barang-barang rumah tangga sehari-hari seperti peralatan dapur, pakaian, dll. Anda akan melihat bahwa anak Anda membawa boneka atau boneka mainan ke tempat tidur dan meletakkan selimut di atasnya, atau meletakkan boneka atau mainan di pangkuannya dan membuatnya tidur dengan cara yang sama seperti dia mengamati orang dewasa menidurkan dirinya. Di sinilah ia menggunakan kekuatan pengamatan dan keterampilan imajinasinya untuk terlibat dalam ‘bermain pura-pura’.

2. Percakapan

Sama seperti matanya yang tajam, telinga seorang anak juga sama perhatiannya. Balita Anda mungkin tampak sibuk bermain dengan mainannya, tetapi dia mendengarkan semua percakapan yang terjadi di depannya. Jadi berhati-hatilah dengan apa yang Anda bicarakan di hadapannya. Di sisi lain, itu adalah cara yang bagus untuk membantunya belajar. Bicaralah padanya tentang hal-hal umum. Misalnya, Anda dapat menjelaskan tentang beberapa tugas yang sedang Anda lakukan, menggambarkan anggota keluarga, teman, atau karakter kartun.

Tips

  • Alih-alih berbicara dengan balita Anda dalam bahasa bayi, gunakan kata-kata normal.
  • Cobalah untuk berbicara perlahan, sehingga balita Anda dapat memahami dan menangkap kata-kata.
  • Jangan menertawakannya jika dia tidak dapat menyelesaikan sebuah kalimat (ingat pada usianya, ini adalah pencapaian besar baginya untuk merangkai beberapa kata) atau mengucapkan kata-kata secara tidak dewasa.
  • Membantu menerjemahkan kata-katanya kepada orang lain, jika diperlukan.

3. Pertanyaan & Jawaban

Pikiran balita itu seperti spons. Dia dapat menyerap banyak informasi dan menyimpannya juga. Tapi itu juga berarti dia adalah bank pertanyaan. Dia selalu datang dengan ‘mengapa’, ‘apa’ atau ‘bagaimana’. Kadang-kadang bisa menjengkelkan dan membuat frustrasi bagi orang tua untuk menjawab serangkaian pertanyaan, tetapi perhatikan fakta bahwa anak Anda belajar dengan mengajukan semua pertanyaan ini.

Tips

  • Ajukan pertanyaan sederhana kepada anak Anda tentang aktivitas yang dia lakukan. Biarkan dia menjawab Anda. Ini tidak hanya akan memicu keterampilan penalarannya, tetapi juga akan mendorongnya untuk mengajukan pertanyaan serupa kepada Anda.
  • Jangan pernah mengusir anak Anda bahkan jika Anda terlalu lelah untuk menjawab pertanyaannya.
  • Pikirkan sebelum Anda berbicara; ingat apa yang Anda bicarakan adalah apa yang dia pelajari.
  • Selalu berhati-hati untuk menjawab pertanyaannya dengan sabar.

4. Kegiatan

Anak-anak senang bermain. Ini adalah hal yang baik untuk mendorong mereka untuk bermain. Ini membantu mereka belajar dan mengembangkan keterampilan motorik, keterampilan fisik, pemecahan masalah, membaca dan keterampilan sosial.

Kegiatan

Dorong Balita Anda untuk

  • Berpartisipasi dalam permainan luar ruangan seperti bermain bola dengan anak-anak lain, mengendarai sepeda roda tiga, dll.
  • Bermain dengan air atau di lubang pasir.
  • Mainkan game konyol seperti I-spy, petak umpet, dll.
  • Lakukan aktivitas seperti menggambar, mewarnai, dan kerajinan sederhana.
  • Memecahkan masalah seperti penyortir bentuk, teka-teki dengan delapan-dua belas keping, Lego, dll.
  • Bermain dengan peralatan dapur, boneka, mobil, dll.
  • Membolak-balik buku bergambar.
  • Ceritakan cerita dan nyanyikan sajak.
  • Manjakan diri dengan permainan peran.
  • Berpartisipasi dalam pekerjaan rumah tangga seperti melipat pakaian, memasukkan pakaian ke dalam mesin cuci, dll.

5. Melatih keterampilan

Balita belajar dengan memecahkan masalah sederhana menggunakan metode ‘trial and error’. Mereka berlatih atau mengulang suatu kegiatan berkali-kali untuk menguasainya. Anda mungkin melihat anak Anda terus-menerus mencoba memutar kenop pintu atau mendorong lingkaran ke bawah lubang persegi di penyortir bentuk beberapa kali sampai ia menyadari bahwa ia harus mencoba bentuk lain.

Tips

  • Jika menurut Anda keterampilan tertentu perlu diasah, buatlah dia bermain game atau melakukan aktivitas untuk mengembangkan keterampilan tersebut.
  • Biarkan dia berlatih sendiri, bantu dia hanya ketika Anda menyadari dia melakukannya dengan cara yang salah atau ketika dia datang kepada Anda untuk meminta bantuan.

Lebih mudah diucapkan daripada dilakukan. Terkadang, balita Anda mungkin menghadapi tantangan atau terjebak dalam pendekatan pembelajaran yang disebutkan di atas. Tetapi dengan kesabaran, pengertian, dan dorongan Anda, ketahuilah bahwa itu dapat diatasi.

Related Posts