Anoksia serebral: apa itu, gejala dan pengobatan

Anoksia serebral adalah suatu kondisi yang ditandai dengan kekurangan oksigen di otak, yang dapat menyebabkan kematian neuron dan mengakibatkan kerusakan otak yang tidak dapat diperbaiki.

Anoksia dapat terjadi karena pendarahan atau henti napas, misalnya, dan semakin lama otak tanpa oksigen, akibatnya akan semakin serius. Tingkat keparahan cedera juga terkait dengan wilayah otak yang tidak memiliki suplai oksigen. Karena sistem saraf pusat sulit beregenerasi, cedera mungkin permanen.

Oleh karena itu, pengobatan harus dimulai untuk mengembalikan kadar oksigen di otak dan dengan demikian mencegah komplikasi.

Anoksia serebral: apa itu, gejala dan pengobatan_0

Gejala Anoksia Serebral

Gejala utama anoksia serebral adalah:

  • Peningkatan denyut jantung;
  • Kesulitan bernapas;
  • Kehilangan kesadaran;
  • pusing;
  • Kebingungan mental;
  • Perubahan warna biru pada bibir atau kuku;
  • Tremor;
  • Ketidaksadaran.

Karena kekurangan oksigen di otak, sel-sel saraf mulai mati, yang dapat menyebabkan kerusakan otak yang tidak dapat diperbaiki, yang dapat menyebabkan koma bahkan kematian otak. Semakin lama otak berjalan tanpa oksigen, semakin buruk konsekuensinya.

Anoksia serebral dapat terjadi segera setelah lahir, menjadi salah satu penyebab utama asfiksia neonatal. Kekurangan oksigen di otak juga bisa terjadi pada orang lanjut usia, terutama mereka yang berisiko lebih tinggi terkena serangan jantung atau stroke. Lihat cara mengidentifikasi dan mengobati stroke.

Bagaimana pengobatan dilakukan

Tujuan utama pengobatan anoksia serebral adalah mengembalikan kadar oksigen di otak. Selain itu, beberapa penelitian dengan sel punca embrionik telah dilakukan dan mengklaim bahwa beberapa konsekuensi anoksia serebral dapat dibalik, namun studi lebih lanjut masih diperlukan agar terapi dengan sel punca embrionik dapat menjadi alternatif untuk jenis kondisi ini. . Lihat bagaimana perawatan sel punca dilakukan.

Related Posts