- Kontraksi uterus yang kuat pada akhir kehamilan menyebabkan ekspulsi atau pelahiran janin. Proses melahirkan janin (persalinan) ini disebut partus. Ini diinduksi oleh mekanisme neuroendokrin yang kompleks.
Hormon yang berperan dalam induksi partus adalah oksitosin dan relaksin.
Sinyal untuk partus berasal dari janin yang telah berkembang sempurna dan plasenta yang menginduksi kontraksi uterus ringan yang disebut dengan reflek ejeksi janin. Ini memicu pelepasan oksitosin dari hipofisis ibu. Oksitosin bekerja pada otot rahim dan menyebabkan kontraksi rahim yang lebih kuat, yang pada gilirannya merangsang sekresi oksitosin lebih lanjut. Refleks perangsangan antara kontraksi uterus dan sekresi oksitosin terus menerus menghasilkan kontraksi yang semakin lama semakin kuat. Hal ini menyebabkan pengusiran bayi keluar dari rahim melalui jalan lahir – partus.
Relaxin memfasilitasi partus dengan melembutkan jaringan ikat simfisis pubis.
- Dalam masyarakat kita, wanita sering disalahkan karena melahirkan anak perempuan. Tapi itu tidak benar. Pola kromosom pada manusia wanita adalah XX dan pada pria adalah XY. Oleh karena itu, semua gamet haploid yang dihasilkan oleh betina (ovum) memiliki kromosom seks X, sedangkan pada gamet jantan (sperma) kromosom seks dapat berupa X atau Y. Oleh karena itu 50% sperma membawa kromosom X sedangkan 50% lainnya membawa Y. Setelah peleburan gamet jantan dan betina, zigot akan membawa XX atau XY tergantung pada apakah sperma yang membawa X atau Y telah membuahi ovum. Zigot yang membawa XX akan berkembang menjadi betina dan XY menjadi jantan. Jadi, jenis kelamin bayi ditentukan oleh ayah dan bukan oleh ibu.
Pertanyaan: a. Definisikan persalinan. Sebutkan hormon-hormon yang berperan dalam induksi persalinan! B. Dalam masyarakat kita, wanita sering disalahkan karena melahirkan anak perempuan. Bisakah Anda menjelaskan mengapa ini tidak benar?
.
.
.
.
