5 Kesalahan Menyusui dengan Botol Yang Harus Dihindari dengan Bayi Anda

5 Kesalahan Menyusui dengan Botol Yang Harus Dihindari dengan Bayi Anda

Ketika seorang ibu menyusui, dia tidak perlu terlalu khawatir tentang bayinya terkena infeksi saat menyusui. Ini karena ASI yang dikeluarkan oleh tubuh ibu adalah murni, dan kebersihan pribadi dijaga oleh semua ibu dengan sangat baik. Namun, karena pemberian susu botol memerlukan penggunaan bahan eksternal seperti botol susu, dot, dll., kita harus ekstra hati-hati untuk membuatnya cocok dan aman untuk bayi.

Dokter merekomendasikan pemberian ASI eksklusif selama enam bulan pertama, setelah itu Anda bisa perlahan memperkenalkan bayi Anda pada makanan padat. Ini juga saat ketika banyak dari kita beralih ke pemberian susu botol. Bagaimana cara memberi susu botol pada bayi yang baru lahir juga merupakan pertanyaan yang tetap ada di benak para ibu yang telah memilih untuk memberi susu formula kepada bayi mereka yang baru lahir, mungkin karena alasan kesehatan atau pribadi. Meskipun menyusui tidak ada bandingannya, jika Anda perlu mulai memberi susu formula kepada bayi Anda, Anda harus mendidik diri sendiri tentang teknik pemberian makan yang benar.

Kesalahan yang Harus Diwaspadai saat Memberi Susu Botol kepada Bayi Anda

Ada banyak detail kecil yang menjadi sangat penting saat memberi susu botol kepada bayi Anda. Meskipun kita mempelajari banyak hal ini saat bepergian, ada beberapa aspek dari pemberian susu botol yang HARUS kita waspadai sejak awal.

1. Tidak Fleksibel tentang Frekuensi Umpan

Pertimbangan pertama yang kita miliki mengenai pemberian susu botol adalah frekuensi menyusui. Seberapa sering bayi perlu diberi makan melalui botol? Sesuai dokter, selalu lebih baik untuk mempertahankan jadwal makan yang fleksibel. Ini berarti Anda perlu memberi makan bayi Anda saat dan ketika bayi Anda lapar, dan tidak sesuai dengan jadwal yang ditentukan.

Bayi dan rasa lapar mereka tidak mengikuti pola yang sederhana seperti orang dewasa, dan fleksibilitas penting untuk memastikan kebutuhan mereka terpenuhi. Anda mungkin membutuhkan satu atau dua bulan untuk menetap dan kemudian Anda mungkin melihat rutinitas yang muncul untuk mengatur waktu feed. Sampai saat itu, bersikaplah fleksibel dengan waktu menyusui.

2. Tidak Menjaga Botol Cukup Bersih

Tak perlu dikatakan bahwa seorang ibu sangat berhati-hati tentang kebersihan dan kebersihan ketika datang ke bayinya. Namun, terkadang, sulit untuk mengetahui seberapa bersih itu cukup bersih. Biasanya, mensterilkan botol susu, cincin, dan puting susu adalah suatu keharusan setiap kali sebelum Anda memberi susu botol kepada bayi Anda. Sebelum menggunakan botol pertama kali, Anda harus mensterilkannya dalam panci berisi air mendidih selama sekitar satu jam. Atau, Anda dapat berinvestasi dalam alat sterilisasi yang baik. Setelah itu, Anda harus membiarkannya kering dan menyekanya dengan handuk kering yang bersih. Setelah menyusu juga, cuci botol dengan murah hati. Jangan gunakan deterjen atau bahan kimia keras untuk membersihkannya.

3. Tidak Memilih Posisi Makan yang Tepat

Pertimbangan penting berikutnya tentang pemberian susu botol adalah posisi menyusui. Di sini, Anda perlu mengingat satu hal penting setiap saat: jangan mencoba memberi makan bayi dalam posisi tidur. Bayi Anda mungkin akan mengeluarkan sebagian besar ASI, karena ini bukan posisi yang ideal untuk menyusui bayi. Selain itu, susu dapat mengalir ke saluran telinga tengah yang menyebabkan infeksi di masa depan. Selalu pertahankan kepala bayi dalam posisi tinggi untuk membantunya minum susu dengan nyaman.

4. Tidak Menyendawakan Bayi Setelah Menyusui Botol

Menyendawakan bayi Anda setelah menyusui itu penting – setiap saat. Setelah menyusu, bayi Anda mungkin menjadi terlalu rewel dan rewel saat ia menelan udara saat menyusu. Ini membuatnya sangat tidak nyaman dan juga dapat menyebabkan tangisan yang berkepanjangan. Kondisi ini lebih sering terjadi pada bayi yang diberi susu botol daripada bayi yang diberi ASI. Jadi untuk menghindari situasi seperti itu, sering-seringlah bersendawa. Anda dapat membuatnya bersendawa dengan cara berikut:

  • Letakkan bayi di atas bahu. Pegang dia dekat ke dada Anda melihat dari balik bahu Anda dan gosok atau tepuk punggungnya dengan lembut.
  • Letakkan dia di pangkuan. Buat bayi Anda duduk dalam posisi tegak dan berat badannya bersandar ke depan di tumit tangan Anda. Sekarang dengan lembut gosok atau tepuk punggungnya.
  • Baringkan dia. Tempatkan dia dalam posisi tengkurap di pangkuan Anda dan tepuk atau gosok punggungnya.

5. Mencampur ASI dan Susu Formula

Ini adalah larangan yang ketat! Dokter anak tidak menyarankan Anda mencampur susu formula dan ASI karena hal ini dapat mengacaukan komposisi makanan bayi Anda. Ini juga dapat menyebabkan masalah dalam pencernaan. Dianjurkan untuk tetap pada satu susu selama satu kali menyusui. Namun, Anda mungkin dapat bergantian di antara keduanya selama pemberian makan yang berbeda pada hari itu. Jika ragu, silakan berkonsultasi dengan dokter anak Anda dan ikuti instruksinya.

2 Tips Perhatian Penting untuk Diingat

• Pilih Jenis Botol yang Tepat

Penting bagi Anda untuk memilih jenis botol yang tepat untuk memberi susu botol pada bayi Anda. Botol tidak boleh terlalu besar atau terlalu kecil. Itu harus memiliki pegangan yang baik. Itu harus mudah dibersihkan. Itu juga harus terbuat dari bahan non-reaktif yang aman yang tidak akan bereaksi buruk dengan susu formula dan merusaknya, atau bereaksi dengan kulit lembut, lembut dan halus bayi Anda.

• Belilah Susu Formula yang Tepat

Merek susu formula yang berbeda akan menawarkan hal yang berbeda. Bayi Anda mungkin lebih menyukai rasa merek tertentu daripada merek lain. Dia mungkin menemukan yang tertentu lebih mudah dicerna. Di sisi lain, pertimbangan praktis seperti umur simpan, jumlah kemasan, dan kemudahan penyimpanan dapat memengaruhi preferensi pembelian Anda.

Memberi makan dengan botol bisa jadi rumit dan mungkin membutuhkan usaha Anda. Ini belum tentu merupakan proses ‘organik’ atau ‘alami’, dan bayi Anda perlu diajari untuk melakukannya (tidak seperti menyusui, di mana Anda dapat mempercayai naluri Anda dan bayi Anda untuk mengurus sebagian besar prosesnya). Namun, sedikit latihan dan kesabaran akan membuatnya jauh lebih baik! Semoga berhasil!

Related Posts