Kalium: untuk apa, untuk apa dan di mana menemukannya

Kalium adalah mineral penting untuk berfungsinya sel, otot dan saraf, karena berpartisipasi dalam pembentukan jaringan otot dan metabolisme energi tubuh.

Selain itu, jumlah kalium yang cukup dalam tubuh juga mendukung keseimbangan pH dalam darah, mencegah batu ginjal, osteoporosis, dan mengontrol tekanan darah.

Kalium dapat ditemukan dalam jumlah optimal pada makanan seperti umbi-umbian, buah-buahan, sayuran, biji-bijian dan produk susu. Selain itu, dalam beberapa kasus, potasium juga dapat direkomendasikan dalam bentuk suplemen oleh dokter atau ahli gizi.

Kalium: untuk apa, untuk apa dan di mana menemukannya_0

untuk apa ini

Kalium membantu mempertahankan fungsi tubuh yang tepat, karena membantu dalam pembentukan otot, menyeimbangkan fungsi sistem saraf dan pH tubuh, penting untuk:

1. Mengontrol dan mencegah tekanan darah tinggi

Kalium adalah mineral yang mendorong relaksasi arteri, memperlancar sirkulasi darah, yang mencegah tekanan darah tinggi. Selain itu, potasium mampu mendukung penghapusan kelebihan natrium yang beredar di dalam darah.

2. Mencegah osteoporosis

Kalium menetralkan asam berlebih dalam tubuh, yang dapat terjadi pada makanan dengan protein hewani dan sereal dalam jumlah tinggi, misalnya. Dengan menetralkan asam, potasium meningkatkan pH tubuh, mengurangi pembuangan kalsium dalam urin dan mencegah osteoporosis.

3. Membantu menurunkan berat badan

Kalium mendukung penghapusan cairan tubuh berlebih, membantu mengempis.

Selain itu, potasium juga membantu mempertahankan fungsi hormon insulin dengan baik, mengendalikan rasa lapar dan mengurangi keinginan untuk makan.

4. Menurunkan resiko stroke

Kalium berkontribusi pada relaksasi arteri, memfasilitasi sirkulasi darah dan mencegah stroke, serta membantu menyeimbangkan kontraksi otot jantung, mendukung pemeliharaan detak jantung.

5. Mencegah diabetes

Tingkat potasium yang cukup dalam tubuh membantu mencegah diabetes, karena mineral tersebut meningkatkan sensitivitas insulin, yang merupakan hormon yang bertanggung jawab untuk menyeimbangkan kadar glukosa darah.

6. Hindari batu ginjal

Dengan menyeimbangkan asam yang dapat diproduksi dalam tubuh, potasium membantu meningkatkan kadar pH dalam tubuh dan menurunkan kelebihan kalsium dalam urin, sehingga mencegah pembentukan batu ginjal.

7. Mendukung pemulihan otot

Kalium diperlukan untuk berfungsinya otot dan untuk kontraksi otot, penting untuk meningkatkan kinerja otot dan pemulihan tepat setelah latihan fisik, menghindari kram.

Selain itu, potasium juga mengganggu sintesis protein, mendukung pertumbuhan massa otot.

Di mana menemukan potasium

Kalium dapat ditemukan dalam jumlah yang baik dalam makanan nabati dan hewani seperti:

  • Buah-buahan segar seperti pisang, alpukat, kiwi, aprikot, kesemek, delima atau melon;
  • Sayuran, seperti bayam, bit, kangkung, brokoli, kembang kol atau kubis Brussel;
  • Produk susu seperti keju, susu dan yogurt;
  • Buah-buahan kering, seperti almond, hazelnut, kacang tanah, kacang mete, dan kacang Brazil;
  • Biji-bijian utuh seperti beras merah, pasta gandum utuh, oat;
  • Umbi-umbian, seperti kentang, ubi jalar, ubi atau kentang baroa.

Selain itu, herba aromatik seperti peterseli, ketumbar, kucai, dan kemangi juga kaya akan potasium. Lihat makanan lain yang kaya kalium dan jumlah yang disarankan.

Nilai referensi

Nilai rujukan untuk kalium dalam darah pada orang dewasa adalah antara 3,6 mEq/L dan 5,2 mEq/L. Dalam urin, nilai rujukan kalium pada orang dewasa biasanya antara 20 mEq/L, bila hanya dilakukan satu pengumpulan, dan antara 25 hingga 125 mEq per hari, bila pengumpulan dilakukan selama 24 jam.

Ketika mineral ini jauh di atas atau di bawah nilai referensi, dapat menyebabkan munculnya beberapa komplikasi, seperti kelemahan, muntah, kram, dan mati rasa, misalnya. Ketahui gejala dan cara mengobati kalium rendah atau tinggi.

Bagaimana tes untuk mengukur kalium

Untuk mengukur kadar kalium dalam darah, dokter biasanya meminta sampel darah, dan tidak perlu mengikuti diet atau puasa tertentu untuk melakukan tes ini.

Untuk mengukur kadar kalium dalam urin, dokter meminta tes yang dapat dilakukan dengan satu pengumpulan, atau dengan mengumpulkan semua urin yang dikeluarkan selama periode 24 jam.

Kapan Menggunakan Suplemen Kalium

Suplementasi kalium hanya dianjurkan dalam kasus kekurangan mineral, yang disebabkan oleh asupan yang rendah, muntah, diare atau penggunaan beberapa obat diuretik. Indikasi lain penggunaan suplemen kalium adalah untuk mengontrol tekanan darah tinggi.

Suplemen kalium dapat ditemukan sebagai kalium klorida atau bikarbonat, dalam bentuk kapsul atau tablet, dan dijual di apotek atau toko suplemen makanan.

Rekomendasi asupan kalium biasanya antara 600 mg dan 5 g per hari, bervariasi sesuai dengan kondisi kesehatan, kadar mineral dalam tubuh dan usia orang tersebut. Karena itu, sebelum menggunakan suplemen kalium, penting untuk berkonsultasi dengan dokter atau ahli gizi.

Kemungkinan efek samping dan kontraindikasi

Efek samping paling umum yang dapat timbul dengan suplementasi kalium adalah diare, mual, muntah, sakit perut, gas, dan mati rasa atau kesemutan di tangan, bibir, dan kaki.

Dalam kasus yang lebih serius, sesak napas, perubahan detak jantung, dan adanya darah di tinja juga dapat terjadi.

Orang dengan masalah ginjal, diabetes, penyakit jantung, maag atau maag harus berkonsultasi dengan dokter sebelum mengonsumsi suplemen kalium.

Related Posts