Membantu Anak Prasekolah Membangun Konsep Diri Positif

Membantu Anak Prasekolah Membangun Konsep Diri Positif

Ditinjau secara medis oleh

Harsha G Ramaiya (Pelatih Parenting)

Lihat lebih banyak Pelatih Parenting Panel Pakar Kita

Membantu Anak Prasekolah Membangun Konsep Diri Positif

Di sini, tujuan kita adalah memberi Anda informasi yang paling relevan, akurat, dan terkini. Setiap artikel yang kita terbitkan, menegaskan pedoman yang ketat & melibatkan beberapa tingkat ulasan, baik dari tim Editorial & Pakar kita. Kita menyambut saran Anda dalam membuat platform ini lebih bermanfaat bagi semua pengguna kita. Hubungi kita di

Membantu Anak Prasekolah Membangun Konsep Diri Positif

Mempromosikan konsep diri yang positif pada anak-anak sangat penting untuk perkembangan mereka. Jika anak-anak diajari cara menghargai diri sendiri sejak usia matang 37-42 bulan, mereka akan memperoleh kepribadian yang jauh lebih kuat dan positif, serta percaya diri.

Konsep diri dapat dianggap sebagai pandangan yang dimiliki seseorang tentang diri mereka sendiri dan kemampuan mereka. Ketika seorang anak berusia 37-42 bulan, konsep dirinya mulai berkembang secara dramatis. Anak-anak yang tumbuh dengan konsep diri negatif sering kali memiliki sikap ‘tidak bisa melakukan’. Mereka dengan mudah menjadi frustrasi dan menyerah pada tugas-tugas sulit dengan sangat cepat. Oleh karena itu, membangun konsep diri anak harus menjadi prioritas bagi semua orang tua dan pengasuh.

Memahami Citra Diri pada Anak

Antara 37-42 bulan, seorang anak mulai memperhatikan bagaimana Anda meresponsnya. Pada tahap ini, orang tua dan pengasuh harus didorong untuk menciptakan ikatan emosional yang positif dengan anak melalui interaksi yang hangat dan penuh perhatian. Anda dapat mencapainya dengan banyak kontak mata dan melalui sentuhan lembut. Ini adalah cinta, penerimaan, dan rasa hormat dari orang dewasa di sekitar yang mempromosikan konsep diri yang positif pada anak-anak.

Cara Membangun Harga Diri pada Anak

  • Orang tua harus memberi anak-anak mereka berbagai peluang untuk sukses. Tugas sesuai usia, yang mampu mereka selesaikan sendiri, dapat diberikan kepada mereka.
  • Cobalah untuk tidak memanggil mereka dengan nama negatif. Misalnya, jangan menyebut mereka ‘malas’ atau ‘nakal’ karena akan menimbulkan citra buruk.
  • Konsep diri yang positif juga dapat dicapai dengan menunjukkan keyakinan pada kemampuan anak. Tunjukkan pada mereka bahwa Anda mempercayai mereka dan mereka pasti akan menjadi lebih percaya diri.
  • Anda dapat memberi mereka kesempatan untuk menjelajahi lingkungan mereka, dan menjadi lebih ingin tahu. Rasa ingin tahu dapat membuka jalan bagi kecerdasan dan membuat mereka lebih percaya diri.
  • Dorong mereka untuk mengajukan pertanyaan. Pertanyaan yang baik mengarah pada jawaban yang baik dan juga membantu dalam membangun konsep diri yang positif.
  • Jangan biasakan menunjukkan kesalahan mereka. Jika Anda terus mengomeli mereka, itu hanya akan membuat mereka mudah tersinggung dan frustrasi. Ingatlah bahwa Anda mencoba mengembangkan citra diri yang positif dan itu tidak dapat dicapai dengan sesuatu yang negatif.
  • Rencanakan aktivitas bermain pura-pura yang membuat mereka lebih produktif dan merasa lebih berguna.

Kegiatan Konsep Diri untuk Anak Prasekolah

Ada beberapa aktivitas yang bisa dilakukan setiap hari. Anda dapat membiasakan diri untuk mengucapkan kata-kata penyemangat seperti ‘Kamu bisa melakukannya’ dan ‘Aku percaya padamu’. Anda dapat memainkan permainan kepercayaan, di mana anak-anak prasekolah harus ditutup matanya pada sekelompok anak-anak lain. Anda dapat mengikuti tes acak tentang cerita yang Anda ceritakan seminggu yang lalu, atau tentang kartun favorit mereka. Dan tentu saja, Anda dapat lebih melibatkan mereka dengan memberikan insentif kecil setiap kali mereka mencapai sesuatu.

Pengembangan konsep diri pada anak usia dini bertindak sebagai dasar untuk pertumbuhan emosional dan mental yang positif. Ketika seorang anak dibuat untuk berjalan di jalan konsep diri yang positif, dia melihat dirinya dihormati dan dihargai. Dia memiliki peluang yang jauh lebih tinggi untuk mencapai potensi penuhnya dan dapat berprestasi lebih baik di sekolah. Dia juga akan dapat membuat keputusan yang lebih baik sebagai orang dewasa dan menjadi manusia yang berpengetahuan luas.

Related Posts