Bagaimana Menangani Konflik dengan Anak Anda

bagaimana menangani konflik dengan anak Anda

Sebagai orang tua, akan ada saat-saat ketika Anda akan berkonflik dengan anak Anda. Menangani situasi seperti itu menuntut penerimaan Anda terhadap fakta bahwa konflik adalah bagian besar dari pengasuhan anak. Bagaimana Anda bereaksi, apa pendirian Anda, aturan apa yang Anda buat bersama dengan mempertimbangkan usia dan kepribadian anak Anda adalah faktor penting. Tidak ada rumus ajaib yang bisa Anda gunakan untuk menangani suatu situasi, tetapi bukan tidak mungkin untuk mengelolanya dengan baik.

Reaksi pertama Anda terhadap konflik dengan anak Anda bisa menjadi kemarahan dan frustrasi. Anda juga bisa terkejut dan tersinggung karena anak Anda berdiri di depan Anda. Saat berkonflik dengan anak Anda, ingatlah bahwa Anda juga pernah melakukannya dengan orang tua Anda. Ini adalah bagian normal dan intrinsik dari tumbuh dewasa. Bagaimana Anda menangani situasi akan menentukan apakah Anda memperkuat ikatan Anda dengan anak Anda, atau melemahkannya.

Ketika anak Anda memasuki masa dua yang mengerikan, ia menjadi lebih tegas dan baru mulai menjadi pemberontak. Kemarahan di pihak Anda hanya akan mengeraskan tekad anak Anda dan mengintensifkan konflik. Kunci resolusi konflik yang efektif adalah bersikap tenang saat menghadapi anak yang marah atau agresif.

Tips Mengelola Konflik dengan Anak Anda

1. Luangkan waktu istirahat

Jangan langsung bereaksi. Luangkan waktu untuk bernapas dalam-dalam dan rileks. Ketika anak Anda melihat Anda meluangkan waktu untuk mengontrol sebelum merespons, ia belajar untuk melakukan hal yang sama. Jika konflik terus berlanjut meskipun demikian, ingatlah untuk tetap tenang.

2. Jangan tersinggung

Sebagai orang tua, Anda mungkin merasa frustrasi atau menganggap perilaku anak Anda sebagai serangan pribadi. Sebagian besar waktu, itu hanya masalah anak Anda mempertanyakan otoritas Anda. Dia ingin bertanggung jawab dan tidak tahan bahwa Anda satu-satunya yang bertanggung jawab. Ini lebih merupakan perebutan kekuasaan daripada sesuatu yang pribadi.

3. Jangan mengkritik

Berhati-hatilah untuk tidak mengkritik anak Anda. Mengatakan ini salah adalah pendekatan yang benar untuk diadopsi, tetapi jelaskan secara singkat.

4. Tetapkan aturan

Salah satu ide kunci tentang cara menangani konflik dengan anak Anda adalah menetapkan aturan. Misalnya, Anda dapat memberikan waktu istirahat atau menerapkan tindakan disipliner. “Tidak ada cokelat selama satu minggu karena Anda telah merusak”. Ini membantu anak Anda untuk memahami bahwa menjadi destruktif berarti ia bertanggung jawab untuk melepaskan sesuatu yang disukainya.

5. Nada suara

Jangan berteriak pada anak-anak Anda. Anda harus tegas dan jelas, saat berbicara dengan mereka. Bicaralah dengan mereka dengan cara yang damai.

6. Jangan menggunakan kekerasan

Tidak peduli seberapa marah atau kesal Anda, jangan pukul anak Anda. Jika Anda mendapatkan fisik dan kekerasan, anak Anda akan belajar mengasosiasikan kemarahan dengan kekerasan. Mengirim anak Anda ke kamarnya selama setengah jam lebih baik daripada menamparnya.

Jika Anda menjadi sasaran tendangan, pukulan, dan lemparan benda, mintalah anak Anda untuk menghentikannya segera. Jelaskan bahwa ini dapat menyakiti seseorang dan tidak dilakukan. Bersikaplah lembut namun tegas dan komunikasikan bahwa memukul tidak boleh.

Mengelola konflik dengan anak Anda adalah proses berkelanjutan yang akan berubah seiring pertumbuhan anak Anda. Saat menerimanya sebagai bagian dari pengasuhan, jangan anggap enteng atau pribadi. Mengajarkan anak Anda untuk mengelola konflik adalah tanggung jawab yang penting. Pemahaman, kesabaran, dan cinta akan membantu Anda melewati situasi ini.

Related Posts