My Superhero Papa – Ayah Tunggal yang Lebih dari Seorang Ibu

My Superhero Papa - Ayah Tunggal yang Lebih dari Seorang Ibu

Aku kehilangan ibuku saat aku berumur 7 tahun. Tidak ada kerabat dekat yang membantu papa merawatku. Dia memusatkan hidupnya di sekitar saya; dari sarapan pagi hingga makan malam, dia melakukan segalanya untukku.

Papa saya tidak pernah melakukan pekerjaan rumah sebelumnya. Setelah kematian ibuku, dia mulai mengalami depresi. Tapi, ketika dia melihat tidak ada yang merawatku, dia berdiri dan mengambil alih semua tanggung jawab yang dulu dilakukan ibuku. Dia akan menyiapkanku ke sekolah, mengikat kuncir kudaku, membuat sarapan, mengantarku ke dan menjemputku dari sekolah, membuat makan siang dan makan malam (awalnya tidak enak, tapi dia belajar), menghadiri orangtua- pertemuan guru, hadir di acara hari ibu di kursi depan, membuat manisan di festival, dan banyak lagi.

Semua orang menyuruhnya menikah lagi, karena aku terlalu muda untuk mengurusnya, tapi dia menolak semuanya. Dia siap menjagaku sendirian.

Saya tidak ingat cinta ibu saya. Tapi saya ingat semua cinta yang ayah saya berikan kepada saya dengan menjadi ayah tunggal. Dia adalah ibu saya, saudara laki-laki saya (saya biasa mengikat rakhi di pergelangan tangannya), sister saya untuk bermain peralatan dengan saya, dan papa saya memberi saya tumpangan kuda di punggungnya. Ibu teman-teman saya mencintai mereka, dan teman-teman saya dulu mengasihani saya, jadi maaf kamu tidak punya ibu, dan saya selalu bilang saya punya papa superhero saya, kamu tidak.

Ketika saya tumbuh dewasa, saya selalu menghargai dia atas apa yang dia lakukan untuk saya. Saya belajar memasak darinya, matematika saya bagus karena dia, dia selalu mendorong saya untuk melakukan apa yang saya suka, selalu mendorong saya lebih jauh untuk mencapai tujuan saya. Saya berharap Anda ada di sini, papa, untuk melihat saya di puncak karir saya. Saya berharap Anda bisa bermain dan mengajari putra saya hal yang sama seperti yang biasa Anda lakukan dengan saya. Sangat mencintaimu, papa. Rindu kamu.

Penafian: Pandangan, pendapat, dan posisi (termasuk konten dalam bentuk apa pun) yang diungkapkan dalam posting ini adalah milik penulis sendiri. Keakuratan, kelengkapan, dan validitas pernyataan apa pun yang dibuat dalam artikel ini tidak dijamin. Kita tidak bertanggung jawab atas kesalahan, kelalaian, atau representasi apa pun. Tanggung jawab atas hak kekayaan intelektual dari konten ini ada pada penulis dan kewajiban apa pun sehubungan dengan pelanggaran hak kekayaan intelektual tetap berada di pundaknya.

Related Posts