Jenis dan contoh komponen abiotik

Faktor ekologi adalah elemen lingkungan yang berdampak pada fauna dan tumbuhan. Ada dua jenis faktor ekologi yang dibedakan: komponen biotik dan komponen abiotik. Yang terakhir bertanggung jawab untuk memastikan bahwa lingkungan tempat kehidupan berkembang sesuai untuk spesies hewan dan tumbuhan. Oleh karena itu, sangat penting bagi ekosistem.

Pengertian

Abiotik adalah istilah yang terkait dengan biologi dan mengacu pada semua lingkungan non-hidup. Komponen abiotik berlawanan dengan istilah biotik dan memungkinkan untuk menunjuk apa yang bukan merupakan bagian atau bukan hasil makhluk hidup. Di sisi lain, penting untuk menunjukkan bahwa komponen abiotik mengatur biotop sementara komponen biotik membentuk biocenosis. Abiotik mengacu pada lingkungan fisik, tempat kehidupan di mana biocenosis berkembang.

Komponen abiotik contohnya antara lain udara, air, tekanan hidrostatis, suhu, dan lain-lain. Misalnya tumbuhan (biotik) membutuhkan sinar matahari (abiotik), udara (abiotik), dan air (abiotik).

Contoh komponen abiotik

Komponen abiotik adalah sekumpulan fenomena fisik atau kimiawi di lingkungan yang mempengaruhi kehidupan makhluk hidup dan adaptasinya terhadap lingkungannya. Dengan cara ini, mereka memainkan peran mendasar dalam keseimbangan ekologi planet ini.

Karena itu, faktor abiotik tidak bergantung pada makhluk hidup. Mereka dapat diklasifikasikan ke dalam kategori berikut:

1. Komponen serum

Ini mengacu pada sifat-sifat bumi, matahari, dan satelit yang memiliki implikasi ekologis. Diantaranya adalah:

  • Gravitasi: Gaya gravitasi bekerja pada perkembangan otot, struktur rangka, dan pergerakan cairan spesies.
  • Tekanan atmosfer: Perubahan tekanan atmosfer di berbagai titik di bumi menyebabkan udara berpindah dari satu tempat ke tempat lain, menyebabkan angin.

2. Komponen edafis (tanah)

Perkembangan spesies bervariasi tergantung pada struktur, komposisi, kandungan humus dan kekayaan kehidupan mikroba tanah.

  • Struktur tanah: Faktor ini mengacu pada organisasi tanah atau organisasi spasial partikel yang menyusunnya.
  • Granulometri: Tekstur tanah ditentukan oleh ketebalan partikel penyusunnya (pasir, lanau, lempung).
    Kandungan garam mineral
  • Kandungan humus: Sifat humus tergantung pada intensitas mineralisasi dan humidifikasi, dipengaruhi oleh aktivitas biologis. Faktor ini dikondisikan oleh faktor lain seperti iklim, vegetasi, sifat batuan dasar dan penataan relief.

3. Komponen iklim

  • Suhu: Ini adalah faktor iklim terpenting karena semua proses metabolisme bergantung padanya. Misalnya, faktor ini sangat berguna bagi organisme ektodermal, yaitu organisme yang tidak memiliki kapasitas untuk mengatur suhu tubuhnya, seperti ikan, amfibi, dan reptilia. Di sisi lain, endodermata memiliki kemampuan untuk mengatur suhunya berkat produksi energi melalui mekanisme internal.
  • Sinar Matahari: Ini adalah sumber energi utama bagi makhluk hidup. Faktor ini lebih berperan pada spesies tumbuhan hijau daripada pada spesies hewan. Ini penting untuk makhluk hidup fotosintesis. Fotoperiode, kuantitas dan kualitas cahaya yang diterima organisme hidup akan mempengaruhi biologi, morfologi, dan perilaku mereka. Di sisi lain, jumlah jam siang berubah menurut musim dalam setahun dan garis lintang.

4. Komponen kimia

  • Udara: Faktor ini penting agar ada kehidupan di Bumi. Menyediakan oksigen dan karbon dioksida untuk makhluk hidup. Ini juga menyediakan nitrogen dan air gas yang secara permanen didaur ulang di biosfer.
  • Air: Faktor cair ini penting untuk kehidupan organisme akuatik atau terestrial. Air dari lingkungan alam mengandung zat mineral terlarut yang dapat mempengaruhi ada atau tidaknya beberapa spesies.
  • PH: Keasaman lingkungan berperan penting dalam penyebaran organisme yaitu basofil yang hidup di lingkungan basa, asidofil yang hidup di lingkungan asam, dan neutrofil yang hidup di lingkungan netral.
  • Ion mineral: Klor, magnesium, kalium, antara lain, sangat penting untuk kehidupan spesies hewan dan tumbuhan.
  • Salinitas: Faktor ini memainkan peran penentu dalam lingkungan perairan. Begitulah cara ada hewan yang hidup di perairan tawar atau asin sesuai dengan karakteristiknya.

Related Posts