Cara Membedakan Bahasa Literal dan Figuratif

Perbedaan Utama – Bahasa Literal vs. Bahasa Figuratif

Literal dan kiasan adalah dua kata yang sering kita lihat dalam kaitannya dengan bahasa dan tulisan. Dalam studi bahasa, kata-kata ini bertindak sebagai antonim, yaitu mereka memiliki arti yang berlawanan. Bahasa literal mengatakan persis apa yang Anda maksud sementara bahasa kiasan lebih rumit dan menggunakan teknik sastra atau kiasan seperti hiperbola , personifikasi , metafora, dll. Dalam artikel ini, kita akan melihat Perbedaan yang menonjol antara bahasa literal dan figuratif. secara mendalam.

Yang perlu anda ketahui tentang Bahasa Literal?

Ini adalah jenis bahasa yang paling sering kita gunakan . Kata-kata dalam kalimat literal, memberikan arti kamus mereka. Bahasa literal mengungkapkan pikiran dan gagasan dengan cara yang jelas dan spesifik. Mereka tidak menyimpang dari makna yang diterima. Dengan demikian, mudah untuk memahami bahasa literal. Jenis bahasa ini sering digunakan untuk menyampaikan informasi penting dan digunakan dalam penulisan dokumen ilmiah, teknis, dan hukum .

Dia sangat mencintai putranya.

Yang perlu anda ketahui tentang Bahasa Kiasan

Bahasa kiasan adalah bahasa yang menggunakan kata-kata atau ungkapan dengan makna yang berbeda dengan penafsiran harafiahnya . Sebagai contoh, lihat kalimat ‘hujan kucing dan anjing’. Ini tidak berarti bahwa kucing dan anjing jatuh dari langit. Ini benar-benar berarti bahwa hujan deras.

Bahasa kiasan lebih rumit daripada bahasa literal, dan jenis tulisan ini biasa digunakan dalam karya sastra . Seorang penulis menggunakan kiasan seperti simile, metafora, personifikasi, hiperbola, paradoks, dll untuk membuat bahasa lebih rumit dan kiasan. Beberapa contoh bahasa kiasan dan kiasan diberikan di bawah ini.

Idiom (ungkapan yang memiliki makna kiasan yang tidak terkait dengan makna harfiah dari frasa tersebut.)

“Dia menenggelamkan kesedihannya dalam alkohol.”

Metafora (kiasan yang digunakan sebagai perbandingan)

“Dia adalah biji matanya.”

Oxymoron (dua kata yang memiliki arti yang berlawanan digunakan bersama-sama)

“Dia merasa sudah waktunya untuk mengakhiri hubungan yang pahit ini.”

Hiperbola (berlebihan)

“Kau membuatku takut setengah mati.”

Simile (membandingkan dua hal)

“Matanya seperti kolam yang dalam bagi jiwanya.”

Personifikasi (pemberian sifat-sifat manusia kepada benda mati)

“Orang tua itu menunggu Kematian datang kepadanya.”

Dia adalah biji matanya.

Perbedaan Antara Bahasa Literal dan Bahasa Figuratif

Kata-kata

Bahasa literal menggunakan kata-kata yang sangat sesuai dengan makna aslinya.

Bahasa kiasan menggunakan kata-kata atau ungkapan dengan makna yang berbeda dari interpretasi literal.

Penggunaan

Bahasa literal digunakan dalam dokumen yang berisi informasi langsung. (Contoh; Hukum, dokumen teknis)

Bahasa kiasan biasanya digunakan dalam karya sastra.

Bahasa

Bahasa harafiah digunakan baik dalam bahasa lisan maupun tulisan.

Bahasa kiasan jarang digunakan dalam bahasa lisan.

Persepsi

Bahasa literal seringkali sederhana, langsung dan maka dari itu, pembaca merasa mudah untuk memahaminya.

Bahasa kiasan bisa rumit dan agak sulit dimengerti.

figur pidato

Bahasa harfiah tidak menggunakan kiasan.

Bahasa kiasan menggunakan kiasan.

Tata krama

Bahasa literal mengungkapkan gagasan dengan cara yang sederhana dan spesifik.

Bahasa kiasan mengungkapkan ide-ide dengan cara yang tidak jelas.

Related Posts