Mengelola Stres untuk Orang Tua dengan Anak Autis

mengelola stres untuk orang tua dengan anak autis

Penelitian mengungkapkan tingkat stres yang lebih besar di antara orang tua yang mengasuh anak autis. Metode koping stres yang sehat harus diterapkan untuk menghindari efek negatifnya pada anak dan juga keluarga. Tapi bagaimana tepatnya Anda melakukannya?

Menjadi orang tua bukanlah hal yang mudah. Ada malam-malam ketika Anda tidak cukup tidur karena si kecil ingin bermain mengintip; Ada hari-hari di mana istirahat adalah mimpi karena bayi dalam gendongan Anda tidak akan berhenti menangis. Kemudian Anda berpikir sendiri, beberapa tahun lagi popok dan botol susu. Sayangnya, sebelum Anda menyadarinya, si kecil Anda berlarian di sekitar rumah menciptakan kekacauan dan masih bertahun-tahun kemudian Anda menghadapi kekhawatiran terus-menerus untuk remaja Anda yang sedang tumbuh! Intinya: Mengasuh anak dan stres berjalan beriringan. Dan semakin sulit bagi orang tua ketika Anda memiliki anak berkebutuhan khusus seperti autisme.

Meskipun orang tua dengan anak penyandang disabilitas menghadapi berbagai tingkat stres, persentasenya lebih tinggi di antara orang tua dengan anak autis. Orang tua dari anak berkebutuhan khusus sering dibebani dengan kesedihan, antisipasi masa depan, janji rutin ke dokter, obat-obatan, tagihan medis yang meningkat. Dalam kasus anak-anak autis, ada beban tambahan untuk menerima ketidakpastian tentang apa yang akan terjadi di masa depan, dan terus-menerus mengomel tentang apa yang menyebabkan autisme. Selain itu, autisme ditandai dengan kecemasan sosial. Mungkin ada saat-saat di mana Anda tidak dapat menggendong anak Anda karena dia tidak suka disentuh atau menolak untuk melihat Anda.

1. Kelompok pendukung

Ini adalah cara yang bagus untuk melepaskan diri dari stres. Kelompok pendukung menyatukan orang tua dengan masalah dan tantangan yang sama. Orang tua dapat meminta nasihat tentang tantangan apa pun yang mungkin mereka hadapi. Jika tidak ada, perasaan bahwa Anda tidak sendirian menghadapi anak autis sangat menenangkan. Ini juga membawa harapan dan inspirasi bagi orang tua untuk menghadapi situasi mereka secara efektif. Orang tua juga berbagi pengalaman dan dalam membantu satu sama lain menemukan rasa kepuasan.

2. Mencari Konselor

Ini adalah bentuk terapi jadul namun tetap efektif. Berbicara dengan seorang konselor tidak hanya memberikan pundak untuk bersandar tetapi juga memberikan bimbingan dan nasihat untuk menghadapi stres. Seorang konselor berurusan dengan pasien untuk suatu pekerjaan dan pasti tahu bagaimana membantu pasien mengatasi situasi stres. Ini adalah tempat di mana Anda dapat berbagi perasaan, frustrasi, dan negativitas Anda dengan lantang. Oleh karena itu, mencari seorang konselor bukanlah suatu tindakan kegagalan melainkan sebuah langkah berani. Penerimaan adalah langkah pertama untuk mengelola stres.

Mencari seorang konselor

3. Latihan

Segala bentuk aktivitas fisik meningkatkan kadar endorfin di otak, yang merupakan hormon ‘merasa nyaman’. Bahkan jika Anda bukan seorang atlet, menjalankan putaran sederhana akan membuat Anda melupakan iritasi dan frustrasi hari itu. Kelelahan fisik menyebabkan kelelahan dan tidur, yang jarang terjadi di masa-masa stres.

4. Meditasi

Meditasi dan khususnya meditasi penuh perhatian adalah cara yang sangat membantu untuk menghilangkan stres. Ini menenangkan sistem saraf dan mempersiapkan tubuh dan pikiran untuk mengambil langkah mundur dan menerima situasi stres. Ini memperlambat detak jantung, pernapasan, dan tekanan darah. Meditasi mindful adalah mempraktikkan meditasi secara sadar di tempat, waktu, dan teknik meditasi tertentu yang telah ditentukan untuk menuai manfaat maksimal.

5. Menulis di jurnal

Mungkin sulit untuk mengungkapkan perasaan yang mendidih di dalam. Pada saat seperti itu, selalu disarankan untuk menuliskan perasaan seseorang. Ini adalah bentuk self-talk dan memberikan perspektif pada refleksi. Ini adalah tindakan pengungkapan emosional bagi orang tua. Autisme dan mengasuh anak adalah kombinasi yang sulit untuk ditangani tetapi menuliskan semuanya bisa menjadi bentuk terapi yang efektif.

6. Penjadwalan

Buat jadwal harian dan ikuti. Melakukan tugas-tugas mekanis dan melakukannya dengan ketat membantu menciptakan gangguan untuk menjaga agar stres tidak terjadi.

Stres orang tua saat menghadapi anak autis beserta komplikasinya dapat dimaklumi. Jika orang tua mengatasi stres secara efektif, tidak ada alasan mengapa Anda tidak harus menikmati setiap momen kehidupan anak Anda!

Related Posts