Apa itu Fisika klasik dan bedanya dengan fisika modern

Fisika klasik atau fisika Newtonian adalah disiplin ilmu yang didasarkan pada hukum dasar gerak pada benda sehari-hari.

Fisika klasik dikenal seperti itu, dengan diterbitkannya Hukum Newton pada tahun 1687, sebuah rumusan matematis dari Isaac Newton (1643-1727) dalam karyanya Philosophiae naturalis Principia mathematica. Hukum Newton adalah dasar fisika dan mekanika klasik.

Fisika klasik dibagi menjadi disiplin ilmu berikut:

  • Kinematika
  • Mekanika klasik
  • Hidrostatis dan hidrodinamik
  • Termodinamika
  • Gelombang dan optik
  • Listrik dan magnet (kemudian elektromagnetisme)

Perbedaan antara fisika klasik dan fisika modern

Fisika modern lahir pada abad ke-20 dengan lahirnya, di satu sisi, Teori Relativitas Umum Albert Einstein yang diterbitkan pada tahun 1905 dan, di sisi lain, mekanika kuantum yang dikenal sebagai sains yang mempelajari perilaku partikel. di tingkat atom dan subatom.

Hukum Newton

Fisika kuantum didasarkan pada tiga hukum Newton:

Hukum Pertama Newton atau Hukum Inersia

Hukum Pertama Newton menyatakan bahwa sebuah benda akan tetap diam atau dalam Gerak lurus beraturan (Uniform Rectilinear Motion) kecuali gaya eksternal bekerja padanya.

Hukum ini hanya berlaku untuk soal standar benda yang memiliki gaya dalam netto 0. Selanjutnya, benda juga dicirikan oleh fiksi dua gaya: gaya gerak melingkar dan gaya gravitasi.

Untuk mencontohkan hukum pertama Newton, bayangkan seseorang membalikkan tubuhnya dengan tangan terentang memegang tali dengan bola di ujungnya. Bola akan memiliki orbit melingkar di sekitar orang tersebut. Jika senar putus, bola akan mengikuti garis lurus di mana senar meninggalkan bola, menimbulkan gerakan lurus beraturan.

Hukum Kedua Newton atau Prinsip Dasar Dinamika

Hukum Kedua Newton atau Prinsip Dasar Dinamika adalah kemajuan dalam studi tentang gerak, karena tidak hanya berfokus pada mendeskripsikan gerakan tetapi juga menentukan penyebabnya melalui rumus berikut:

F = m.a

Di mana F mewakili gaya total benda, m adalah massa benda dan a adalah percepatannya. Rumus ini membantu mempelajari hasil yang diberikan gaya yang sama pada benda bermassa berbeda.

Hukum Ketiga Newton atau Prinsip Aksi-Reaksi

Hukum Ketiga Newton menetapkan bahwa semua gaya di alam semesta terjadi secara berpasangan, yaitu gaya yang sama tetapi besarnya berlawanan. Ini menunjukkan tidak adanya gaya terisolasi dan merupakan salah satu prinsip dasar simetri alam semesta.

Hukum Ketiga menunjukkan bahwa jika ada gaya eksternal, gaya itu akan dilawan oleh gaya lain yang setara tetapi dalam arah yang berlawanan. Hukum juga berlaku untuk gaya internal yang membuatnya diam dengan cara ini, karena ia tidak akan mampu menghasilkan gaya total pada seluruh sistem untuk membuatnya bergerak. Hanya interaksi dengan objek eksternal lain yang dapat memindahkannya.

Related Posts