Apa yang tidak boleh dimakan saat membuat tato (dan apa yang harus dimakan)

Saat membuat tato, disarankan untuk menghindari, selama 2 hingga 4 minggu, makanan tinggi gula, seperti permen, minuman ringan, es krim, kue, dan kue isi, karena dapat merangsang peradangan di tubuh, menunda dan menghambat penyembuhan tato.

Selain itu, makanan yang dikenal sebagai “makanan remois” ini dapat mendukung perkembangan reaksi alergi, yang juga dapat mengganggu proses penyembuhan tato.

Untuk meningkatkan penyembuhan, penting untuk memprioritaskan makanan antiradang dan penyembuh, seperti kacang-kacangan, buah merah, salmon, chia, dan wijen, misalnya. Lihat makanan antiinflamasi lainnya untuk dimakan setelah mendapatkan tato.

Apa yang tidak boleh dimakan saat membuat tato (dan apa yang harus dimakan)_0

Apa yang tidak boleh dimakan setelah mendapatkan tato

Makanan utama yang harus dihindari selama 2 hingga 4 minggu setelah membuat tato adalah:

  1. Sosis, seperti sosis, salami, mortadella, charque, daging kering dan ham;
  2. Makanan kaya gula, seperti minuman ringan, jus siap pakai, cokelat, manisan, es krim, kue, dan kue isi;
  3. Makanan tinggi lemak, seperti bacon, pizza, hamburger, gorengan, dan makanan ringan kemasan;
  4. Sereal olahan seperti roti putih, tepung putih dan pasta putih;
  5. Protein dengan banyak lemak, seperti daging babi, picanha, iga dan daging bebek;
  6. Makanan laut seperti udang dan kepiting;
  7. Produk susu berlemak, seperti susu murni, yogurt utuh, mentega, dan keju kuning;
  8. Makanan industri, seperti makanan cepat saji, mie instan, bumbu berbentuk kubus atau sachet, dan saus siap saji;
  9. Minuman beralkohol seperti bir, anggur, dan anggur bersoda.

Selain mengganggu proses penyembuhan tato, makanan ini juga mendukung munculnya beberapa penyakit, seperti kolesterol tinggi, diabetes, dan aterosklerosis, misalnya.

Simak dalam video berikut ini makanan radang yang harus dihindari setelah ditato:

Apa yang bisa terjadi jika Anda makan makanan ini?

Makan makanan radang secara teratur atau dalam jumlah banyak setelah mendapatkan tato merangsang peradangan, yang dapat menyebabkan tanda dan gejala seperti:

  • Pembengkakan dan kemerahan di lokasi;
  • Rasa gatal yang intens pada tato;
  • Nyeri di area tato;
  • Demam rendah dan adanya nanah, yang mungkin merupakan indikasi infeksi;
  • Pembentukan keloid, yang merupakan bekas luka yang menonjol.

Selain berhati-hati dengan diet Anda, penting juga untuk mengikuti tindakan pencegahan tertentu, seperti menggunakan salep penyembuh dan antibiotik pada tato selama 15 hari, mengoleskan tabir surya dan mencegah tato terkena sinar matahari secara langsung. Lihat tindakan pencegahan lain yang harus diambil setelah membuat tato.

Apa yang harus dimakan setelah mendapatkan tato

Setelah tato, disarankan untuk memprioritaskan makanan penyembuhan dan antiinflamasi, yang akan mencegah peradangan dan membantu penyembuhan. Oleh karena itu, makanan yang harus diprioritaskan setelah membuat tato adalah:

  • Protein tanpa lemak seperti telur, ikan, dada ayam, dan daging sapi tanpa lemak seperti otot dan bebek;
  • Sayur dan buah segar, seperti jeruk, stroberi, delima, kacang mete, jeruk keprok, tomat, dan wortel;
  • Rempah-rempah alami dan rempah-rempah seperti kunyit, lada, rosemary, thyme, mint dan ketumbar;
  • Makanan kaya omega 3, seperti biji rami, kenari, minyak zaitun, dan almond;
  • Makanan kaya seng, seperti biji wijen, biji labu, dan bibit gandum;
  • Biji-bijian utuh seperti beras merah, pasta gandum, dan roti gandum.

Selain itu, penting untuk minum setidaknya 2 liter air sehari, karena air membantu mengangkut nutrisi dan meningkatkan elastisitas kulit, mempercepat penyembuhan.

Lihat di video berikut beberapa tindakan pencegahan yang harus diikuti setelah membuat tato:

Related Posts