Contoh Metafora Mudah untuk Anak-Anak

Contoh Metafora Mudah untuk Anak-Anak

Mengembangkan kreativitas menulis pada anak – anak membutuhkan orang tua dan guru untuk mengajari mereka hal-hal kompleks dengan cara yang mudah. Meskipun anak-anak cepat dalam belajar, mereka terkadang membutuhkan waktu untuk memahami hal-hal yang kompleks. Salah satu unsur utama dari penulisan deskriptif adalah penggunaan metafora. Karena memahami metafora yang sulit dapat menjadi tantangan bagi anak-anak, mereka harus diajari penggunaan metafora dengan terlebih dahulu memulai dengan contoh metafora yang mudah. Namun, ketika mereka mulai memahami metafora, kesenangan mereka dalam membaca meningkat. Begitu mereka mulai memahami metafora, mereka juga bisa menguasai penggunaan metafora dalam tulisan mereka.

Apa itu Metafora?

Metafora biasanya digunakan dalam cerita dan puisi; namun, metafora untuk anak-anak terkadang bisa membingungkan. Jadi, guru dan orang tua terlebih dahulu perlu menjelaskan metafora kepada anak. Metafora adalah kata atau frasa yang digunakan untuk menggambarkan atau membuat perbandingan antara dua hal tanpa menggunakan kata-kata seperti “seperti” atau “sebagai”. Definisi metafora untuk anak-anak secara sederhana berarti metafora adalah kata atau frasa ucapan kiasan yang digunakan untuk membandingkan dua hal atau aktivitas dengan menciptakan kemiripan di antara keduanya. Majas ini membantu dalam menggambarkan suatu objek atau tindakan dengan membuat perbandingan simbolik dengan beberapa hal lain yang tidak benar secara harfiah yaitu menyamakan dua hal yang tidak serupa dengan membandingkannya.

Pentingnya Metafora

Metafora penting dalam penulisan deskriptif karena mereka membantu penulis menjelaskan sesuatu secara berbeda atau memberikan wawasan yang berbeda tentang suatu hal. Mereka digunakan oleh penulis dalam sastra untuk membuat tulisan mereka lebih menarik, penuh warna dan artistik. Sebuah metafora membuat kata-kata menjadi hidup dengan membuat subjek lebih relatable bagi pembaca. Mereka juga membuat ide yang kompleks mudah dimengerti. Metafora meningkatkan tulisan dengan menambahkan citra ke dalamnya. Sebuah metafora tampak aneh ketika mereka diambil secara harfiah, tetapi ketika digunakan secara simbolis dalam puisi, sastra atau bahkan berbicara, mereka membantu dalam menciptakan deskripsi yang jelas untuk suatu objek atau kegiatan dengan membandingkan sesuatu yang lain. Setelah anak memahami metafora, ia akan lebih menikmati sastra dan menulis dengan lebih efektif.

anak membaca tentang metafora

Jenis Metafora

Metafora berarti secara simbolis membandingkan dua hal atau gagasan; namun, jenisnya membuat maknanya jauh lebih luas. Macam-macam metafora adalah:

1. Metafora yang Diperpanjang/Berkelanjutan

Metafora yang diperluas adalah metafora yang digunakan lebih lama dari kata atau frase, yaitu mereka dipertahankan atau dilakukan di seluruh teks atau puisi. Secara sederhana, perbandingan terhadap objek yang sama dilakukan beberapa kali untuk menciptakan citra yang jelas.

2. Metafora Tersirat

Dalam metafora tersirat, dua objek atau hal dibandingkan tanpa menyebutkannya secara langsung atau eksplisit. Metafora tersirat menyimpang dari perbandingan langsung objek A ke objek B dengan menyiratkan perbandingan antara dua objek.

3. Metafora Mati

Metafora mati adalah metafora yang telah digunakan berkali-kali, membuatnya menjadi klise. Metafora seperti itu, dengan penggunaannya yang berlebihan, kehilangan efek atau kekuatannya pada citra. Oleh karena itu, mereka sebaiknya dihindari.

4. Metafora Sehari-hari

Metafora sehari-hari adalah metafora yang membandingkan benda dan benda sehari-hari.

5. Metafora Hewan

Metafora hewan adalah metafora di mana perbandingan telah dibuat dengan hewan untuk objek atau aktivitas apa pun.

6. Metafora Alam

Metafora alam membandingkan objek atau aktivitas dengan alam atau tindakan alam.

7. Metafora Campuran

Metafora campuran melibatkan dua atau lebih metafora yang tidak sesuai atau tidak sesuai untuk membuat metafora tunggal. Sebagian besar mereka digunakan untuk tujuan komik, karena mereka menggabungkan dua metafora yang tidak terkait dan dapat dikenali.

Bagaimana Metafora Berbeda Dari Perumpamaan?

Metafora adalah kata atau frasa yang digunakan untuk menggambarkan perbandingan antara dua hal yang tidak berhubungan yang memiliki kesamaan. Dalam perumpamaan, dua hal dibandingkan secara langsung menggunakan kata-kata seperti “seperti” atau “sebagai”, sedangkan dalam metafora, kata-kata ini tidak digunakan dan perbandingannya tidak langsung. Metafora menyatakan sesuatu sebagai sesuatu yang lain dan tidak berarti perbandingan secara harfiah. Namun, perumpamaan dapat diartikan secara harfiah. Sebuah simile, dengan perbandingan langsung, memberitahu pembaca bahwa dua hal yang dibandingkan adalah serupa jika tidak sama. Sedangkan metafora adalah kiasan yang mengatakan kepada pembaca bahwa sesuatu adalah sesuatu yang lain. Metafora membantu penyair dan penulis menyampaikan maksud mereka secara unik dan menarik dengan menciptakan perspektif baru.

ibu mengajar anak

Contoh Yang Akan Membantu Anak-Anak Memahami Metafora

Untuk memudahkan anak-anak memahami dan membuat metafora, berikut adalah daftar metafora untuk anak-anak. Ini metafora umum untuk anak-anak akan membuat anak-anak memahami dan menciptakan metafora mudah. Contoh metafora adalah:

1. Menggunakan Kekuatan dan Ukuran dalam Metafora

Perbandingan kekuatan dan ukuran adalah cara yang bagus untuk membuat metafora untuk menciptakan citra ukuran atau kekuatan seseorang atau sesuatu.

Contoh: – Dia memiliki batang pohon untuk dijadikan senjata.

Contoh metafora ini mengungkapkan ukuran lengan dengan membandingkannya dengan batang pohon.

2. Menggunakan Perbandingan Waktu dalam Metafora

Metafora perbandingan waktu dibuat dengan membandingkan beberapa objek dengan waktu.

Contoh: -Rahul adalah siput di belakang kemudi.

Metafora ini membandingkan waktu Rahul untuk mencapai suatu tempat dengan mengendarai siput dan semua orang tahu siput dikenal karena kecepatannya yang lambat. Jadi dengan membandingkan kecepatan Rahul dengan kecepatan siput, berarti Rahul melaju dengan kecepatan lambat.

3. Menggunakan Rasa dalam Metafora

Menggunakan rasa dalam metafora membantu dalam menciptakan citra skenario yang menguntungkan atau tidak menguntungkan untuk aktivitas apa pun.

Contoh:- Pertandingan bisbol menghasilkan kemenangan yang manis untuk tim sekolah kita.

Metafora ini membandingkan kemenangan tim sekolah dengan rasa manis, artinya kemenangan yang menyenangkan, membuat tim senang. Begitu pula bagi tim lain, bisa dikatakan pertandingan berakhir dengan kekalahan pahit yang berarti kekalahan yang tidak menyenangkan.

4. Menggunakan Bau dalam Metafora

Indera penciuman dapat digunakan secara efektif dalam metafora untuk secara simbolis menciptakan citra yang terkait dengan bau yang menyenangkan dan tidak menyenangkan.

Contoh:- Pertandingan sepak bola itu bau.

Metafora ini mengungkapkan emosi yang didapat seseorang dengan melihat permainan. Gim ini sebenarnya tidak berbau busuk, tetapi metafora menggunakan referensi bau untuk membandingkannya dengan sesuatu yang berbau tidak sedap, menyimpulkan bahwa itu tidak menyenangkan.

5. Menggunakan Hewan dan Instrumen dalam Metafora

Metafora yang memiliki referensi hewan dan instrumen membuat anak belajar dan memahami suara hewan/instrumen yang berbeda bersamaan dengan belajar penggunaan metafora.

Contoh:- Gajah di sirkus mengeluarkan tiupan terompe
t.

Metafora membandingkan suara gajah dengan terompet ini tidak berarti gajah itu terdengar seperti terompet atau sedang memainkan terompet. Itu hanya menyiratkan gajah membuat suara keras seperti terompet.

6. Menggunakan Suhu dalam Metafora

Beberapa metafora lucu untuk anak-anak menggunakan hal yang berbeda sebagai perbandingan suhu.

Contoh: -Jangan sentuh pizzanya; itu lahar.

Di sini, pizza tidak diisi dengan batu cair atau dibuat dengan lava. Hanya saja suhunya terlalu panas untuk disentuh atau dimakan siapa pun. Perbandingan dengan lava adalah menyiratkan suhunya yang panas, jadi tidak boleh disentuh.

7. Menggunakan Perbandingan Makanan untuk Cuaca dalam Metafora

Makanan dimanfaatkan dengan baik untuk menciptakan metafora tentang cuaca. Anak-anak suka makanan, jadi membandingkan cuaca dengan makanan membuat mereka memahami metafora dengan baik dan mereka juga bisa berkreasi dengan mereka.

Contoh:- Kabut di Shimla adalah sup kacang polong.

Di sini, kabut disamakan dengan sup kacang yang kental dan buram. Metafora itu tidak menyiratkan bahwa sup kacang polong membentuk kabut atau awan, melainkan keadaan kabut, yang tebal dan sulit untuk dilihat.

8. Metafora Pembersihan Kamar

Hal yang berbeda dibandingkan dengan kerapian ruangan untuk menciptakan metafora pembersihan ruangan. Mereka digunakan untuk menunjukkan kondisi ruangan, terutama dengan secara tidak langsung meminta anak-anak untuk membersihkan kamar mereka dengan memperhatikan keadaan kamar mereka.

Contoh: – Kamar Anda memiliki tumpukan pakaian di mana-mana.

Di sini, perbandingan gunung dengan tumpukan pakaian adalah untuk menyatakan ukurannya, artinya tumpukannya agak besar. Meskipun tidak sebesar gunung, mereka cukup besar untuk dibersihkan. Jadi, membandingkan ukuran tumpukan pakaian dengan gunung secara tidak langsung menyiratkan bahwa ruangan perlu dibersihkan.

9. Menggunakan Perbandingan Hewan dan Manusia dalam Metafora

Menggunakan perbandingan hewan dan manusia dalam metafora adalah metafora yang paling umum. Namun, perbandingan ini juga biasa digunakan dalam perumpamaan dengan “seperti” atau “sebagai”, jadi jangan bingung antara keduanya.

Contoh:- Dia menjinakkan surai liarnya dengan syal.

Di sini, rambut surai liar tidak berarti bahwa gadis itu memiliki rambut liar seperti binatang liar misalnya. Singa. Sebaliknya, itu menandakan dia memiliki banyak rambut dengan membandingkannya (manusia) dengan binatang.

10. Menggunakan Cermin dan Air dalam Metafora

Banyak metafora untuk anak-anak membandingkan air dan cermin untuk menyiratkan reflektifitas air dan keheningan air.

Contoh: – Danau di desa adalah cermin.

Di sini bukan berarti danau itu padat seperti cermin tetapi memantulkan dan mulus seperti cermin tanpa riak.

Anak-anak mungkin bertanya mengapa menggunakan metafora? Mengapa tidak menulis saja tanpa menggunakan metafora untuk perumpamaan? Jawaban yang jelas adalah tulisan sederhana secara efektif menyampaikan apa yang ingin dikatakan oleh seorang penulis. Namun, dengan menggunakan metafora, penulis menciptakan citra yang unik bagi pembaca dengan membandingkan subjek dengan objek yang tidak terkait. Penggunaan metafora membuat penulis unik dan meningkatkan tulisan.

Baca juga:

Ide Menulis Asyik untuk Anak Manfaat Menulis Jurnal untuk Anak Tips Efektif Orang Tua Meningkatkan Kecepatan Menulis Anak

Related Posts