Berjalan Heel-to-toe Halus pada Balita

Berjalan Heel-to-toe Halus pada Balita

Perkembangan gaya berjalan yang lebih baik pada anak-anak biasanya terjadi setelah mereka melewati batas usia 6 bulan. Balita juga cenderung memegang tangan mereka di samping sebagai lawan lurus. Mereka juga menggerakkan kaki mereka lebih dekat. Perkembangan ini pada akhirnya mengarah pada berjalan dari tumit ke ujung kaki.

Berjalan dari tumit ke ujung kaki membutuhkan latihan. Selama masa transisi, si kecil akan minum sedikit. Jangan khawatir; itu semua adalah bagian dari pengalaman belajar. Meskipun Anda tidak dapat melindunginya dari setiap jatuh, Anda pasti dapat membantu dengan mengidentifikasi masalah gaya berjalan yang dapat membuat sulit berjalan. Pelajari cara mengenalinya dan tahu kapan harus mencari bantuan profesional.

Mengidentifikasi Gait Abnormal pada Anak

1. In-toeing

Sebuah twist di tibia disebut torsi tibialis internal. Ini terjadi ketika tulang kaki berada di antara pergelangan kaki dan lutut. Untuk beberapa balita, gerakan memutar tidak cukup lurus sehingga kaki mengarah ke luar, dan biasanya menghasilkan in-toeing yang umumnya bermanifestasi pada tahun pertama. Meskipun in-toeing pada balita cukup umum, Anda mungkin menyadarinya hanya ketika si kecil mulai berjalan.

2. Out-toeing

Toeing pada balita adalah penyebab lain untuk gaya berjalan yang tidak normal. Jika jari-jari kaki balita Anda menunjuk pada sudut yang tidak normal, itu bisa jadi out-toeing. Kondisinya tidak menyakitkan dan tidak akan menghambat kemampuan balita Anda untuk menjalani hidup sehat. Tidak seperti in-toeing, itu mempengaruhi kedua kaki sekaligus. Jika balita Anda menunjukkan ketidaknyamanan saat berjalan, Anda harus mengunjungi dokter.

3. Gaya Berjalan Trendelenburg

Kondisi ini adalah hasil dari penculik pinggul yang lemah. Jika balita Anda terpengaruh olehnya, Anda akan melihat pinggul, kaki, dan lututnya berputar ke luar. Ketika ada aktivitas berlebihan pada satu kaki, bagian lain dari panggul turun alih-alih terangkat. Ini bisa menyebabkan beberapa rasa sakit. Jika menjadi terlalu banyak, ada baiknya berkonsultasi dengan dokter.

4. Kiprah Kikuk

Masalah gaya berjalan pada anak-anak juga dapat disebabkan oleh gaya berjalan yang kikuk. Ini adalah kondisi yang muncul karena masalah dengan koordinasi motorik. Jika terpengaruh olehnya, si kecil bisa menunjukkan kesulitan dengan keterampilan motorik kasar dan halus. Gejala mungkin termasuk sering jatuh, kesulitan yang berhubungan dengan berpakaian atau makan, serta keterampilan menulis yang buruk.

5. Kiprah Antalgik

Gaya berjalan antalgik mungkin menjadi penyebab lain pola gaya berjalan tumit-ke-jari kaki yang buruk. Di sini, seorang balita mungkin mencoba menghindari meletakkan berat badannya pada satu kaki untuk menghindari rasa sakit. Beberapa penyebab yang terkait dengan kondisi tersebut adalah cedera kaki dan arthritis remaja.

6. Pasak Kaki

Kaki pasak disebabkan oleh penculikan pinggul yang berlebihan saat balita Anda berjalan. Ini bisa menjadi hasil dari memiliki satu kaki lebih panjang dari yang lain, atau mungkin disebabkan oleh cedera kepala atau radang sendi. Seorang dokter akan dapat mendiagnosis penyebabnya.

Pola kiprah yang matang pada balita berkembang seiring waktu. Namun, transisi dari tumit ke jari kaki mungkin tidak selalu mulus. Jika Anda melihat bahwa gaya berjalan anak Anda tidak membaik, konsultasikan dengan dokter. Sementara itu, dorong dia untuk berlatih berjalan dari tumit ke ujung kaki. Tepuk tangan dia ketika dia berhasil berjalan dengan sukses. Jika dia menunjukkan ketidaknyamanan atau rasa sakit, biarkan dia beristirahat.

Bagaimana belajar berjalan dari tumit ke ujung kaki untuk balita Anda? Apakah dia telah didiagnosis dengan masalah gaya berjalan? Beritahu kita.

Related Posts