Cara Mengajarkan Anak Prasekolah Untuk Menguasai Sajak dan Irama

Cara Mengajarkan Anak Prasekolah Untuk Menguasai Sajak dan Irama

Mengajarkan sajak dan ritme adalah salah satu cara terbaik untuk menanamkan keterampilan kesadaran fonemik dasar pada anak-anak prasekolah Anda. Mempelajari rima tidak hanya membantu balita Anda mengidentifikasi dan membentuk kata-kata berima baru, tetapi juga membantunya mengisolasi suara dalam kata-kata dan memahami bagaimana suara yang berbeda membingkai kata-kata. Pemahaman ini penting karena sangat membantu anak Anda ketika dia belajar menulis. Jadi, jika Anda berencana untuk mengajarkan sajak anak TK Anda dan mencari beberapa sumber dan tip terbaik untuk hal yang sama, tidak perlu mencari lagi. Di sini, kita mencantumkan beberapa tip mudah namun efektif untuk membantu Anda mengajari si kecil sajak dan ritme. Baca terus untuk mengetahui semua tentangnya.

3 Tahap Penting Dalam Mempelajari Dan Menguasai Sajak Dan Irama

Anak prasekolah Anda tidak bisa begitu saja melafalkan sajak. Seorang balita melewati tiga tahap ini yang membantunya belajar dan menguasai sajak yang paling sederhana hingga yang paling sulit. Ketiga tahapan krusial tersebut antara lain:

1. Mendengarkan sajak

Balita Anda mendengarkan sajak itu berulang kali.

2. Mengidentifikasi pantun

Anak prasekolah Anda mulai mengenali dua kata yang terdengar mirip, yaitu kata-kata berima.

3. Memproduksi pantun

Anak Anda berpikir dan muncul dengan kata-kata berima.

5 Tips Bermanfaat Untuk Mengajari Anak Prasekolah Anda Untuk Menguasai Sajak Dan Irama

1. Sering Mengucapkan Sajak

Pengulangan adalah kunci untuk mengajarkan pantun kepada balita Anda. Ucapkan beberapa sajak dan lagu berima yang menarik untuk anak prasekolah Anda, dan dia akan menganggapnya menyenangkan untuk dipelajari. Duduklah di depan anak prasekolah Anda, lafalkan sajak anak-anak, mainkan beberapa kata dari sajak tersebut, tepuk tangan Anda, dan dorong anak Anda untuk melafalkan sajak itu setelah Anda. Jadikan pembacaan sajak sebagai bagian dari pembelajaran reguler anak Anda dan itu akan membantu mengembangkan keterampilan kesadaran fonologis dasar di taman kanak-kanak Anda.

2. Mainkan Lagu Anak-Anak di Pemutar Musik

Rekam beberapa lagu anak-anak yang menyenangkan dan mainkan di pemutar musik saat Anda dan anak prasekolah Anda bepergian dengan mobil dan saat balita Anda bermain-main di dalam rumah. Mendengarkan rima dan ritme yang dimainkan berulang kali akan memotivasi anak Anda untuk melafalkan rimanya sendiri.

3. Biarkan Anak Anda Menemukan Kata-Kata Berrima

Setelah anak prasekolah Anda terbiasa dengan sajak anak-anak setelah mendengarkannya berkali-kali, ucapkan dengan berhenti pada kata-kata berima. Dorong anak TK Anda untuk menemukan kata berima saat Anda berhenti sejenak.

4. Bacakan Buku Bergambar Berima

Buku bergambar merupakan daya tarik yang besar bagi anak-anak prasekolah. Jadi, berikan TK Anda sebuah buku bergambar berima dan bacakan kata-kata berima dan lagu-lagu berima dari buku itu berulang kali. Segera, balita Anda akan belajar kata-kata yang berima satu sama lain dan melafalkan sajak sederhana.

5. Membuat Rantai Berrima

Bentuklah kelompok yang terdiri dari enam sampai tujuh anak prasekolah dan buat mereka duduk melingkar. Berikan kata untuk anak pertama dan anak-anak lain dalam lingkaran harus datang dengan sebuah kata, yang berima dengan kata pertama, satu per satu secara bergantian. Misalnya, jika Anda memberikan kata ‘Kelelawar’ kepada seorang anak dalam lingkaran, anak di sebelah kanannya harus menyebutkan kata ‘Topi’, dan anak di sebelahnya harus mengatakan ‘Kucing’, dan seterusnya dalam urutan melingkar. Ketika anak-anak prasekolah kehabisan kata-kata berima atau mengucapkan kata yang tidak tepat, rantai itu putus. Anda kemudian dapat memulai babak baru. Demikian pula, anak-anak prasekolah dapat melafalkan lagu-lagu berima dengan irama yang telah mereka pelajari. Anak pertama harus melafalkan baris pertama dari lagu berima; dan anak berikutnya harus melafalkan baris berikutnya. Demikian juga, lengkapi puisi berima dengan irama. Jika seorang anak melewatkan satu baris atau melafalkan baris yang salah, rantai berima terputus.

Related Posts