10 Tips Pengembangan Kepribadian Untuk Anak

10 Tips Pengembangan Kepribadian Untuk Anak

Ditinjau secara medis oleh

Rashmi Prakash (Psikolog)

Lihat lebih banyak PsikologPanel Pakar Kita

10 Tips Pengembangan Kepribadian Untuk Anak

Di sini, tujuan kita adalah memberi Anda informasi yang paling relevan, akurat, dan terkini. Setiap artikel yang kita terbitkan, menegaskan pedoman yang ketat & melibatkan beberapa tingkat ulasan, baik dari tim Editorial & Pakar kita. Kita menyambut saran Anda dalam membuat platform ini lebih bermanfaat bagi semua pengguna kita. Hubungi kita di

Pengembangan Kepribadian Untuk Anak-Anak

Setiap anak memiliki kepribadian yang unik sejak lahir, tetapi lingkungan tempat anak dibesarkan juga memainkan peran utama dalam membentuk kepribadian. Orang tua, guru, dan pengasuh memiliki tanggung jawab terus-menerus untuk mempengaruhi anak dalam mengembangkan sifat-sifat kepribadian yang positif. Berikut adalah sepuluh hal yang dapat Anda ikuti dengan anak Anda sejak usia muda, untuk mendidik mereka menjadi anak-anak yang kuat dan percaya diri.

Video: 10 Tips untuk Pengembangan Kepribadian pada Anak

Apa Sebenarnya Perkembangan Kepribadian pada Anak?

Ada banyak segi kepribadian anak, mulai dari kepercayaan diri, keberanian, dan harga diri mereka hingga bagaimana mereka memperlakukan dan menghormati orang lain. Antara usia tiga dan enam tahun, Anda dapat melihat kepribadian anak Anda berkembang. Ini adalah waktu yang tepat untuk menanamkan dalam diri mereka beberapa nilai dan praktik yang mempersiapkan mereka menjadi individu yang positif. Saat anak-anak belajar dan mencontoh perilaku orang tua mereka, Anda menjadi satu-satunya faktor yang paling berpengaruh dalam perkembangan kepribadian anak Anda.

Cara Mengembangkan Kepribadian Anak Anda

Banyak orang tua berpikir mengajari anak-anak mereka tentang apa yang boleh dan tidak boleh dilakukan adalah cara terbaik untuk memengaruhi kepribadian mereka. Anak-anak tidak mengambil nilai dari ceramah tanpa akhir, tetapi dari mencerminkan perilaku Anda. Oleh karena itu, cara terbaik untuk memberi mereka asuhan yang percaya diri adalah dengan secara halus mendorong agenda sifat-sifat kepribadian positif dalam tindakan sehari-hari. Berikut beberapa cara yang bisa Anda lakukan.

1. Jauhi Labeling

Kata-kata membuat dunia. Ketika, sebagai orang tua, Anda memutuskan untuk mencap anak Anda untuk perilaku tertentu, Anda secara tidak sadar membuat anak itu percaya bahwa dia memang seperti itu. Memberi label pada anak menutup pilihan mereka untuk mengoreksi diri juga. Hal ini dapat menyebabkan harga diri yang rendah, dan anak mungkin akan meniru perilaku ini dengan orang lain di sekitarnya. Ingatlah untuk selalu berhati-hati dengan kata-kata Anda, terutama saat mengoreksi kesalahan anak Anda.

2. Jadilah Pendengar yang Baik

Anak-anak mendambakan perhatian setiap saat. Saat anak-anak tumbuh, mereka menjadi lebih dan lebih mandiri. Anak-anak prasekolah dan balita cenderung lebih banyak mengekspresikan diri dengan berbicara, terutama ketika kemampuan bahasa mereka sedang berkembang. Sebagai orang tua, Anda dapat mendengarkan cerita mereka dengan sabar untuk membuat mereka merasa percaya diri dan aman di perusahaan Anda. Ini menetapkan prioritas bagi mereka untuk menjadi pendengar yang baik bagi diri mereka sendiri dan juga mengembangkan kepercayaan diri mereka.

3. Bersikaplah Lembut pada Kekurangan Mereka

Banyak orang tua mengharapkan anak-anak mereka untuk unggul dalam segala hal yang mereka lakukan. Ketika anak tidak sesuai dengan harapan mereka, mereka mengungkapkan kekecewaan mereka pada anak dengan berbagai cara dengan menuduh mereka tidak cukup kompeten. Setiap anak memiliki kemampuan yang unik, dan sebagai orang tua, Anda harus mengidentifikasi dan mendorongnya. Anda bisa memberikan bantuan yang lembut untuk memperbaiki kekurangan anak tanpa menurunkan kepercayaan diri mereka.

4. Menahan Diri Dari Perbandingan

Membandingkan anak Anda dengan teman, kerabat, dan tetangga lain dapat merusak kepribadian anak Anda. Terus-menerus membandingkan anak dengan seseorang membuat anak itu percaya bahwa dia tidak cukup baik. Anak-anak menjadi bingung tentang identitas mereka sendiri dan mulai meniru orang lain. Menghormati individualitas anak tidak diragukan lagi merupakan langkah pertama dan terpenting dalam membangun kepercayaan diri mereka dan mengeluarkan yang terbaik dari mereka.

5. Model Perilaku yang Benar

Anak-anak belajar apa yang mereka lihat, lebih dari apa yang mereka dengar. Oleh karena itu, secara praktis menerapkan hal-hal yang Anda anjurkan akan meninggalkan kesan abadi pada mereka. Mulai dari hal-hal kecil seperti menata kembali buku di rak hingga bersikap sopan kepada tamu, anak-anak mengikuti apa yang Anda lakukan. Jika ada kemunafikan atau ketidaksetujuan dalam perilaku Anda, anak-anak akan segera menyadarinya. Oleh karena itu, sangat penting untuk mempraktekkan apa yang Anda khotbahkan.

6. Izinkan Waktu Bermain Tidak Terstruktur/Gratis

Permainan bebas telah berkurang secara drastis di antara anak-anak generasi ini karena berbagai alasan. Tidak ada yang bisa mengajarkan nilai-nilai seperti berbagi, peduli, semangat tim, dan ketahanan seperti bermain olahraga. Olahraga dan permainan adalah kegiatan pengembangan kepribadian terbaik untuk anak-anak. Sayangnya, banyak orang tua saat ini melindungi anak-anak mereka dari permainan lapangan dan bahkan membatasi mereka untuk melakukan olahraga apa pun. Untuk perkembangan fisik dan mental anak Anda secara keseluruhan, Anda harus melibatkannya secara aktif dalam olahraga. Ini juga bagus untuk anak-anak untuk bersantai setiap hari dari stres akademis dan tetap ceria.

7. Batasi Waktu Layar

Gadget adalah masalah zaman baru yang dihadapi banyak orang tua. Penelitian telah menunjukkan bahwa terlalu banyak waktu di depan layar berdampak pada perkembangan intelektual dan sosial anak-anak. Bermain game di gadget menyebabkan kecanduan, dan pada gilirannya, menyisakan lebih sedikit waktu untuk interaksi sosial. Habiskan lebih banyak waktu dengan anak Anda bermain game dan bepergian untuk mengalihkannya dari gadget dan memberikan pengalaman kehidupan nyata dari hal-hal di sekitarnya. Ajari anak Anda untuk menghargai pembulatan dan orang-orang lebih dari hal-hal virtual yang dilihatnya.

Keluarga bahagia melakukan perjalanan

8. Catat Aturannya

Memberikan kejelasan kepada anak-anak tentang tanggung jawab mereka sangat penting untuk pemahaman yang lebih baik. Terkadang, orang tua gagal mengomunikasikan apa yang mereka harapkan dari anak dan akhirnya menuduh mereka melakukan perilaku buruk mereka. Ketika aturannya lurus, anak belajar menyelaraskan perilakunya dengan harapan. Mungkin perlu waktu bagi anak-anak untuk menyesuaikan diri dengan seperangkat aturan, tetapi kepatuhan terus-menerus terhadap kode etik membuatnya menjadi kebiasaan, pada akhirnya.

9. Mendorong Kemerdekaan

Orang tua dari balita biasanya membantu anak dengan semua pekerjaan mereka sejauh mereka berhenti mendorong perkembangan individualitas atau kemandirian. Meskipun penting untuk merawat dan mengasuh, penting juga untuk mengajari anak-anak untuk perlahan-lahan mengelola tanggung jawab sederhana mereka. Untuk hal-hal seperti mengemas tas sekolah, menyikat gigi, atau mengerjakan pekerjaan rumah, Anda dapat mendorong anak Anda untuk mandiri dan memberikan pengawasan yang minimal. Ini tidak hanya melatih anak-anak dalam keterampilan hidup yang penting tetapi juga meningkatkan rasa tanggung jawab mereka.

10. Berlatih Mengasuh den
gan Lembut

Menegur anak Anda secara fisik atau meneriakinya karena kesalahannya akan memperburuk keadaan Anda dan anak itu. Sering kali, anak-anak mengingat teriakan itu dan tidak mencatat tindakan korektif yang diharapkan akan mereka ambil. Dengan sabar menjelaskan konsekuensi dari kesalahan mereka akan menjadi cara yang efektif untuk membawa perubahan yang diinginkan dalam pikiran mereka. Ketika Anda meneriaki anak Anda, dia menurut karena takut dan tidak mengerti konsekuensi dari tindakannya. Menjelaskan, atau bahkan terkadang membiarkannya mengalami akibat dari tindakannya, membantunya memahami hubungan sebab-akibat.

Mitos Tentang Perkembangan Kepribadian pada Anak

Kata ‘Kepribadian’ sering disalahartikan. Adalah mitos bahwa kepribadian anak terbatas pada penampilan. Orang tua menekankan pada pakaian, dandanan dan kesehatan, tidak menyadari fakta bahwa ini hanya membentuk satu aspek dari kepribadian. Pandangan anak tentang kehidupan, pengetahuan, keterampilan sosial, keterampilan interpersonal, dll berkontribusi terhadap pembangunan kepribadian yang seimbang.

Ingatlah bahwa pengembangan kepribadian adalah proses panjang yang mungkin mengalami beberapa kemunduran sementara. Upaya yang konsisten untuk menanamkan nilai-nilai, perilaku, dan sikap positif pasti akan membuahkan hasil dalam jangka panjang saat Anda menikmati kepuasan dalam mengasuh individu yang berpengetahuan luas.

Baca Juga: Top 10 Tips Cara Membuat Bayi Cerdas dan Cerdas

Related Posts