Raja-raja awal hanya memerintah negara-kota mereka sendiri. Karena tidak memiliki pemerintahan dan pemimpin yang terpusat, wilayah kuno rentan terhadap pertempuran internal di antara raja-raja untuk tanah dan sumber daya. Pada awal milenium ke-4 SM, Mesopotamia kuno meliputi wilayah yang sekarang dikenal sebagai Irak.
Di sini, bagaimana struktur politik Mesopotamia?
Jenis Pemerintahan: Mesopotamia diperintah oleh raja-raja. Raja-raja hanya memerintah satu kota, bukan seluruh peradaban. Misalnya, kota Babel diperintah oleh Raja Hammurabi. Setiap raja dan kota merancang aturan dan sistem yang menurut mereka paling bermanfaat bagi rakyatnya.
Kedua, apa budaya Mesopotamia? Budaya Mesopotamia memiliki sistem kepercayaan politeistik, yang berarti bahwa orang-orang percaya pada banyak dewa, bukan hanya satu. Mereka juga percaya pada setan yang diciptakan oleh para dewa, yang bisa menjadi baik atau jahat. An (Anu) – Dewa langit, serta ayah dari para dewa, An adalah raja dari semua dewa.
Demikian juga, apa ekonomi Mesopotamia?
Perdagangan dan perdagangan berkembang di Mesopotamia karena para petani belajar mengairi tanah mereka. Mereka menggunakan surplus untuk berdagang barang dan jasa. Ur, sebuah negara kota di Sumeria, adalah pusat utama perdagangan dan perdagangan. Kuil adalah majikan utama dan lokasi untuk kegiatan komersial.
Fungsi apa yang dilakukan oleh pemerintah Mesopotamia kuno?
Negara kota adalah entitas yang kompleks dan menjalankannya melibatkan birokrasi sipil pejabat pemerintah , pemungut pajak, juru tulis, dan bos lingkungan. Pejabat pemerintah mengambil persepuluhan dari petani dan pekerja lain, mereka mengawasi kerja komunal yang diperlukan untuk memelihara saluran air, saluran irigasi dan sumber air.