Memulai Pisang untuk Bayi Anda untuk Pertama Kalinya

Memulai Pisang untuk Bayi Anda untuk Pertama Kalinya

Setiap bayi memiliki selera dan pilihannya masing-masing sehingga kita tidak dapat memberikan semua makanan bayi dengan cara yang sama. Menurut pengalaman saya, kita harus menyiapkan makanan dengan tekstur yang bisa diterima anak kita dengan senang hati karena kita tidak bisa memaksa anak kita untuk makan sejak awal. Jadi kita bisa memberikan pisang kepada anak kita dengan cara yang berbeda. Anda dapat mencelupkan pisang ke dalam lebih banyak susu untuk memberikan tekstur seperti susu tetapi jika anak menolak tekstur itu maka Anda dapat memilih opsi lain, yaitu membuat pure pisang untuk memperkenalkannya kepada anak kita dan menurut pengalaman saya, perkenalkan apa saja kepada anak Anda ketika anak lapar karena jika anak sudah kenyang dengan susu maka anak tidak akan menerima makanan padat apapun.

Jadi cobalah untuk menganalisis pilihan tekstur anak Anda sebelum memulai sesuatu. Dan jangan memberikan susu setelah pisang meskipun Anda merasa bayi Anda lapar karena memberikan susu membuat pencernaan pisang menjadi sulit. Itu bisa membuat anak Anda kembung dan tidak nyaman dan juga akan menyulitkan Anda untuk menganalisis apakah pisang cocok untuk bayi Anda atau tidak. Nikmati keibuanmu?. Dan saat memperkenalkan buah-buahan kepada bayi Anda, pisang adalah pilihan terbaik sesuai dengan nilai gizi dan kelembutannya karena pada awalnya bayi membutuhkan makanan lunak yang mudah ditelan untuknya. Bayi kecil memiliki perut yang kecil jadi mulailah dengan 2-3 sendok karena overdosis dapat mempengaruhi pencernaan bayi Anda dan menimbulkan masalah bagi Anda dan bayi Anda. Dan karena memperkenalkan makanan padat, Anda perlu mengurangi jumlah susu jadi cobalah untuk memberikan nutrisi pada bayi Anda agar pertumbuhannya tidak terhambat dan jika bayi Anda mulai makan dengan baik maka jangan paksa bayi kita untuk makan. susu.

Penafian: Pandangan, pendapat, dan posisi (termasuk konten dalam bentuk apa pun) yang diungkapkan dalam posting ini adalah milik penulis sendiri. Keakuratan, kelengkapan, dan validitas pernyataan apa pun yang dibuat dalam artikel ini tidak dijamin. Kita tidak bertanggung jawab atas kesalahan, kelalaian, atau representasi apa pun. Tanggung jawab atas hak kekayaan intelektual dari konten ini ada pada penulis dan kewajiban apa pun sehubungan dengan pelanggaran hak kekayaan intelektual tetap berada di pundaknya.

Related Posts