Tujuan Utama Mitigasi Bencana Alam

Sebuah bencana alam bisa saja datang secara tiba-tiba, hal ini tentunya bisa mengakibatkan banyaknya korban dan banyak kerusakan. Untuk mengurangi bahkan mengantisipasi resiko banyaknya korban jiwa dan kerusakan ada yang disebut dengan Mitigasi Bencana Alam. Apa itu Mitigasi Bencana Alam? Dan apa tujuan utamanya? Berikut adalah penjelesan tentang Mitigasi bencana alam dan tujuan utamanya.

Tujuan Utama Mitigasi Bencana Alam

Tujan dari strategi mitigasi adalah untuk mengurangi kerugian-kerugian pada saat terjadinya bahaya pada masa mendatang. Tujuan utama adalah untuk mengurangi resiko kematian dan cedera terhadap penduduk. Tujuan-tujuan sekunder mencakup pengurangan kerusakan dan kerugian-kerugian ekonomi yang ditimbulkan terhadap infrastruktur sektor publik dan mengurangi kerugian-kerugian ekonomi yang ditimbulkan terhadap infrastruktur sector publik dan mengurangi kerugian-kerugian sector swasta sejauh hal-hal itu mungkin mempengaruhii masyarakat secara keseluruhan. Tujuan-tujuan ini mungkin mencakup dorongan bagi orang-orang untuk melindungi diri mereka sejauh mungkin.

Tujuan utama (ultimate goal) dari Mitigasi Bencana adalah sebagai berikut :

  1. Mengurangi resiko/dampak yang ditimbulkan oleh bencana khususnya bagi penduduk, seperti korban jiwa (kematian), kerugian ekonomi (economy costs) dan kerusakan sumber daya alam.
  2. Sebagai landasan (pedoman) untuk perencanaan pembangunan.
  3. Meningkatkan pengetahuan masyarakat (public awareness) dalam menghadapi serta mengurangi dampak/resiko bencana, sehingga masyarakat dapat hidup dan bekerja dengan aman.

Pertimbangan dalam Menyusun Program Mitigasi (khususnya di Indonesia) :

  1. Mitigasi bencana harus diintegrasikan dengan proses pembangunan
  2. Fokus bukan hanya dalam mitigasi bencana tapi juga pendidikan, pangan, tenaga kerja, perumahan dan kebutuhan dasar lainnya.
  3. Sinkron terhadap kondisi sosial, budaya serta ekonomi setempat
  4. Dalam sektor informal, ditekankan bagaimana meningkatkan kapasitas masyarakat untuk membuat keputusan, menolong diri sendiri dan membangun sendiri.
  5. Menggunakan sumber daya dan daya lokal (sesuai prinsip desentralisasi)
  6. Mempelajari pengembangan konstruksi rumah yang aman bagi golongan masyarakat kurang mampu, dan pilihan subsidi biaya tambahan membangun rumah.
  7. Mempelajari teknik merombak (pola dan struktur) pemukiman.
  8. Mempelajari tata guna lahan untuk melindungi masyarakat yang tinggal di daerah yang rentan bencana dan kerugian, baik secara sosial, ekonomi, maupun implikasi politik.
  9. Mudah dimengerti dan diikuti oleh masyarakat.

Related Posts